Breaking News:

Berita Viral

JERIT TANGIS Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Sumbawa, Santri Bongkar Motif Pelaku: 'Ruqyah'

TERKUAK motif pimpinan pondok pesantren di Sumbawa, korban menangis histeris saat membongkar motif pelaku pencabulan, sebut dengan metode ruqyah

Editor: Damar Klara Sinta
TribunMakassar.com
ILUSTRASI - pimpinan pondok pesantren cabuli santri dengan motif ruqyah 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - VIRAL pimpinan pondok pesantren di Sumbawa nekat cabuli anak didiknya, kini terkuak motif pelaku.

Baru saja korban pencabulan pimpinan pondok pesantren di Sumbawa buka suara

Korban menangis histeris saat membokar aksi keji pimpina ponpes

Ia mengaku takut saat akan mengumbar aksi bejat pelaku. 

Tak kuasa menahan air mata, korban mengungkapkan motif pelaku. 

Lantas bagaimana kronologinya dan apa motif pelaku sebenarnya? 

FA (13) santriwati pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, sambil bergetar menceritakan kejadian dugaan kekerasan seksual yang dialaminya. 

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Oknum Guru SD Cabul Nekat Rekam Murid Saat Telanjang Pelaku Diduga Alami Kelainan

Kejadian pertama kali dialami pada Mei 2023. Saat itu pimpinan ponpes, yang dipanggil Abah, masuk ke dalam kamarnya.

Abah memanggilnya dengan alasan ingin memperlihatkan jam tangan.

"Saya lihat jam tangan kemudian Abah tiba-tiba ikuti dari belakang dan hendak masuk ke dalam kamar. 

ILUSTRASI pimpinan pondok pesantren Sumbawa cabuli anak didiknya
ILUSTRASI pimpinan pondok pesantren Sumbawa cabuli santrinya (Tribun)

Saya kaget dan langsung menutup pintu namun Abah paksa saya untuk buka pintu dan masuk ke dalam kamar asrama. Lalu Abah menutup pintu hingga saya terjatuh," kisah FA. 

Ia tidak mampu lagi menahan tangis, air matanya jatuh begitu saja.

Saat masuk ke dalam kamar, Abah mengancam dan mendekati FA. Terduga pelaku lalu memeluknya. 

FA memohon agar Abah tidak melakukan perbuatan tidak senonoh kepadanya. Karena dikuasai hawa nafsu, terduga tidak menggubris perkataan FA. Terduga membekap mulutnya. 

"Saya mohon kepada Abah jangan ginikan.

Masa depan saya masih panjang. Tapi si Abah tidak mau mendengarkan ucapan saya berkali-kali saya berteriak minta tolong sama teman-teman," ucap FA. 

"Abah sempat memegang mulut saya, sambil berkata diam kamu. Namun dirinya terus berteriak dan membentak, lalu abah langsung keluar" katanya.

Baca juga: Biadab! Demi Puaskan Syahwatnya Pria 50 Tahun Tega Cabuli Anak Kecil yang Sering Bermain di Rumahnya

Pada malam hari Ia menceritakan hal tersebut kepada ustazah.

"Saya tidak mau lagi kembali ke pondok itu, takut," sambil terisak FA mengatakan ingin pindah sekolah.

ILUSTRASI - pimpinan pondok pesantren cabuli anak didiknya
ILUSTRASI - pimpinan pondok pesantren cabuli anak didiknya (Food NDTV, TribunJakarta/Yusuf)

"Saya dilecehkan, alasan Abah obati dengan ruqyah," kata FA.

Pada malam hari, ia menceritakan hal tersebut kepada ustadzah.

Atas peristiwa tersebut, ia mengalami sakit dan Abah berpura-pura mengobatinya dengan dalih melakukan ruqyah. 

"Abah pura-pura obati kaki saya. Abah pegang kaki saya dan tangan terus naik meraba tubuh ke atas.

Saya berteriak," ucap FA. 

Keesokan harinya, terduga pelaku kembali masuk ke dalam kamar asrama dan mencoba memeluknya. Ia berteriak lagi. 

Namun temannya mengira ia kesurupan.

Baca juga: BEJAT! Pria di Bantul Cabuli 17 Anak di Bawah Umur Sambil Direkam, Motif Terungkap: Mencari Sensasi

"Saya dikira kesurupan dan bercanda sama teman-teman," sebutnya.

Setelah itu, ia dan teman-temannya kabur dari ponpes lewat jendela.

Ancaman dari abah sempat dilontarkan ingin memukul.

"Saya tidak mau lagi kembali ke pondok.

Saya takut di sana," Ia mengulang lagi kata yang sama.

Ia kembali mengingat kejadian pilu tiap kali berada di Pondok. FA sudah tidak kuat lagi.

Ia ingin bersekolah di tempat lain.

Tak disangka, apa yang dialami FA ternyata dialami pula oleh temannya yang lain.

Bahkan ada yang dipegang payudara hingga ditindih oleh pimpinan pondok tersebut.

Hingga kemudian mereka sepakat untuk kabur dari pondok bersama.

Sebelumnya, pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, diduga mencabuli 29 santriwati.

Mereka sempat kabur dari ponpes lewat jendela dan berlari ke rumah salah satu guru yang berlokasi di belakang pondok.

Saat ini terduga KH (36) selaku pimpinan pondok sudah diamankan di Polres Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

BERITA LAINNYA, ASTAGFIRULLAH! Oknum Guru SD Cabul Nekat Rekam Murid Saat Telanjang 'Pelaku Diduga Alami Kelainan'

ASTAGFIRULLAH! oknum guru SD cabul nekat rekam murid saat telanjang.

Seorang oknum guru SDN di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini harus berurusan dengan kepolisian.

Pasalnya oknum guru berinisial AM (34) tersebut diketahui mengajak muridnya untuk menonton video porno dan merekam murid saat telanjang.

Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP I Made Sukadana menyampaikan, pelecehan seksual tersebut terjadi pada 2021. Saat itu, korban berusia 12 tahun dan masih duduk di kelas 6 SD.

Sukadana menjelaskan, awalnya terduga pelaku AM mengajak salah satu muridnya berjenis kelamin laki-laki nonton video porno. Kemudian, AM merekam reaksi dari sang murid setelah menonton video dewasa itu.

AM terduga pelaku pencabulan anak muridnya yang masih SD saat menjalani pemeriksaan di Polres Lombok Utara.
AM terduga pelaku pencabulan anak muridnya yang masih SD saat menjalani pemeriksaan di Polres Lombok Utara. (ISTIMEWA)

"Pelaku langsung menyuruh korban untuk telanjang dan langsung mengabadikannya melalui video ketika si korban lagi telanjang," kata Sukadana melalui pesan Whatsapp, Jumat (26/5/2023).

Kasus ini baru terungkap setelah hampir 2 tahun lamanya setelah orangtua korban mengetahui video yang beredar tentang anaknya.

Pelaku kemudian dilaporkan ke Polres Lombok Utara oleh orangtua korban dengan membawa barang bukti HP dengan isi video korban saat lagi telanjang.

Baca juga: Hatiku Yakin Kamu! Guru di Jakarta Kepincut Muridnya Sendiri, Sempat Ragu, Kini 11 Tahun Bersama

Atas laporan pengaduan tersebut, Sat Reskrim Polres Lombok Utara langsung melakukan penyelidikan dan melakukan pemanggilan terhadap beberapa saksi dan pemanggilan terhadap terduga pelaku.

"Dari hasil pemeriksaan terduga patut diduga telah melakukan perbuatan tindak pidana kemudian penyidik langsung melakukan penahanan terhadap terduga pelaku," kata Sukadana.

Saat ini, kasus tersebut sudah ditingkatkan penanganannya ke tahap penyidikan dan terduga pelaku ditahan di Rutan Polres Lombok Utara.

"Berdasarkan alat bukti yang cukup berupa satu buah laptop dan sebuah HP yang berisikan rekaman video," kata Sukadana.

ILUSTRASI guru dan murid.
ILUSTRASI guru dan murid. (Freepik)

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan penyidik Sat Reskrim Polres Lombok Utara, ada beberapa korban dalam kasus tersebut.

"Ini masih dalam praduga bahwa pelaku diduga mengalami kelainan seksual, dan masih akan didalami.

Saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan Sat Reskrim Polres Lombok Utara," ungkap Sukadana. (Kompas.com/ Susi Gustiana)

Berita ini diolah oleh Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniPimpinan Ponpes Cabuli SantriTangis Histeris Korban PencabulanBongkar Motif Pelakudiruqyah
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved