Breaking News:

Berita Viral

ASTAGFIRULLAH! Belum Genap Sebulan 2 Keracunan Massal Terjadi di Sragen, Korban Capai Ratusan Orang

Belum genap sebulan, 2 keracunan massal terjadi di Kabupaten Sragen ratusan orang jadi korban.

Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
UNSPLASH/MIKAEL SEEGEN
Ilustrasi keracunan. Belum genap sebulan, 2 keracunan massal terjadi di Kabupaten Sragen ratusan orang jadi korban. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Belum genap sebulan, 2 keracunan massal terjadi di Kabupaten Sragen ratusan orang jadi korban.

Peristiwa keracunan massal di Kabupaten Sragen tengah jadi sorotan banyak pihak.

Pasalnya belum genap sebulan ada 2 kejadian keracunan massal yang memakan korban ratusan orang.

Peristiwa keracunan massal pertama terjadi di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen.

Kejadian tersebut berlangsung pada akhir bulan April 2023.

Ilustrasi keracunan makanan.
Ilustrasi keracunan makanan. (click2houston.com)

Kemudian peristiwa keracunan massal kedua terjadi di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.

Kejadian tersebut berlangsung pada pertengahan bulan Mei 2023.

Jika melihat dari lokasi kejadian keracunan massal, 2 desa yang tersebut masih berdekatan satu sama lain.

Baca juga: INNALILLAHI! Satu Keluarga di Lombok Keracunan Usai Santap Makanan Olahan Laut, 1 Tewas 4 Dirawat

Hal tersebut tentu menjadi pertanyaan bagi masyarakat sekitar.

Banyak pihak bertanya-tanya darimana sumber keracunan massal yang menimpa dua desa tersebut.

Seperti dilansir dari Kompas.com dan Kompas.tv (15/5/2023) berikut adalah ulasan lengkap mengenai dua keracunan massal di Sragen.

Keracunan Massal di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo

Beberapa pasien keracunan makanan dirawat di Puskesmas Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/4/2023).
Beberapa pasien keracunan makanan dirawat di Puskesmas Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/4/2023). (TribunSolo.com / Septiana Ayu)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen Udayanti Proborini menyebut jumlah korban keracunan di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mencapai 304 orang.

Ratusan orang itu keracunan setelah menyantam makanan hantaran salah satu warga yang menikah di desa itu pada Sabtu (29/4/2023) lalu.

"Sampai pagi ini (Minggu), pasien total sebanyak 304 orang," kata Udayanti, Minggu (30/4/2023), dikutip Tribun Solo.

Pada Sabtu, korban keracunan makanan dilaporkan mencapai 270 orang.

Para korban mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, hingga diare.

Baca juga: INNALILLAHI! 304 Warga di Sragen Keracunan Usai Makan Nasi Kotak Hajatan, Alami Diare hingga Pingsan

Udayanti menuturkan 291 warga menjalani rawat jalan.

Sedangkan warga yang dirawat inap di puskesmas dan rumah sakit ada 13 orang.

"Yang rawat inap, rencana pulang hari ini ada 10 orang," kata Udayanati.

Berdasarkan pantauan Tribun Solo, di puskesmas yang menampung korban keracunan, sembilan dari sebelas pasien yang dirawat, sudah pulang ke rumah.

Sementara itu, bidan Desa Jambeyan, Nuryani menyebut dua pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Sarila Husada dan RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen sudah mulai membaik.

"Yang dirawat di RS Sarila Husada hari ini sudah boleh pulang, yang di RSUD Sragen pulang besok hari Selasa," kata Nuryani.

Udayanti sendiri mengaku pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi biang keracunan dan mengirimkannya ke Labkesda Semarang.

Selain sampel makanan, pihaknya juga mengirimkan sampel air lingkungan tempat hajatan.

"Kita sudah mengambil sampel makanan yang dicurigai, karena satu kotak itu ada banyak makanan, tidak hanya daging, ada nasi, ada pisang, kerupuk, kita kirim ke Labkes Provinsi," katanya.

Keracunan Massal di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang

Naryo, warga Dukuh Tanjang, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen yang mengalami diare setelah menyantap hidangan di tempat hajatan, saat ditemui Jumat (12/5/2023).
Naryo, warga Dukuh Tanjang, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen yang mengalami diare setelah menyantap hidangan di tempat hajatan, saat ditemui Jumat (12/5/2023). (TRIBUNJATENG.COM/SEPTIANA AYU LESTARI)

Sebanyak 41 orang warga Sragen, Jawa Tengah, diduga keracunan rendang saat mengkonsumsinya di acara hajatan yang diselenggarakan warga di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.

Peristiwa tersebut terjadi saat hajatan di rumah Yatno pada Kamis (11/5/2023).

Yatno mengaku tak menyangka rendang yang ia sajikan malah membawa petaka.

Padahal ia berniat baik menggelar hajatan dan berbagi kepada pada tetangga.

Para tamu mengalami gejala keracunan, di antaranya mual, muntah, hingga diare setelah konsumsi rendang daging sapi.

Sebelum hajatan, Yatno membeli daging sapi sebanyak 25 kilogram di Pasar Gondang.

Setelah sampai di rumah, 25 kilogram daging sapi tersebut langsung diolah tanpan disimpan dulu di lemari es.

"Daging sapinya dimasak rendang, ya buat tamu yang datang ke sini, diberi makanan tersebut," ujarnya kepada Tribun Solo pada Jumat (12/5/2023).

Di acara hajatannya dia mengundang sekitar 1.000 orang. Namun ia tidak bisa memastikan berapa orang yang datang.

Dia kaget dan bingung, karena sebelumnya ia tidak mengetahui ada tamunya yang mengalami keracunan makan rendang di acara hajatannya.

"Bingung saya, padahal enggak ada niat, niatnya hajatan, senang-senang buat anak, saya tidak tahu," jelas dia.

"Saya malah enggak tahu kalau ada yang diare, tahunya dari puskesmas. Puskesmas datang ke sini," imbuhnya.

Namun anehnya, ketua RT setempat yang membantunya selama satu pekan tidak mengalami diare.

Termasuk juga dirinya tak merasakan keluhan apapun meski juga memakan rendang daging sapi serta minuman yang telah disediakan.

"Pak RT ke sini hampir satu minggu tidak apa-apa, saya juga tidak apa-apa. Saya juga makan daging, minum juga minum," kata dia.

Selain menu rendang daging sapi, selama hajatan Yatno juga menyediakan menu soto untuk tamu undangan.

Sementara itu kondisi korban yang diduga keracunan tersebut sudah membaik dan tidak ada yang harus menjalani rawat inap.

Sampel olahan daging sapi dari tempat hajatan di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, telah diambil Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dan selanjutnya diuji di Labkesda Kabupaten Sragen.

Sementara rendang daging sapi akan diuji di Labkesda Jawa Tengah.

Kepala Puskesmas Gondang, Dedi Ari Saputro mengatakan, kebanyakan warga merasakan mual, diare, dan ada yang mengalami muntah.

Namun korban tidak ada yang mengalami kondisi serius sehingga tidak ada yang dirawat diopname.

"Untuk saat ini, relatif terkendali, tidak ada keluhan yang berlebihan. Tidak ada masyarakat yang harus sampai dirawat inap," ujar dia pada Jumat (12/5/2023).

Kini kondisi pasien juga sudah mulai membaik, hanya satu dua warga yang masih datang ke posko kesehatan untuk meminta obat.

Hingga Jumat siang, total ada 41 orang yang mengeluhkan gejala serupa langsung ditangani tenaga medis. Lalu, pada 13.00 WIB, sudah tidak ada tambahan warga yang datang dengan keluhan serupa.

(TribunnewsMaker.com/Candra/Kompas.com/Kompas.tv)

Tags:
berita viral hari iniSragenkeracunanmassalmakananhajatan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved