Breaking News:

Berita Viral

'Alat Vital Diraba' Guru SD di Pinrang Lecehkan 12 Murid, Modus: Dihukum & Ditelanjangi Depan Kelas

Guru olahraga di Pinrang lecehkan 12 muridnya, modus: dihukum dan setengah ditelanjangi di depan kelas.

Editor: Dika Pradana
Tribun
ILUSTRASI korban rudapaksa, pelaku ditangkap polisi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang guru olahraga di Pinrang, Sulawesi Selatan tega melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah muridnya di jam pelajaran.

Dalam kasus ini, guru SD berperilaku bejat tersebut melakukan pelecehan di hadapan murid-muridnya.

Sosok guru yang telah mencoreng dunia pendidikan tersebut diketahui berinisial AM.

AM telah melakukan pelecehan terhadap dua belas muridnya dengan modus sedang diberi sanksi atau hukuman jera.

Diketahui, kedua belas korban tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Guru Olahraga di Pinrang Lecehkan 12 Muridnya
Guru Olahraga di Pinrang Lecehkan 12 Muridnya (Kompas.com)

Dalam aksinya, AM menyuruh dua belas korban maju ke depan kelas.

Lantas, guru tersebut meminta para korban untuk membuka celananya.

Alhasil korban setengah telanjang di depan kelas di hadapan murid lainnya.

Dia kemudian meraba-raba alat vital korban hingga korban pun merasa tak nyaman.

Tentu aksi yang dilakukan oleh AM ini telah mencederai dunia pendidikan di Indonesia.

Guru yang seharusnya digugu (jadi panutan) dan ditiru, justru melakukan perbuatan bejat.

Mirisnya lagi, aksi pelecehan tersebut disaksikan oleh teman-teman korban.

Baca juga: BEJAT! Seorang Murid Jadi Korban Cabul Guru Agama, Keris & Minyak Jadi Bukti, Modus:Ritual Buka Aura

Tentu hal tersebut membuat korban merasakan trauma mendalam atas aksi pelecehan itu.

Bahkan yang membuat geram publik adalah, aksinya itu dilakukan di dalam kelas dan disaksikan murid lainnya.

Mendapati informasi pelecehan tersebut, pihak kepolisian langsung turun tangan.

Polisi bergegas untuk mengusut kasus tersebut.

"Pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap 12 muridnya sendiri, 8 perempuan dan 4 di antaranya laki-laki."kata Kapolres Pinrang, AKBP Santiadji Kartasasmita, Rabu (31/5/2023).

"Pelaku melakukan aksinya dengan alasan memberikan efek jera kepada muridnya," tambahnya.

Baca juga: KEPERGOK Cabuli Dua Putrinya, Wanita Ini Pilih Penjarakan Suaminya, Pilu: Masa Depannya Dirusak

ILUSTRASI korban rudapaksa, pelaku ditangkap polisi
ILUSTRASI korban pelecehan seksual, pelaku ditangkap polisi (Tribun)

Kepada penyidik, AM beralasan kedua belas muridnya itu melakukan kesalahan saat proses belajar mengajar berlangsung.

Oleh karena itu, belasan murid tersebut menurutnya layak untuk dihukum.

Pelaku memberi hukuman kepada 12 muridnya itu dengan cara berdiri di depan kelas menghadap ke papan tulis.

Dijelaskan oleh Santiadji, guru olahraga itu kemudian memerintahkan mereka untuk membuka celana sebatas lutut.

"Pada saat hukuman itu terjadi, sang guru meraba-raba bagian vital muridnya termasuk kepada murid laki-laki," terang Santiadji.

Kata Santiadji, hingga kini pihaknya telah memeriksa 12 korban yang memasukkan laporan.

Baca juga: BERINGASNYA Seorang Ayah Tega Cabuli Anaknya selama 3 Tahun, Dicekoki Sabu-sabu: Dendam pada Istri

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Israel National News)

Polisi menduga masih ada murid lainnya yang dilecehkan olah sang guru.

Penegak hukum masih menunggu laporan jika ada warga yang melaporkan anaknya telah dilecehkan oleh pelaku.

"Hingga kini kita masih memeriksa dua belas korban, bisa jadi korban bisa bertambah," Ungkap Santiadji.

Karena perbuatanya, pelaku dikenakan Pasal 82 Ayat 2 juncto Pasal 76 E Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang RI Nomor 23 2002 tentang perlindungan anak.

Kini pelaku harus berurusan hukum berat atas perbuatan bejatnya.

Pelaku terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Baca juga: SADIS! Pria Ini Tega Rudapaksa Belasan Bocah di Jogja, Korban Kesakitan saat Buang Air, Ortu Murka

Ilustrasi pelecehan seksual terhadap murid.
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap murid. (Yonhap News)

BEJAT! Guru Madrasah Tega Cabuli Muridnya, Korban Depresi Sebut Ogah Sekolah, Orangtua Pilu

BERINGASNYA guru madrasah yang tega cabuli muridnya sendiri, kini korban alami depresi ogah berangkat sekolah, orangtua pilu melihat sang anak tak semangat hidup..

Belum lama ini terungkap seorang guru madrasah tega mencabuli muridnya sendiri.

Korban mengalami depresi hingga tak ingin berangkat sekolah.

Orangtua yang melihat anaknya tak semangat ini nampak sangat sedih.

Kini orangtua meminta keadilan untuk anaknya tersebut.

Lantas seperti apa kronologinya?

Ilustrasi korban rudapaksa.
Ilustrasi korban rudapaksa. (Israel National News)

Anak-anak di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno Wonogiri yang diduga menjadi korban pencabulan oleh oknum kepsek dan guru madrasah dikabarkan mengalami ketakutan atau trauma.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok.

"Anak-anak sedikit agak ketakutan, trauma," kata dia, kepada TribunSolo.com, Senin (29/5/2023).

Meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar di salah satu madrasah di Kecamatan Baturetno Wonogiri yang diduga terjadi kasus pencabulan terhadap siswa tetap berjalan seperti biasa.

Pantauan lapangan TribunSolo.com pada Senin (29/5/2023), anak-anak di madrasah tersebut tetap masuk seperti biasa.

Diketahui, mulai hari ini hingga 10 hari kedepan merupakan masa ujian akhir semester.

ILUSTRASI rudapaksa
ILUSTRASI rudapaksa (TribunJateng)

Saat sejumlah wartawan memasuki madrasah itu, terlihat sejumlah anak-anak sudah pulang, yang kemungkinan sudah selesai mengerjakan ujian akhir semester.

Saat itu terpantau tidak ada orang tua yang sedang menjemput.

Mubarok memastikan seluruh siswa di madrasah itu mengikuti ujian akhir semester dan mendapatkan pendampingan dari tim.

"Semua anak hari ini ikut testing dengan pendampingan P2TP2A kecamatan," jelasnya.

Sebelumnya dia memastikan para korban diberi pendampingan oleh dinas.

Menurutnya itu agar anak tetap bisa mengikuti ujian dan tidak tertinggal dengan teman-temannya.

"Hak-hak anak kita jamin dan dilindungi agar bisa menjalani proses belajar mengajar.

Ikut testing dan tidak ketinggalan dengan teman-temannya yang lain," ujarnya.

3 Korban Lapor

Sebelumnya, total sudah ada tiga korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum kepsek dan guru agama madrasah di Baturetno Wonogiri yang melapor ke Polisi.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri, Mubarok.

"Sudah tiga orang per kemarin (Sabtu) yang lapor ke kepolisian," kata dia, kepada TribunSolo.com, Minggu (28/5/2023).

Mubarok mengatakan pihaknya bersama kepolisian akan melakukan pendalaman terhadap 12 orang siswa perempuan yang diduga dicabuli kepsek dan guru agama di lingkungan sekolah.

Dia mengaku belum mengetahui secara pasti apakah pencabulan itu dilakukan secara bersamaan.

Menurutnya hal itu akan didalami.

Yang jelas, para korban mengaku dicabuli oleh dua oknum pendidik itu.

ILUSTRASI korban rudapaksa.
ILUSTRASI korban rudapaksa. (Tribun)

"Kita juga komunikasikan hal ini dengan Kemenag Wonogiri," ujarnya.

Para korban, kata dia, dipastikan akan mendapatkan pendampingan dari dinas.

Hak anak-anak dilindungi agar bisa menjalani proses belajar mengajar dengan baik.

Terpisah, Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, membenarkan pihaknya telah menerima laporan adanya dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum kepsek dan guru madrasah itu.

"Iya, sudah ada laporan.

Kami tindaklanjuti tentunya.

Nanti saat sudah clear akan kami rilis ke teman-teman.

Saat ini masih kami dalami," kata Kapolres. (Kompas.com/Suddin Syamsuddin)

Berita ini telah diolah dari artikel Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inipelecehangurumuridPinrangdihukumtelanjangmoduspolisi
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved