ENAK-enak Sarapan, Pengamen Syok Temukan Mayat Bayi di Dalam Plastik Hitam, Kondisi Mengenaskan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - 3 pengamen di Depok syok saat asyok makan temukan mayat bayi di dalam plastik hitam dengan kondisi mengenaskan. 

Baru saja dikabarkan penemuan mayat bayi laki-laki di Depok dengan kondisi yang mengenaskan. 

Penemuan mayat bayi ini ditemukan 3 pengamen yang sedang makan nasi uduk. 

3 Pengamen tersebut syok melihat ada mayat bayi di dalam plastik. 

Lantas, seperti apa kronologinya? 

Warga di Jalan H Terin IV RT 02/03 Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Kota Depok, digegerkan dengan penemuan sesosok jasad bayi tak berdosa.

Kepala Urusan (Kaur) Humas Polres Metro Depok, Iptu Made, mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Minggu (30/7/2023) kemarin siang, sekira pukul 10.00 WIB.

Baca juga: INNALILLAHI! Diduga Gegara Cat Mobil, Bayi di Medan Meninggal, Sesak & Kritis, Ortu Panik: Ya Allah!

Made mengatakan, penemuan mayat bayi ini bermula ketika sejumlah saksi berinisial IAF (20), MAG (20), dan RAB (25), yang merupakan pengamen, datang dan memarkirkan motornya di dekat lokasi kejadian.

"Pada saat parkir, saksi-saksi belum melihat bungkusan kantung plastik hitam di tempat mereka parkir motornya," ucap Made melalui pesan singkat, Senin (31/7/2023).

Setelahnya, ketiga saksi ini pun pergi ke warung nasi uduk untuk sarapan dan memesan kopi.

Rampung sarapan, ketiga kawanan pengamen ini memutuskan untuk pergi dan kembali ke lokasi parkir motor mereka.

"Tiba-tiba saksi melihat ada bungkusan kantung plastik warna hitam dan dari dalam plastik terlihat tangan diduga bayi," ucap Made.

"Kemudian saksi-saksi mencoba melihat dari dekat ke dalam bungkusan plastik tersebut,

Ternyata benar di dalam bungkus plastik tersebut adalah jenazah bayi," timpalnya lagi.

Dari hasil penyelidikan sementara, Made mengatakan jasad bayi malang ini berjenis kelamin laki-laki

Baca juga: INNALILLAHI! Diduga Gegara Cat Mobil, Bayi di Medan Meninggal, Sesak & Kritis, Ortu Panik: Ya Allah!

"Jasad bayi jenis kelamin laki-laki, belum diketahui identitasnya.

Masih dalam penyelidikan ya," pungkasnya.

TANGIS HISTERIS Ibu di Sulsel Pilu Liat Anak Tewas Mengapung di Sungai: 'Langsung Pingsan di Lokasi'

INNALILLAHI! seorang bocah berusia 2 tahun ditemukan tewas di sungai, kondisi telanjang dan mengapung, ibu  menangis hingga pingsan di tempat kejadian. 

Baru saja diberitakan seorang ibu menangis tersedu-sedu melihat anaknya tewas dengan kondisi tragis. 

Bagaimana tidak, sang anak ditemukan tewas mengapung di sungai. 

Saat itu kondisi sang anak telanjang. 

Melihat anak yang sudah tak bernyawa, ibu syok dan langsung pingsan di tempat. 

Lantas, seperti apa kronologinya? 

Warga Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, digegerkan dengan jasad seorang bocah laki-laki berusia dua tahun yang ditemukan tewas mengapung di sungai.

Baca juga: MENDADAK Yatim Piatu, Nasib Anak Caleg Partai Gelora PALI & Suami yang Tewas Kecelakaan, Banjir Duka

Jasad korban sempat dievakuasi ke rumah sakit hingga akhirnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana pada Minggu (30/7/2023) pukul 11.00 Wita, oleh warga yang sedang melintas di tepi sungai Maricayya, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng.

Sejumlah warga yang mengetahui peristiwa ini langsung mengevakuasi jasad korban ke tepi sungai dan dilarikan ke rumah sakit.

"Iya betul ada kejadian penemuan mayat bayi di sungai dan saat ini jasadnya sudah ada di rumah duka," kata Mujaddid, Lurah Pallantikang yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Korban diketahui berinisial FS, warga Jalan Pemuda, Kelurahan Pallantikang.

Dia mengaku belum mengetahui penyebab korban jatuh sungai.

Apalagi jarak rumah korban dengan lokasi penemuan jasad sekitar 700 meter.

Sementara itu Kapolres Bantaeng, AKBP Andi Kumara mengatakan dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban.

Polisi mengimbau agar para orangtua lebih berhati-hati dalam menjaga anaknya.

"Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jasad korban dan pihak orangtua menolak dilakukan otopsi.

Dan kami menghimbau kepada seluruh orangtua agar lebih berhati-hati dalam menjaga anaknya" katanya saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon. (TribunJakarta.com/ Dwi Putra Kesuma)

Diolah dari berita yang sudah tayang TribunJakarta.com