Berita Viral
'Gue Nggak Ngemis!' Tukang Parkir Mini Market Lempar Uang ke Pengendara Motor, Emosi Dibayar Rp 400
Pengunjung yang merekam pun mengaku kalau dia tidak tahu berapa besaran uang receh tersebut dan langsung dikeluarkan saja dari saku.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral pengendara motor cekcok dengan tukang parkir di area mini market.
Peristiwa itu terjadi di Alfamart Mercedes Baru, Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Video saat cekcok direkam oleh pengendara motor hingga viral di media sosial, seperti yang diunggah ke akun infocileungsiid.
Cekcok terjadi karena tukang parkir yang tidak terima diberi uang receh Rp 400 dari pengunjung.
Pengunjung yang merekam pun mengaku kalau dia tidak tahu berapa besaran uang receh tersebut dan langsung dikeluarkan saja dari saku.
Cuma karena tidak terima, uang tadi pun dilempar oleh tukang parkir.
Baca juga: TRAGIS! 10 Remaja di Bali Hajar Tukang Parkir & Tusuk Korban hingga Tewas, Pelaku Diringkus Polisi
Baca juga: NIAT Hati Ingin Melerai Juru Parkir yang Lagi Cekcok, Pria Ini Malah Disabet Parang, Pelaku Kabur

Kemudian, kronologi yang dituliskan perekam di unggahan tersebut dibilang kalau pengendara mau dipukul.
Pengendara pun terus merekam aksi tersebut sampai akhirnya dilerai orang lain.
Sampai berita ini tayang, pelaku tukang parkir dan perekam dikabarkan sudah berdamai, mediasi dilakukan oleh Polsek Gunung Putri, Kamis (8/6/2023).
"Kronologi kejadian :
Pada sekitar pukul 10.00 WIB hari Rabu, 7 Juni 2023 di Alfamart Meredes Baru, Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, telah terjadi pemukulan terhadap saya.
Awal mula selesai saya berbelanja ingin melanjutkan naik kendaraan ada tukang parkir, saya kasih uang koin 2 keping kepada tukang parkir tersebut. Setelah menerima uang tersebut ia melihat dan langsung melemparkan uangnya ke saya.
Saya tanya baik-baik kenapa di lempar seperti itu?.
Tukang parkir tersebut malah makin mendekati saya dan berkata "gua bukan pengemis, klo mau ngasih gausah 400 perak lo! ".
Saya jawab "Saya gatau klo itu 400, karena saya langsung ambil uang receh aja di kantong."
Mendengar jawaban saya dia malah marah dengan nada tinggi dan memaki-maki saya.
Saya tanya "kamu resmi ga parkir disini? Nama kamu siapa?"
"Gua tangguh, kenapa lo? Gua anak kampung sini."
Saya jawab "ya situ klo markir begini, ada orang yang ngasih berapa aja gausah begitu dan cedan cenderung sombong."
Kemudian dia mencoba memukul saya, alhamdulillah tidak kena. Saya mundur sedikit ke belakang.
Saya keluarkan hp saya, karena ada 2 temen nya yang lain ikut mengerubungi saya, takut terjadi apa2 dengan saya juga.
Saya rekamlah kejadiannya. Mereka terus berkata jangan di video.
Bahkan pemukulan terjadi lagi saat saya merekam dia, pukulannya mengenai helm dan tangan saya.
Di situ sambil merekam saya masih berbicara dengan dia seperti di video.
1 temannya seperti menghubungi orang lain, dan benar datanglah 1 orang lagi. Total ada 4 orang disitu.
Karena saya rasa keadaan semakin kurang aman, akhirnya saya segera melanjutkan naik motor lagi.
Setelah kejadian tersebut, untuk kemaslahatan banyak pihak, patut untuk dievaluasi ulang keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam berbelanja di minimarket sekitar rumah," tulis keterangan pada akun Instagram @infocileungsiid.

Klik di sini untuk melihat videonya
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Indonesia Parking Association (IPA) Rio Octaviano mengatakan, untuk pengendara motor yang bertemu parkir liar, lebih baik mengalah agar tidak terjadi konflik yang malah merugikan.
"Hindari friksi di lapangan.
Kalau terjadi di sekitar DKI, bisa manfaatkan JAKI.
Kalau di luar kota bisa cari nomor hotline pengaduan gangguan ketertiban," kata Rio kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).
Jadi saat di lokasi kejadian, jika memang ada uang receh, lebih baik diberikan saja.
Tapi kalau benar tidak ada, bisa bilang langsung kalau memang tidak ada, atau negosiasi tidak bisa memberi uang parkir.
"Apabila memang sudah opsi akhir, tidak bisa negosiasi, terpaksa kasih uang tapi dilaporkan bahwa ada pungutan liar," kata Rio.
Rio mengatakan, kelakuan seperti ini tidak akan berakhir kalau tidak ada keterlibatan masyarakat.
Tapi, jangan sembarangan kalau mau menindak, memang sebaiknya diserahkan ke pihak berwenang.
Tindakan mengalah ini dinilai lebih bijak daripada harus berkonflik dengan juru parkir.
Biasanya lahan parkir tersebut memang dikuasai warga lokal, atau oknum yang mengatasnamakan sebuah ormas.
(Kompas/ Muhammad Fathan Radityasani)
Diolah dari artikel tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Istri Dwi Hartono Pelaku Pembunuhan Kacab Bank, Dulu Gaya Hedon, Kini Kunci IG & Kabur Tengah Malam |
![]() |
---|
Sosok Guru di Lampung Hampir Cekik Siswa saat Upacara, Dinonaktifkan, Sering Lakukan Pelanggaran |
![]() |
---|
Teka-teki Sosok 'Bos' di Surabaya, Atasan Pelaku Penculikan, Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN? |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Markas Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Misteri Sosok Dalang Besar dari Surabaya |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan di Balik Istri Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Ternyata Sempat Bohong |
![]() |
---|