Berita Viral
SOSOK Mbah Tun, Lansia Buta Huruf di Demak yang Kehilangan Sawah, Ditipu Mustofa: Dipaksa Cap Jempol
Sosok Mbah Tun, lansia buta huruf di Demak, Jawa Tengah yang nyaris kehilangan sawah setelah ditipu diminta cap jempol oleh Mustofa, mafia tanah
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Mbah Tun atau Mbah Sumiyatun asal Demak, Jawa Tengah kini harus gigit jari setelah dirinya ditipu oleh seorang pria bernama Mustofa.
Mbah Tun atau Mbah Sumiyatun nyaris kehilangan sawahnya lantaran ditipu oleh Mustofa.
Dirinya tak menyangka bahwa sawah yang ia miliki selama bertahun-tahun mendadak digadai.
Padahal dirinya tak pernah menggadaikan tanahnya.
Setelah diusut, Mbah Tun mengaku pernah diminta untuk cap jempol oleh seorang pria bernama Mustofa pada sebuah surat.

Mbah Tun yang buta huruf hanya menuruti apa yang diperintahkan oleh Mustofa.
Tak disangka, ternyata surat tersebut merupakan sertifikat tanah.
Diketahui, Mbah Tun merupakan Desa Balerejo RT 5 RW 2 Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Mbah Tun kini harus melihat sawahnya dilelang karena diagunkan di sebuah bank swasta dengan modus penipuan.
Penipu Mbah Tun, Mustofa sampai sekarang masih menjadi buron.
Meski demikian, Polres Demak sudah menetapkan Mustofa dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Mustofa dalam aksinya awalnya meminjam sertifikan sawah seluas 8.250 m2 milik Mbah Tun, 13 tahun yang lalu.
Dirinya lantas meminta cap jempol Mbah Tun.
Baca juga: SOSOK Mahasiswa Sastra Rusia UI yang Dibunuh Senior, Gemar Dunia Fashion, Pilu Tewas Mengenaskan

Mbah Tun yang buta huruf membuatnya manut saja dengan apa yang diperintahkan Mustofa.
Alhasil Mustofa bisa membalik nama sertifikat tanah Mbah Tun menjadi miliknya.
Mustofa kemudian menggadaikan sertifikat tanah tersebut ke sebuah bank, melansir dari TribunJateng.
Setelah itu Mustofa justru tak membayar sisa angsurannya.
Bank pun kemdian melakukan lelang melalui KPKNL dan berubah nama pemegang sertifikat menjadi pemenang lelang, yaitu Dedy Setyawan Haryanto.
Atas perkara Mbak Tun ini, Koalisi Advokat Peduli Mbah Tun dari Unit Bantuan Hukum PERADI RBA, LBH Demak Raya dan BKBH FH Unisbank melayangkan 2 (dua) gugatan sekaligus, (1) gugatan perdata perbuatan melawan hukum proses lelang ke Pengadilan Negeri Demak dan (2) Gugatan pembatalan Sertifikat pemenang lelang di PTUN Semarang.
Baca juga: Sosok Nex Carlos, Youtuber yang Lagi-lagi Videonya Viral, Kini Makanan di Piringnya Dicomot Ibu-ibu

Di Pengadilan PTUN, pada tingkat pertama, Mbah Tun mengajukan gugatan melawan BPN Demak ke PTUN Semarang dengan nomor perkara 23/G/2020/PTUN.SMG dan dikabulkan majelis hakim.
Sayangnya pada putusan tingkat banding, Mbah Tun menelan pil pahit karena perkara ganti dimenangkan BPN Demak.
Namun pada tahun 2001 pada tingkat kasasi Mahkamah Agung, permohonan kasasi Mbah Tun dimenangkannya.
Terbaru, kasus Mbah Tun menemui titik terang perihal permohonanan kasasi KPKNL ditolak dan dimenangkan kembali olehnya.
Mbah Tun sempat terancam kehilangan sawah miliknya sebagai satu-satunya sumber penghidupan.
Melalui putusan Mahkamah Agung No 1185/K/PDT/2003 yang telah dikirimkan ke Pengadilan Negeri Demak ( 23/06/2023) telah menegaskan jika proses lelang oleh Bank Danamon melalui KPKNL adalah perbuatan melawan hukum.
Baca juga: SOSOK Pak Danan, Dituding Sugar Daddy Bella Bonita, Pejabat: Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan

Demikian disampaikan oleh Sukarman, Koordinator Koalisi Advokat Peduli Mbah Tun dalam keterangan tertulis kepada Tribunjateng, Sabtu (5/8/2023).
Karman sapaan akrabnya membeberkan, surat kuasa eksekusi sedang pihaknya persiapkan.
Berbekal surat tersebut kata Karman, pihaknya akan mendatangi kantor BPN Demak untuk mencoret sertifikat pemenang lelang.
"Dalam waktu dekat kami akan datangi BPN Demak bersama keluarga Mbah Tun agar BPN Demak segera melaksanakan perintah pengadilan untuk mencoret sertifikat pemenang lelang dan mengembalikan sertifikat menjadi milik Mbah Tun," kata Karman, dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.
Hal senada juga disampaikan oleh kuasa hukum lainnya sekaligus ketua DPC PERADI RBA Broto Hartono Perjuangan Mbah Tun memang panjang dan melelahkan.
Broto menyampaikan bahwa permasalahan tersebut sudah sejak tahun 2010 atau kurang lebih 13 tahun lamanya berjibaku di ruang pengadilan.
"Alhamdulilah gugatan perdata dan gugatan PTUN semuanya dimenangkannya dan sudah inkracht sehingga tinggal meminta BPN Demak untuk melaksanakan isi putusan," ucap Broto.
Komentar serupa disampaikan oleh kuasa hukum lainnya Misbakhul Munir, yang sejak awal mendampingi Mbah Tun.
"Bukan lagi sebagai klien, saya sudah menanggap seperti ibu karena interaksi yang begitu lama dengan Mbah Tun." ujar Munir.
"Lega dan tak ada beban akhirnya keadilan didudukkan pada posisinya di ruang pengadilan," tutur Munir.
SOSOK Penjual Baju Bekas Ini Ternyata Artis Senior, Terpuruk Setelah Suami Wafat, Ditipu Rp3 Miliar!
TAK BANYAK YANG TAHU siapa sosok penjual baju bekas ini, ternyata dulu artis kondang, kini terpuruk usai suami meninggal hingga ditipu Rp 3 miliar.
Usut punya usut penjual baju bekas ini ternyata artis senior.
Namanya dulu sempat melambung tinggi namun kini sudah redup bahkan jarang muncul di televisi.
Lantas, siapa sosok penjual baju satu ini?
Sosok penjual baju bekas satu ini bernama Sally Marcellina.
Artis ini kini sudah tak lagi eksis di layar kaca.
Baca juga: Profil dan Instagram Park Bo Young, Sosok Artis Korea Selatan yang Bintangi Film Concrete Utopia
Dulunya, artis ini menjadi pemain Warkop DKI.
Setelah tak eksis lagi, artis ini pilih jualan baju di pinggir jalan.

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Sally menikah dengan Henri Farel Tobing dan dikaruniai tiga orang anak.
Belum lama ini suami Sally dikabarkan meninggal dunia.
Mendiang suaminya meninggal lantaran memiliki penyakit gagal ginjal.
Diketahui, wanita ini mulai terkenal setelah membintang film 'Misteri Janda Kembang' tahun 1991.
Selain banyak membintangi film horor, Sally juga terkenal karena perannya di sejumlah film Warkop DKI.
Lama tak terlihat membintangi film sejak tahun 1998, Sally kembali ke layar lebar lewat film terbaru berjudul Suzzanna: Malam Jumat Kliwon.
Baca juga: SOSOK Elly Toisuta, Ketua DPRD Ambon Cuma Prihatin, Anaknya Bunuh Remaja: Gak Ada Kata Maaf
Lebih lanjut, belum lama ini Sally muncul dan membeberkan pengalaman hidupnya.
Sally mengaku berjualan baju impor di pinggir jalan daerah Bintaro, Tangerang Selatan.

"Iya (jualan baju) kalau lagi enggak syuting, sibuk jualan baju, baju-baju impor," ucap Sally Marcellina, dikutip TribunnewsMaker.com, Rabu, 2 Agustus 2023.
Mendengar pernyataan Sally, salah satu host bernama Rian Ibram menanyakan dimana ia berjualan.
"Di pinggir jalan ada tenda, di daerah mana?" tanya Rian Ibram.
Menjawab pertanyaan Rian Ibram, Sally mengaku berjualan dengan membuka bazaar mulai jam 07.00 hingga 12.00.
"Iya, aku buka bazar di Bintaro.
Jam 07.00 pagi sampai 12.00 siang," jawab Sally.
"Kalau lagi enggak ada kegiatan, setiap hari (jualan), tapi kalau lagi ada syuting, off dulu," jelasnya.
Baca juga: Sosok Artis Korea yang Hasil Operasi Plastiknya Disebut Paling Sempurna, Cantik Bak Natural!
Baju yang dijualnya juga cukup terjangkau. Dengan harga mulai dari Rp 35.000.
Dengan harga tersebut, dalam satu hari, Sally bisa menjual sekitar 50 hingga 70 baju impor.
"Paling 50 (baju), 70 paling banyak. (Harganya) macam-macam, berkisar dari Rp 35.000 paling mahal Rp 150.000," jelas Sally.
"Namanya jualan kadang-kadang sepi kadang-kadang ramai. Ya kita kan single parent harus berjuang," tuturnya.
Tak berhenti disitu, Sally juga mengungkapkan jika dirinya menjadi korban penipuan.
Total kerugiannya mencapai Rp 3 Miliar.
Kejadian itu disebut Sally telah membuatnya kehilangan semua uang hasil kerja keras di dunia hiburan.
"Iya (sempat ditipu), biasa waktu itu investasi bodong," beber Sally.
'Seluruh saya punya penghasilan dari remaja habis semua di situ," imbuh Sally.
Total uang yang hilang disebut Sally mencapai Rp 3 miliar.
Baca juga: Saya Tidak Punya Teman Artis Rafael Alun Tak Tahu Sosok Artis R: Hari-hari Saya Habiskan di Kantor
Jumlah itu menurutnya cukup besar untuk di zaman setelah krisis moneter.
"Di zaman itu Rp 3 miliar, dollar (AS) masih Rp 3.000, kalau sekarang berapa tuh," ucap Sally.

"(Kejadiannya) setelah krismon, setelah itu suami sakit gagal ginjal 3,5 (tahun), sudah almarhum," lanjut Sally.
Dengan nominal yang cukup besar itu, Sally sebenarnya tak begitu saja mempercayakan investasi pada orang yang tak dikenal.
Justru investasi itu sebenarnya dipercayakan Sally pada seseorang yang saat itu akan membuat film.
"(Kenal) karena dia bikin juga waktu itu, ternyata bodong juga semuanya," tutur Sally.
Sementara itu, pelakunya sendiri sudah sempat dilaporkan ke pihak berwajib, tapi kemudian menghilang begitu saja.
"Sempat (lapor), udah menghilang, lenyap," kata Sally.
Setelah menjadi korban penipuan dan suaminya meninggal dunia, Sally melanjutkan hidup bersama ketiga anaknya dengan berjualan baju-baju impor di pinggir jalan.
Berita ini telah diolah dari TribunJatengcom.
Sumber: Tribun Jateng
Sosok Zetro Leonardo Purba, Pegawai KBRI di Peru yang Tewas Ditembak, Dikenal Rajin & Perhatian |
![]() |
---|
Penembakan Diplomat RI Zetro Leonardo di Peru Terekam CCTV, Pelaku Menunggu Korban Datang |
![]() |
---|
Sosok MI Remaja Nyaris Jadi Miliarder Dadakan Gegara Bawa Jam Rp11 M Ahmad Sahroni, Dikembalikan |
![]() |
---|
Nasib Istri Zetro Leonardo Purba, Pegawai KBRI di Peru, Suami Meninggal Ditembak Orang Tak Dikenal |
![]() |
---|
Ojol di Indonesia Ditraktir Warga Asing Imbas Demo, dari Malaysia Hingga Austria Ikut Prihatin |
![]() |
---|