Breaking News:

Berita Viral

SOSOK YN, WNA Korsel Perusak Pura di Karangasem, Bali, Dapat Bisikan Gaib: Datang Merusak Lalu Pergi

Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib.

Editor: Dika Pradana
Tribun
Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang Warga Negara Asing (WNA) berinisial YN asal Korea Selatan kepergok merusak sebuah pura sakral di Karangasem, Bali.

Dalam aksinya, WNA tersebut mengaku mendapatkan bisikan gaib untuk menghancurkan pura di Bali.

Alhasil, YN mengobrak-abrik Pura Goa Raja Besakih di Besakih, Karangasem, Bali.

Kini WNA tersebut dicekal oleh kepolisian atas ulahnya.

Bahkan aksi yang dilakukan WNA tersebut mendapatkan kecaman dari Parisada Hindu Dharma Indonesi (PHDI).

Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib.
Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib. (TribunBali)

Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana mengatakan, peristiwa perusakan pura itu terjadi, pada Senin (7/8/2023) sekitar pukul 18.00 Wita.

Polisi belum bisa memastikan motif aksi perusakan di tempat suci yang diduga dilakukan WN Korea tersebut.

Saat ini, WN Korea tersebut masih diamankan di Mapolsek Rendang untuk pemeriksaan lanjutan.

"Kami belum bisa sampaikan kronologi dan motif WNA itu melakukan perusakan." jelasnya, dikonfirmasi Selasa (8/8/2023) di Karangasem.

"Sementara dari pengakuan awal orang asing tersebut, dia mendapatkan bisikan gaib untuk menuju Pura Goa Raja Besakih," imbuhnya.

Baca juga: GEGER! Pasangan Lesbian di Bali Cekcok Nekat Bunuh Diri Bawa Anak, Gegara Utang Pinjol: Minum Racun

Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib.
Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib. (Istimewa)

Baca juga: BIADAB! Satpam Hotel di Bali Lecehkan Anak Magang, Korban Syok Dipegang Payudara, Nangis Kabur

Namun, WN Korea tersebut justru merusak sarana prasarana yang ada di Pura.

Kejadian itu lantas dilaporkan oleh warga setempat.

"Setelah sampai di sana didapati oleh seorang warga bahwa orang asing tersebut telah melakukan perusakan sarana prasarana yang ada di Pura," imbuhnya.

Usai menerima laporan warga, anggota Polsek Rendang pun mendatangi lokasi dan mengamankan WN Korea tersebut.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," tutup dia.

Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib.
Pura Goa Raja Besakih di Bali dirusak oleh wisatawan asal Korea Selatan berinisial YN ngaku mendapatkan bisikan gaib. (Istimewa)

Kini aksi yang dilakukan YN dikecam oleh banyak pihak.

Tak sedikit warga Bali yang murka dengan tindakan semena-mena dari YN.

Banyak orang yang meminta agar YN mendapatkan hukuman atas perilakunya itu.

Pasalnya, hal tersebut dinilai telah melanggar aturan adat.

Selain itu, dia juga dinilai telah merusak kesakralan pura di Bali.

Kini polisi tengah mengusut kasus tersebut.

Baca juga: Tidak Terjadi Pihak Bea Cukai Bantah Soal Dugaan Salah Satu Petugasnya Memeras Turis Asal Taiwan

Ilustrasi Bali
Ilustrasi Bali (freepik.com/ user19273388)

VIRAL! Ngaku Pasukan Khusus Tentara Australia, Bule Ini Aniaya Pacar di Bali, Ngamuk saat Ditangkap

Pria bule berasal dari Australia yang berinisial DDI (29), tega menganiaya sang pacar berinisial APS (33) di salah satu hotel di kawasan Kuta, Badung, Bali.

Perilaku arogan yang dilakukan oleh seorang bule itu terjadi pada Minggu (4/6/2023).

Usai menganiaya sang pacar, kini DDI harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Selain itu, DDI juga mengaku-ngaku sebagai pasukan khusus tentara Australia.

Dari tangan DDI juga disita barang bukti berupa tiga senjata air soft gun laras panjang, dua pistol air soft gun laras pendek, dua buah pisau, dua tongkat besi, dan helm untuk bertempur.

Polisi juga menyita barang bukti berupa baju korban, dan baju Under Armour milik pelaku.

ILUSTRASI Dokter terlibat cekcok dengan pasien
Ilustrasi bule aniaya pacar di Bali. (TribunJatim.com)

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Kepergok Miliki Sabu 6,18 Kg, Kades di Lampung Dibekuk Polisi, Minta Maaf ke Warganya

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan, peristiwa itu terungkap berawal dari aksi DDI menganiaya pacarnya yang dikenal melalui Tinder sejak 5 minggu tersebut lantaran ditagih utang Rp 1,5 juta.

“Tersangka tak merasa memiliki utang dan lalu melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya atau korban. Saat itu tersangka sedang dalam pengaruh alkohol. Tersangka mendorong korban hingga kepala belakang membentur tembok. Kemudian korban kembali mendorong tersangka hingga berdua terjatuh dan tersangka berada di atas korban. Kemudian tangan kanan tersangka mengepal dan memukul korban di bagian kepala,” kata Kapolresta dalam press release yang digelar di Mapolsek Kuta, Selasa 6 Juni 2023.

Akibatnya APS mengalami luka dan benjol kepala belakang, luka robek pada dahi, bahu kiri lebam dan sakit.

Bahkan wanita itu diancam akan dimutilasi. Wanita asal Makassar tersebut kemudian melaporkan kasus ini ke polisi, sekitar pukul 21.00 Wita.

Polisi kemudian mengejar pelaku. DDI ternyata sudah melarikan diri sekira 500 meter dari TKP. Namun akhirnya dapat diamankan di Jalan Poppies 1 Kuta.

“Pelaku dapat diamankan, lalu setelah diamankan dilakukan pengecekan dan ditemukan 5 pucuk senjata airsoft gun beserta senjata tajam serta senter setrum (teizer) di kamar hotel atau TKP. Barang bukti tersebut lalu turut diamankan ke Polsek Kuta,” kata Kapolresta.

Namun ketika digelandang ke Polsek, pelaku sempat mengamuk, serta merusak inventaris Polsek.

Ilustrasi ditangkap polisi.
Ilustrasi bule berurusan dengan pihak polisi. (SHUTTERSTOCK/spaxiax)

Baca juga: VIRAL! Pria di Medan Ngaku-ngaku Sebagai Polisi Tangkap Pemuda di Kafe, Korban Disebut Gelapkan Uang

"Menurut korban, pelaku disebut sebagai orang yang mudah marah atau emosinya tidak stabil. Dia juga mengonsumsi obat penenang, sehingga ancaman mutilasinya diduga spontan diucapkan karena kesal," kata Kapolresta.

Dalam pemeriksaan, ternyata DDI juga sempat mencuri pakaian dan senter listrik di beberapa tempat, seperti di Beachwalk, toko di Legian dan Denpasar.

Modusnya, membeli sebuah barang dan menyelipkan barang lain.

Bule ini juga mengaku kepada korban sebagai anggota Australia Special Force (Pasukan Khusus Tentara Australia) yang sedang melakukan pelatihan di Military Base Renon untuk Tim Sniper Indonesia. Sehingga dia memiliki berbagai senapan.

Namun setelah dicek oleh polisi ke Konsulat Australia, ternyata DDI bukanlah anggota tentara pasukan khusus, melainkan dia bekerja sebagai teknisi swasta.

Polisi kini mendalami dari mana pelaku mendapatkan senjata-senjata, serta alasannya mengaku sebagai anggota pasukan khusus tersebut.

DDI disebut sedang meminta pendampingan Konsulat Australia untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Atas perbuatannya, DDI dikenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan penjara dan Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman penjara paling lama 5 tahun.

Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Sugito yang hadir dalam acara press release, mengatakan, DDI hanya wisatawan pemegang visa travel.

Hal tersebut tak dapat membuktikan pengakuan DDI yang mengaku sebagai pasukan khusus. Diungkap pula bahwa DDI bekerja sebagai teknisi swasta.

“Yang bersangkutan, merupakan pemegang paspor Australia. Ia tiba di Bali 13 April 2023 dengan menggunakan visa travel yang berlaku sampai 10 Mei 2023, dan sudah diperpanjang hingga 11 Juni 2023,” beber Sugito.

Menurut Sugito, sebagai pemegang visa travel, DDI hanya dapat menggunakannya untuk berwisata atau kunjungan singkat lainnya.

Sehingga dapat dipastikan, ia bukanlah seorang anggota pasukan khusus Australia yang memiliki izin untuk memiliki barang-barang tersebut.

“Pengakuan tersangka yang mengaku anggota Australia Special Force (Pasukan Khusus Tentara Australia) yang sedang melakukan pelatihan di Military Base Renon untuk Tim Sniper Indonesia itu hanya kamuflase dan tidak ada bukti,” tegas Kapolresta.

Berita ini telah diolah dari Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniWNAKorea SelatanBaliturisGoa Raja BesakihPura
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved