Breaking News:

Kabupaten Klaten

Bupati Sri Mulyani Ungkap Filosofi Tema dan Logo Hari Jadi ke-219 Klaten, Tak Cuma Sekedar Simbol

Bupati Klaten, Sri Mulyani mengungkapkan jika tema "Saiyeg Saeka Praya" tak sekedar kalimat saja.

Editor: Delta Lidina
Dok. Prokopim Setda Klaten - Dok. Diskominfo Kabupaten Klaten
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengungkapkan filosofi logo dan tema "Saiyeg Saeka Praya" untuk Hari Jadi Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani mengungkapkan jika tema "Saiyeg Saeka Praya" tak sekedar kalimat saja.

Tema berfungsi untuk memproyeksikan tujuan dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan.

Selain itu, logo yang akan digunakan dalam mengenang peristiwa bersejarah hari kelahiran Klaten juga syarat makna.

Baca juga: Ratusan Event Hari Jadi ke-219 Klaten & HUT Ke-78 RI, Bupati Sri Mulyani: UMKM Bangkit Ekonomi Kuat

Lebih lanjut, Bupati Klaten, Sri Mulyani ungkap makna dan filosofi dari tema dan logo yang digunakan untuk menyemarakkan Hari Jadi ke-219 Klaten, Jumat (28/7/2023) esok.

"Kerja bersama kerja gotong royong untuk Klaten ke depan," tegasnya saat dikonfirmasi.

Logo dan tema Hari Jadi Klaten ke-219
Logo dan tema Hari Jadi ke-219 Klaten

Ia berharap semua elemen masyarakat dapat bahu-membahu membangun Klaten menjadi kabupaten yang maju, mandiri dan sejahtera seperti yang tertuang dalam visi misinya.

Penjelasan Sri Mulyani soal tema yang diangkat di usia Klaten ke-219 yakni "Saiyeg Saeka Praya" merupakan ungkapan Bahasa Jawa.

Dapat dimaknai dengan semangat gotong-royong, bahu-membahu dengan tekad yang kuat menuju ke tujuan yang sama.

Sementara untuk logo yang digunakan tahun ini juga juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Sambut Hari Jadi ke-219 Klaten, Bupati Sri Mulyani Bakal Lakukan Anjangsana ke Mantan Bupati Klaten

Pada logo tersebut terbagi menjadi tiga bagian, yakni, bentuk gunungan wayang pada bagian atas, tengah merupakan angka 219 sedangkan yang berada paling bawah merupakan cempurit wayang dan ornamen lengkung.

Bentuk Gunungan Wayang mempresentasikan Klaten sebagai kabupaten yang kaya akan peninggalan Budaya Jawa.

Selain itu, juga banyak kesenian serta seniman budaya yang berasal dari Kabupaten Klaten.

Angka 219 melambangkan usia Kabupaten Klaten yang telah berdiri sejak 28 Juli 1804.

Bagian terakhir adalah Cempurit Wayang dan Ornamen Lengkung.

Cempurit Wayang adalah bagian dari wayang kulit yang berfungsi untuk menancapkan wayang supaya wayang berdiri kokoh.

Sedangkan bentuk cempurit dan ornamen lengkung mempresentasikan harapan agar Kabupaten Klaten tetap kokoh berdiri tanpa meninggalkan identitas dan kekayaan lokal namun tetap lentur atau luwes mengikuti perkembangan zaman. (*)

Tags:
KlatenSri MulyaniSaiyeg Saeka Praya
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved