Breaking News:

Berita Viral

DULU Jadi Saudagar Ciu, Pria Ini Bertobat, Kini Sukses Jadi Kades di Klaten: Punya Program Unik

Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik.

Editor: Dika Pradana
TribunSolo
Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - TAK DISANGKA, sosok pria yang dulunya merupakan saudagar ciu, kini sukses menjadi Kepala Desa (Kades) di Klaten, Jawa Tengah.

Pria bernama Udin Diantara ini memilih untuk bertobat setelah bertahun-tahun menjual minuman haram.

Memilih untuk bertobat, pria berusia 54 tahun itu bertekad ingin mengabdi kepada masyarakat.

Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik.
Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik. (TribunSolo)

Dia berusaha untuk menyerahkan sisa hidupnya untuk melayani masyarakat yang ada di daerahnya.

Harapan dan tekad dari Udin Diantara akhirnya dikabulkan oleh Tuhan.

Udin Diantara kini sukses terpilih menjadi Kepala Desa Gedaren, Jatinom, Klaten, Jawa Tengah.

Udin Diantara memperoleh suara tertinggi pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang baru saja digelar di Klaten.

Menjadi kades, Udin Diantara memiliki sejumlah program unggulan.

Baca juga: 7 Kasus Penyiksaan Kucing di Tanah Air, Dicekoki Minuman Keras hingga Disembelih untuk Dikonsumsi

Baca juga: SANTAINYA Gadis di Depok Ambil Paket 3Kg Ganja di Kantor Ekspedisi, Syok Dibekuk Polisi:Pasrah Dibui

Layaknya Presiden Jokowi, Udin Diantara berusaha merangkul semua kalangan yang ada di desanya.

Dia menggunakan asas Bhinneka Tunggal Ika untuk menyatukan seluruh elemen di desanya guna membangun Gedaren.

Terkait pembangunan, Udin memiliki sejumlah program prioritas.

Udin yang merupakan mantan penjual minuman keras jenis ciu, mengaku telah memiliki program prioritas.

Dia hendak membangun penghubung dari wilayah Gedaren menuju kompleks pemakaman Kyai Ageng Gribig di wilayah Jatinom.

"Program prioritas kami membangun jembatan di wilayah Potrosaren yang terhubung dengan komplek Kyai Ageng Gribig di Jatinom," kata Udin, kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/7/2023).

Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik.
Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik. (TribunSolo)

Pembangunan tersebut ia lirik karena dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Desa Gedaren.

"Kalau dari arah utara tidak bisa ditembus, arah barat Jatinom tidak bisa ditembus, timur juga tidak bisa. Artinya satu-satunya yang bisa menembus akses makam Kyai Ageng Gribig ya wilayah Potrosaren yang ada di Desa Gedaren," jelasnya.

Selain membangun jembatan atau akses, pihaknya juga akan melakukan renovasi bangsal atau gedung Ratna Sulistya yang berada di Desa Gedaren.

"Gedung tersebut saat ini kondisinya sudah harus direnovasi, karena atapnya sudah pada bocor," ungkapnya.

Begitu pula irigasi pertanian di wilayah Desa Gedaren tak luput dari fokusnya.

Baca juga: YA ALLAH! Gegara BAB di Celana, Balita Ini Dijebloskan ke Bui oleh Ortu: Anak Nakal Harus Dihukum

Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik.
Pria mantan penjual ciu kini sukses jadi kades di Klaten, kisahnya menginspirasi punya program proritas unik. (TribunJogja)

Menurutnya, wilayah Desa Gedaren sebenarnya menyimpan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan desa.

"Ada banyak sebenarnya potensi yang dapat menghasilkan pendapatan desa, seperti Umbul, Gedung Ratna Sulistya, dan jembatan. Kalau tiga ini terakomodasi dengan baik, insyaallah PAD naik," pungkasnya.

Saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, Udin mengaku siap menjalankan 6 tahun ke depan memimpin Desa Gedaren.

"Saya ingin menyatukan perbedaan di Gedaren menjadi satu, sehingga menjadi bhinneka tunggal ika. Baik ulama, pemuda, PKK, RT/RW kami satukan. Kita wadahi agar tidak liar diajak membangun Gedaren yang maju, keren," ujar Udin.

Ilustrasi miras
Ilustrasi miras (Freepik.com)

Dulu Penjual Miras

Sosok Kepala Desa (Kades) terpilih Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten bernama Udin Diantara (54) terbuka dengan masyarakat.

Dia tidak menutupi fakta masa lalunya yang berjualan miras jenis ciu.

Saat kampanye di Pilkades Serentak Klaten, hal itu dia sampaikan pada pemilihnya.

Udin berjualan ciu untuk membiayai pendidikannya.

"Dulu saya usaha miras (ciu), untuk biaya pendidikan saat itu," ujar Udin kepada TribunSolo.com.

14.039 botol minuman keras
14.039 botol minuman keras (Tribunnews)

Ia sendiri sempat mendapat tentangan dari keluarga besar karena pilihannya menjual miras.

Namun ia tetap menjualnya demi membayar uang menempuh pendidikan.

"Sempat protes keluarga, dibilangin jangan bikin malu keluarga. Ditanyain butuh berapa saya tidak mau, saya pilih pakai kaki sendiri," paparnya.

Ia berjualan miras kurang lebih selama 4 tahun, setelah pendidikannya selesai ia menutup usaha tersebut.

Udin sendiri selesai menempuh pendidikan S1 dan S2 di bidang hukum.

Saat berkampanye pun, ia juga mengungkapkan diri ke masyarakat ia bukan dari latar belakang orang baik.

Ilustrasi minuman keras
Ilustrasi minuman keras (Pennington Country Sheriff's Office, ThinkStockphotos)

"Saat kampanye saya juga selalu bilang, mohon maaf bapak saya hadir dari orang tidak baik. Saya terangkan saya (mantan) penjual miras," paparnya.

Udin juga membiarkan warga memilih sesuai keinginan masing-masing, karena sekarang masyarakat sudah cerdas dalam memilih

Ia sendiri maju pilkades karena desakan warga, dikarenakan orang tuanya sebelumnya juga pernah menjadi kepala desa setempat.

"Orang tua pernah juga menjabat kepala desa, tapi saya tidak tertarik. Sampai orang tua angkat datangi saya minta saya maju, akhirnya saya meng iya kan," ungkapnya.

Udin sendiri mengiyakan permintaan maju dalam pilkades Gedaren.

Meski demikian, ia juga memiliki syarat yakni tanah bengkok bagiannya dikembalikan lagi ke masyarakat.

"Kalau dulu orang tua saya 15 patok sawah untuk pribadi dan 5 patok untuk masyarakat, sekarang saya ganti. Saya hanya 5 patok saja, 15 patok lain untuk masyarakat," paparnya.

Baginya hal tersebut masuk ke dalam kontrak politiknya, dan ia hanya dari pekerjaannya sebagai pengacara.

Sebelumya, usai penghitungan suara pilkades selesai Udin Diantara diketahui unggul suara dalam pilkades merangkul lawannya yakni Ifnu Prastowo.

Ia juga turut mengantar kepulangan lawannya sambil diiringi pendukung dan masyarakat Desa Gedaren menuju kediaman sang rival yang tidak jauh dari Balai Desa.

Berita ini telah diolah dari artikel TribunSolo.com.

Sumber: Tribun Solo
Tags:
Udin Diantaraberita viral hari iniciuminuman kerasKadeskepala desaKlaten
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved