Breaking News:

Berita Kriminal

BERINGASNYA Remaja Tikam Saudaranya hingga Tewas di Depan Ibu: Cemburu, Korban Lebih Disayang Ibunda

Seorang remaja tusuk saudaranya sendiri di hadapan ibunya gegara cemburu korban lebih disayang ibunya.

Editor: Dika Pradana
Tribun
ILUSTRASI remaja tusuk saudaranya sendiri di hadapan ibunya. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - BERINGASNYA seorang remaja tega membunuh saudaranya sendiri di hadapan sang ibunda.

Korban tewas penuh luka tusukan sebuah pisau dapur milik ibu mereka.

Ibu yang melihat aksi nekat anaknya itu langsung syok dan histeris.

Mirisnya, remaja tersebut membunuh saudaranya di depan ibu mereka tanpa merasa bersalah.

Pelaku nekat membunuh korban lantaran telah lama menyimpan dendam.

Sosok Cameron Lindley, pria berusia 22 tahun yang tewas mengenaskan karena dibunuh oleh saudara kandungnya.
Sosok Cameron Lindley, pria berusia 22 tahun yang tewas mengenaskan karena dibunuh oleh saudara kandungnya. (Istimewa)

Dia dendam karena ibunya terlalu mencintai korban secara berlebihan.

Tyler Lindley, remaja tersebut berulang kali menusukkan pisau ke leher dan dada saudaranya yang bernama Cameron Lindley di taman rumah ibu mereka saat kakaknya berjuang untuk hidupnya.

Dikutip dari Mirror.co.uk, Sabtu (17/6/2023) Cameron menderita luka yang mengerikan dalam penyerangan itu dan meninggal di tempat kejadian.

Karena perbuatannya, Lindley dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan jangka waktu minimum 18 tahun sebelum dia dapat mengajukan pembebasan, meskipun Dewan Pembebasan Bersyarat akan menentukan apakah dia aman untuk dibebaskan.

Hakim Thomas mengatakan mungkin dalam kasus Lindley dia tidak pernah dianggap aman untuk dibebaskan.

Baca juga: DIPAKSA Threesome Siswi SMA Jadi Korban Fantasi Liar Pasutri: Disetubuhi Bertiga Berkali-kali

Swansea Crown Court mendengar bagaimana Tyler Lindley memiliki perilaku yang mengganggu dan berulang kali mengancam nyawa kakaknya, Cameron.

Tyler menganggap kakaknya adalah sosok yang terlalu dicintai oleh ibu mereka sehingga ia kurang mendapat kasih sayang.

Diketahui, ibu mereka merupakan orang tua asuh sehingga semasa kecilnya Tyler dan Cameron tumbuh besar di panti asuhan.

Selama masa kanak-kanak, Tyler menunjukkan perilaku bermasalah baik di sekolah maupun di panti asuhan dan ada intervensi dari sejumlah lembaga dan layanan kesehatan mental.

Pengadilan mendengar bahwa pada 8 September tahun lalu ada pertemuan keluarga dan rumah ibu saudara kandung di Treforis di Betws, Mid Wales, dan setelah keluarga besar pergi sekitar pukul 18.30 Cameron, Tyler, dan ibu mereka makan malam bersama.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Sering Dibully hingga Pacarnya Diganggu, Pemuda di Bekasi Nekat Bacok Kakak Kelasnya

ILUSTRASI korban tewas dibunuh.
ILUSTRASI korban tewas dibunuh. (Kompas.com)

Mereka menonton berita kematian Ratu di televisi, sementara cucu perempuan ibu sedang tidur di lantai atas.

Jaksa penuntut mengatakan sepanjang malam Tyler pergi untuk merokok.

Tetapi sang ibu melaporkan bahwa ia melihat Tyler berdiri di ambang pintu dapur sembari melotot ke arah mereka.

Tak disangka, Tyler mengambil pisau terbesar dari balok pisau di dapur, terkekeh dan meminta maaf kepada Cameron dan kemudian menerjang saudaranya dengan pisau itu.

Terjadi pergumulan antara saudara laki-laki dengan ibu yang mencoba untuk berada di antara mereka.

Cameron kemudian melarikan diri ke taman depan dikejar oleh Tyler.

Baca juga: SADIS! Ibu di Sampit Bacok Kepala Balitanya, Korban Digendong & Diseret ke Jalanan: Jadi Tontonan

ILUSTRASI tewas dibunuh ditikam
ILUSTRASI tewas dibunuh ditikam (Tribun)

Di taman bahwa serangan fatal terjadi dengan Tyler berulang kali menikam Cameron yang berusia 22 tahun di leher dan dada ketika Cameron berusaha melindungi dirinya dari pukulan itu.

Penyerangan itu dilakukan di depan ibu mereka yang kemudian mengunci pintu karena takut Tyler akan datang menjemputnya dan cucunya yang sedang tidur.

Polisi dipanggil dan Tyler ditangkap di trotoar di luar rumah, tangannya berlumuran darah.

Ibu anak laki-laki itu kemudian memberi tahu polisi bahwa dia mengira motif serangan itu adalah kecemburuan, dan dia yakin Cameron telah keluar rumah untuk menarik Tyler menjauh darinya untuk melindunginya.

Pemeriksaan post mortem terhadap tubuh Cameron menemukan 19 luka tusuk di leher, dada, dan punggung atasnya termasuk cedera menganga di lehernya yang memutuskan arteri dan laringnya.

ILUSTRASI saling tikam.
ILUSTRASI saling tikam. (Tribun)

Ada juga beberapa laserasi pertahanan di tangannya.

Tyler memberi pernyataan kepada polisi bahwa saudara laki-lakinya telah memukulnya dan dia membela diri.

Ia tak memiliki niat untuk menyakiti dirinya, tetapi ia juga mengatakan Cameron memiliki semua cinta ibu mereka.

Dalam sebuah pernyataan dari saudara perempuan Tyler dan Cameron, Shelby yang dibacakan ke pengadilan oleh jaksa penuntut junior Carina Hughes, mengatakan Cameron tak mungkin tega menyakiti Tyler.

Dia berkata Cameron adalah pria muda yang baik, perhatian, dan baik hati yang memiliki masa depan cerah di depannya.

Akhirnya Tyler Lindley, dari Groves Road, Neath mengaku bersalah atas pembunuhan karena memiliki kecemburuan yang besar terhadap Cameron.

BERITA KRIMINAL LAINNYA! Gegara Masalah Tanah, Pria di Manggarai Barat Tega Bacok Ayah Kandung, Korban Bersimbah Darah

Gegara masalah tanah, seorang pria di Desa Pacar, Kecamatan Pacar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tega menganiaya ayah kandungnya.

Pria tersebut melukai sang ayah dengan menggunakan parang.

Akibat dari kejadian itu, sang ayah mengalami luka pada bagian jari dan dahi.

Diketahui saat menganiaya sang ayah, parang itu juga sempat terpental dan menancap di lengan pelaku.

ILUSTRASI ponakan membacok paman lantaran tersinggung dengan ucapan yang menghina idolanya.
ILUSTRASI anak bacok ayah. (Tribun)

Baca juga: INNALILLAHI! Niat Mancing Malah Hanyut, Remaja 15 Tahun Hilang Terbawa Arus di Sungai Laudah

Peristiwa itu terjadi dipicu karena pelaku bernama Anselmus Sardon (51) kesal ayahnya bernama Mateus Pao (78) menjual tanahnya yang berukuran 20x40 meter seharga Rp 37 juta.

Kapolsek Macang Pacar Iptu Iwan Hendriawan mengatakan, peristiwa pembacokan terjadi pada Rabu (14/6/2023).

"Pemicunya adalah masalah tanah. Pelapor (Mateus) bermasalah dengan anaknya yang mempersoalkan sebidang tanah, yang mana tanah tersebut milik dari saudara Mateus," jelas dia, Jumat (16/6/2023) dikutip dari Pos-Kupang.com.

Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (TribunPekanbaru/ net)

Kronologi pembacokan

Dia menjelaskan insiden itu bermula saat Ansel membawa parang mendatangi ayahnya.

Pelaku datang dari belakang rumah Mateus dan masuk melewati dapur.

Kemudian, dia langsung memegang kepala sang ayah dengan posisi hendak menggorok.

Iwan mengungkapkan, sebelum membacok korban, pelaku sempat memegang kepala ayahnya dengan posisi parang menempel di leher, seraya melontarkan ancaman.

"Mau mati atau hidup?" kata dia menirukan ucapan pelaku.

Dia menyebut, korban meminta sang anak untuk duduk dan bicara baik-baik, tetapi tak menggubris.

Lantas, keduanya saling dorong hingga keluar dari dapur.

Saat itulah pelaku membacok sang ayah yang segera ditangkis hingga jari telunjuknya terluka.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Pakai Peci dan Masker, Pria Ini Terekam CCTV Curi Motor Warga, Beraksi di Pagi Buta

Garis Polisi
Garis Polisi (Tribunnews)

Sementara, ujung parang mengenai dahi ayahnya. Parang itu kemudian terpental dan menancap ke lengan pelaku.

Dalam posisi parang menancap ke lengan pelaku, sang ayah segera memeluk anaknya.

Keributan keduanya segera dilerai oleh dua warga kampung yang menyaksikan.

Mereka juga langsung melarikan ayah dan anak itu ke puskesmas.

Kondisi keduanya

Akibat kejadian itu, korban terluka di jari tangan dan dahi.

Sedangkan pelaku juga terluka karena parangnya sendiri setelah terpental saat menyerang sang ayah. 

Kondisi keduanya selamat, tetapi sama-sama bersimbah darah.

Iwan mengatakan, masalah rebutan tanah antara ayah dan anak itu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Namun, polisi tetap mengamankan barang buktinya.

"Mateus Pao dan istrinya tidak mau memproses hukum. Mereka mau urus secara keluarga. Mereka juga tidak mau membuat laporan polisi, tapi kami mengutamakan SOP, kami ambil keterangan dan mengamankan barang buktinya, seperti parang dan pakaian keduanya," pungkas dia. (TribunMedan/Rena Elviana Purba)

Berita ini telah diolah dari artikel TribunMedan.com.

Sumber: Tribun Medan
Tags:
berita viral hari inisaudarabacoktikamibutewascemburu
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved