Breaking News:

Berita Viral

NEKAT Hajar Polisi, 4 Orang Diciduk Usai Keroyok Anggota Polresta Solo Tanpa Ampun 'Sobek & Memar'

Tak terima ditegur polisi, sekelompok orang keroyok anggota Polresta Solo tanpa ampun.

Editor: Candra Isriadhi
Tribun
ILUSTRASI pengeroyokan. Tak terima ditegur polisi, sekelompok orang keroyok anggota Polresta Solo tanpa ampun. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tak terima ditegur polisi, sekelompok orang keroyok anggota Polresta Solo tanpa ampun.

Seorang anggota Polresta Solo bernama Aipda Hafidz jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang.

Kejadian tersebut tejadi pada Sabtu (6/5/2023) di Kota Solo.

Dilansir dari Tribunnews.com (12/5/2023) pelaku penganiayaan berjumlah 4 orang dan 3 diantaranya sudah ditangkap.

Motif penganiayaan karena para pelaku tidak terima saat ditegur Aipda Hafidz.

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. (Kompas.com/ERICSSEN)

Para pelaku sedang berkendara memakai sepeda motor sambil menggeber knalpot yang mengganggu lalu lintas.

Aipda Hafidz, menjadi korban pengeroyokan saat akan menjemput istrinya di stasiun.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi saat ditemui TribunSolo, Jumat (11/5/2023) membeberkan kronologi kejadian.

Insiden pengeroyokan terjadi pada Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 03.30 wib, korban keluar dari rumahnya Banyuanyar saat akan menjemput Istri di Stasiun Balapan.

Baca juga: Terimakasih Adiknya Jadi Korban Penganiayaan, Kakak Ken Admiral Ternyata Pernah Gemparkan Publik

Di perjalanan tepatnya di jalan Adi Soemarmo Banyuanyar, ada rombongan pelaku mengendarai sepeda motor yang memenuhi jalan serta menggeber - geber knalpotnya.

Sontak Aipda Hafidz mendekati ketiga pelaku dan mengatakan dirinya anggota polisi.

Ketiga pelaku tidak terima hingga membuntuti korban yang mengendarai mobil dan meneriaki maling.

Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan (Victory News)

Mendengar teriakan tersebut, korban yang telah sampai di depan rumah pun membuka kaca, namun tiba-tiba ketiga pelaku langsung mengeroyoknya.

Warga sekitar yang mendengar keributan langsung mengamankan pelaku yang telah menghajar Aipda Hafidz.

Tim Sparta Sat Samapta Polresta Surakarta yang dihubungi pun langsung meluncur ke lokasi untuk mengamankan ketiga pelaku.

"Adapun 3 orang pelaku tersebut adalah AF( 33) warga Gondangrejo Karanganyar, WU (26) warga Nusukan Surakarta dan RR (33) warga Jebres Surakarta," terang Kapolresta Solo.

"Atas kejadian tersebut korban menggalami luka lebam di muka/pelipis sebelah kanan dan jari kelingking kanan sobek dan memar," tambahnya.

Menurut keterangan dari warga bahwa pelaku sebanyak 4 orang namun yang berhasil diamankan sebanyak 3 orang serta yang 1 lagi berhasil melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.

"Adapun barang bukti yang diamankan dari para pelaku adalah 2 Unit Handphone, 1 Buah Tas Slempang, 1 Unit sepeda motor Honda Vario dan 1 Unit sepeda motor Suzuki Smash," pungkas Kapolresta.

David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Kembali Sekolah

Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, saat mendampingi putranya yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2023).
Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, saat mendampingi putranya yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/3/2023). (Tangkap layar akun Twitter Jonathan Latumahina)

Korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), Cristalino David Ozora (17) akhirnya bisa kembali ke sekolah untuk mengejar pelajaran yang tertinggal.

Ia kembali ke sekolah pada Rabu (3/5/2023), bertemu teman-temannya.

Perkembangan David tersebut dibagikan ayahnya, Jonathan Latumahina di akun Instagram pribadinya @tidvrberjalan.

Jonathan mengunggah foto David mengenakan seragam sekolah berwarna coklat sambil membawa tas.

"Bismillah. Memulai terapi kognitif di sekolah atas rujukan dr Yeremia Tatang kepala tim dokter yang menangani david di @mayapadahospital," tulis Jonathan dalam narasinya.

Terpisah, kuasa hukum David, Mellisa Anggraeni, mengatakan pembelajaran di sekolah menjadi salah satu upaya memulihkan kemampuan kognitif.

"Per hari ini sudah sekolah tadi. Sekolah ini merupakan bagian daripada asesmen pendidikan untuk melihat perkembangan psikis dan kognitif David untuk dilihat sejauh mana persoalan kognitif David di ruang lingkup lingkungan sekolah," kata Mellisa saat dihubungi wartawan.

Kondisi kesehatan David Ozora kian membaik
Kondisi kesehatan David Ozora kian membaik (Twitter @Jonathan Latumahina)

Mellisa memastikan David mengikuti pembelajaran di dalam kelas bersama para siswa lainnya.

"Jadi dia pasti ikut di dalam kelas bersama teman-teman sehingga daya ingat kognitif dia kembali.

Karena memang di beberapa hal memori David ini masih lompat-lompat," ujar dia.

"Kemudian dia juga masih sulit membedakan mana yang dia memang pernah alami atau hanya imajinasi, sehingga salah satu alasan dokter pulangkan David agar mendapat lingkungan yang natural sehingga ingatan kognitif dia dapat lebih cepat pulihnya," tambahnya.

Jonathan Latumahina Unggah Potret Terkini David Sudah Bisa Makan Sendiri.
Jonathan Latumahina Unggah Potret Terkini David Sudah Bisa Makan Sendiri. (Twitter.com)

David diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023).

Dokter saraf RS Mayapada Kuningan Yeremia Tatang mengatakan, kondisi David jauh lebih baik dibandingkan saat pertama dirawat yang mengalami koma.

"Kondisinya jauh lebih baik dari awal koma, sudah bisa makan, minum, main HP sudah bisa," kata Yeremia kepada wartawan di RS Mayapada.

Namun, Yeremia menyebut David belum pulih total dan membutuhkan perawatan intensif di rumah.

"Walau kita pulangkan, masih butuh treatment cukup panjang.

Karena dari pikirannya masih butuh pemulihan dan motorik halusnya masih butuh pemulihan," ujar dia.

(Tribunnews.com)

Diolah dari artikel Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viralpengeroyokanpenganiayaanPolres SoloAipda Hafidz
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved