Breaking News:

Berita Viral

KESAKSIAN Karyawan di Majalengka, Ratusan Pegawai Kesurupan, Nangis Histeris: 'Buang Pembalut'

GEGER karyawan di Majalengka kesurupan massal, salah satu pegawai memberikan kesaksian, suasana sangat ricuh, sebut penyebab gegara gak sarapan

Editor: Damar Klara Sinta
Kompas.com
Ratusan pegawai di Majalengka kesurupan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - KESAKSIAN karyawan pabrik di Majalengka, ratusan pegawai kesurupan, suasana tak kondusif, sebut penyebab utama gegara korban tak sarapan. 

Baru saja warganet dihebohkan dengan pemberitaan ratusan karyawan pabrik di Majalengka kesurupan massal. 

Saat itu banyak pegawai yang berhamburan keluar

Bahkan suasana saat itu sangat ricuh dan tak kondusif.

Kesaksiksan karyawan pabrik membeberkan suasana saat itu. 

Lantas, seperti apa suasana dan apa penyebabnya? 

Baca juga: MERINDING! Pesta Pernikahan Jadi Horor, Pengantin Kesurupan, Mata Melotot, Menari, Gaun Nyaris Lepas

Sebuah video yang memperlihatkan pegawai pabrik diduga mengalami kesurupan massal viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah pegawai perempuan sedang mendapatkan pertolongan dari rekannya.

ilustrasi kesurupan
ilustrasi kesurupan (Tribun)

Mereka terkapar dan histeris di halaman pabrik.

Di video lainnya, terlihat salah satu pegawai perempuan duduk di kursi roda sembari tertawa dan mengelus-elus rambutnya.

Tak lama berselang, perempuan itu tiba-tiba menangis, namun dengan tatapan kosong.

Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di wilayah Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada Kamis (6/7/2023).

Kesaksian karyawan

Salah satu karyawan pabrik, AR mengatakan, awalnya, hanya tiga karyawan di bagian sewing yang mengalami kesurupan.

Baca juga: DIKIRA KESURUPAN, Bocah Ini Ternyata Positif Narkoba, Mendadak Ngoceh Sendiri:Dicekoki Sabu Tetangga

Kemudian, kejadian kesurupan itu dengan cepat menyebar ke bagian lain.

Kemudian, pada pukul 14.00 WIB, kesurupan kembali terjadi.

Ratusan pegawai di Majalengka kesurupan
Ratusan pegawai di Majalengka kesurupan (Kompas.com)

"Karena waktu itu menjelang istirahat, kirain udah mau selesai kan,

Gak ada kejadian lagi.

Nah, pas istirahatnya selesai naik lagi ke atas, ternyata masih terjadi kesurupan bahkan nambah menjadi 23 orang. Itu rata-rata karyawan bagian sewing," ungkap dia.

Menurut dia, karyawan yang mengalami kesurupan berteriak histeris hingga membuat suasana pabrik tak kondusif dan mencekam.

"Pas di situ, benar-benar gak kondusif, suasananya itu sudah gak jelas

Sudah pada takut, teman-teman sudah pada teriak-teriak kaya gitu." jelas dia.

Saat itu, karyawan lain yang tidak mengalami kesurupan tidak bisa bekerja lantaran panik.

Baca juga: DIDUGA Depresi Sosok Ibu Tega Bunuh Anak Secara Sadis, Warga Ungkap Keseharian Pelaku: Bak Kesurupan

"Yang gak kesurupannya pada lari-larian karena panik kaya gitu,

Mau kerja gak bisa. Jadi seluruhnya lah, dari lantai 1, 2, dan 3 bahkan sampai basment juga pada kesurupan," ungkap dia.

Saking banyaknya karyawan yang mengalami kesurupan, kata AR, ada yang tak tertangani.

"Sampai ada yang gak ke handle, yang kesurupan itu sampai lari-larian gitu, ada yang nari juga,

Gak hanya perempuan, yang laki-laki juga ada yang kesurupan sambil bibirnya berdarah lalu mengatakan 'baralig sia'," beber dia.

Penyebab kesurupan

Kapolres Majalengka, AKBP Indra Novianto membeberkan dugaan penyebab ratusan karyawan pabrik mengalami kesurupan.

Menurut dia, kesurupan diduga karena karyawan belum sempat sarapan saat hendak bekerja.

"Kejadian tersebut diduga akibat karyawan belum sempat sarapan sebelum melaksanakan pekerjaan pada pagi hari," ujar dia.

Indra menyebut, kejadian itu berlangsung pada pukul 11.00 WIB dan berakhir 4 jam kemudian.

"Kurang lebih 100 karyawan yang kesurupan," ucap dia. (Kompas.com/ Riska Farasonalia)

Berita ini diolah oleh Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inikesurupanKaryawan di MajalengkaSuasana RicuhPegawai Teriak HisterisPenyebab Terkuak
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved