'DURHAKA!' Anak Ini Banting Kendaraan Matic Pemberian Ortu & Bentak Ayah: Gak Dibelikan Motor Trail

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang anak tega membanting motor matic pemberian sang ayah gegara tidak dibelikan motor trail.

Pemuda tersebut geram ketika permintaannya tak dituruti oleh ayahnya.

Aksi banting motor yang dilakukan pemuda tersebut sempat terekam kamera ponsel warga.

Tak lama kemudian video rekaman tersebut mendadak viral setelah diunggah di media sosial.

Dalam video tersebut, pemuda tersebut berusaha menghancurkan sepeda motor barunya.

Baca juga: DURHAKA Ibu Ini Penjarakan Anaknya Gegara Trauma Disumpahi Mati & Diancam Kapak:Ditegur Acak Rumah

Sepeda motor tersebut baru saja dibelikan oleh ayahnya.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat seorang ayah dan anak tengah berada di depan sebuah showroom sepeda motor.

Sang anak terlihat marah-marah kepada ayahnya.

Di hadapan keduanya terlihat sebuah sepeda motor jenis matic tergeletak di teras show room sepeda motor.

Dalam tayangan berdurasi kurang dari satu menit itu, sang anak terlihat berulang kali membentak ayahnya.

Sembari mencak-mencak, anak itu terlihat menendang dan memukul sepeda motor yang diduga baru dibelikan oleh ayahnya itu.

Meski ayahnya terlihat mencoba menenangkan, anak laki-laki yang masih terlihat mengenakan seragam sekolah putih abu-abu berbalut sweater itu terus merusak sepeda motornya.

"Terus le, terus le," ujar seorang pria yang merekam momen tersebut.

Peristiwa tersebut pun memancing perhatian masyarakat sekitar.

Sejumlah pengendara jalan yang melintas terlihat menengeok ke arah keduanya.

Bahkan, sebuah pengendara mobil yang melintas terlihat berhenti dan memarkirkan kendaraannya untuk mengamati kejadian.

Baca juga: DURHAKA Kakek 51 Tahun Diduga Dibuang 5 Anaknya di Pinggir Jalan, Kondisi Sakit-sakitan: Teganya!

Melengkapi postingannya, Admin @undercover.id menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di Kebon Sari, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur.

Disebutkan, alasan anak itu mengamuk karena kecewa dibelikan sepeda motor matic.

Padahal anak itu sebelumnya meminta kepada ayahnya untuk membelikan sepeda motor trail.

"Katanya demi ayang biar tambah sayang," tulis admin @undercover.id.

Peristiwa tersebut pun ramai ditanggapi masyarakat.

Baca juga: Curhat Anak Dicap Durhaka, Tak Bisa Turuti Ortu Minta Setoran Rp 169 Juta/bulan untuk Balas Jasa

Mereka menilai sang anak tidak bisa menghargai perjuangan sang orangtua.

Sedangkan sang orangtua tidak bisa tegas kepada sang anak.

@davidjkontrakan: "Padahal klo dia tahu motor TRAIL itu motor yg belum sempurna. Masih belum melakukan beberapa test... masih TRAIL and error...."

@little_qie: "Ga menghakimi tapi memang ada modelan orangtua yg biasa ngalah sama anak dibiarin dr kecil dan ga pernah diarahin mana yg bener mana yg salah mana yg gaboleh dilakukan. Jd ya gedenya kaya begitu. Ini kalo orangtua yg biasa nasehatin dan ngelurusin klo anaknya melakukan kesalahan, pasti udah ditendang anaknya biar kapok.. Tp ya ntahlah.. yg jelas klo aku yg kaya gt, udah disambit dilempar sama mama aku pasti"

@infopadang: "Akibat didikan anak dimanjain sejak kecil"

@dhilasina: "Astaghfirullah nauzubillahimindzalik. Ya Allah, mampukanlah kami para orang tua dalam membesarkan dan mengasuh anak-anak kami dengan sebaik2nya, sehingga menjadi anak-anak shalih-shalihah qurrotaa’yun, penyejuk hati. Aamiin YRA"

@_masfaren: "The real beban keluarg... nanti udah jadi orangtua baru kerasa"

@sheytaradia: "Haduh kalo bisa gak usah lahir aja modelan anak begini. Naudzubillah."

BERITA VIRAL LAINNYA, 'DURHAKA' Ibu Ini Penjarakan Anaknya Gegara Trauma Disumpahi Mati & Diancam Kapak:Ditegur Acak Rumah

Seorang ibu di Nunukan, Kalimantan Utara memenjarakan buah hatinya sendiri yang telah durhaka padanya.

Ibu berinisial F (41) tersebut syok dengan tindak tanduk dari anaknya saat ditegur.

Anaknya berinisial R (18) tak terima dirinya ditegur oleh ibunya.

R murka ketika ditegur oleh sang ibu terkait masalah rumah yang acak-acakan.

Lantaran murka, R tega menyumpahi ibunya agar segera meninggal dunia.

Selain itu, R juga tega menodong sang ibu dengan kapak.

Seketika ibu tersebut mendadak syok melihat sikap yang ditunjukkan oleh anaknya.

Dia menilai bahwa anaknya kini telah durhaka.

Ibu tersebut juga merasa trauma dengan ancaman yang diberikan oleh anaknya.

Hingga pada akhirnya, dia memutuskan untuk memenjarakan anaknya.

Seorang anak dipenjarakan ibunya karena bersikap durhaka.

Diketahui, anak durhaka tersebut merupakan seorang pengangguran warga RT 8 Jalan Hasanuddin, Nunukan, Kalimantan Utara.

R diamankan polisi setelah dilaporkan ibunya pada Selasa (23/5/2023).

R membuat ibundanya syok dan ketakutan, karena mengarahkan mata kapak kepadanya sembari menyumpahinya agar mati saja.

Masih di hadapan ibunya, pelaku mengayunkan kapaknya dengan kuat ke meja, hingga menancap cukup dalam.

"Pelaku kami amankan di rumahnya. Saat kami amankan, pelaku masih dalam kondisi mengamuk dan memegang sebilah kapak di tangannya," ujar Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Sony Dwi Hermawan, Rabu (24/5/2023).

Sony mengatakan, aksi pelaku yang mengancam ibunya dengan senjata tajam, bukan baru terjadi.

Polisi, melalui Bhabinkamtibmas juga kerap mengupayakan penyelesaian melalui mediasi.

"Pelaku selalu berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya dan meminta maaf kepada ibunya. Namun ternyata diulangnya kembali," kata Sony.

Pada akhirnya, kesabaran sang ibu habis dan meminta polisi memenjarakan anaknya karena dinilainya sudah sangat keterlaluan.

Menurut F, kelakuan si anak masih tak pernah berubah.

Ia sering marah-marah tidak jelas dan selalu saja mengancam akan membunuh orangtuanya.

Puncaknya, terjadi pada Selasa 23 Mei 2023, sekitar pukul 14.30 Wita.

Korban yang masuk ke dalam rumah, melihat anaknya mengacak-acak perabotan rumah tangga.

Si ibu, bertanya kepada anaknya tentang ulah tersebut.

Bukan jawaban yang didapat, melainkan ancaman dan ucapan kasar.

Pelaku membentaknya, mencaci maki, mengacungkan kapak dan menyumpahinya agar mati saja.

Ucapan dan perkataan pelaku membuat ibunya syok dan ketakutan, sehingga bergegas mendatangi Polisi.

"Perbuatan tersebut diduga dilatar belakangi karena ketergantungan pelaku akan narkoba. Kesehariannya, pelaku sering marah tanpa sebab dan alasan. Dan yang selalu menjadi sasaran adalah kedua orangtua kandungnya," jelas Sony.
Atas perbuatannya, pelaku diancam Pasal 2 Ayat (1) tentang Undang-undang darurat Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1951 Subsider Pasal 335 ayat (1) KUHP.

Kini pelaku terancam mendapatkan hukuman berat atas perbuatannya itu. (WartaKota/Dwi Rizki)

Berita ini telah diolah dari artikel WartaKota.com.