Breaking News:

Berita Viral

DETIK-DETIK Lusi, TKW Asal Tasikmalaya Bertemu Anak usai Setahun Disekap di Malaysia: Pecah Tangis

Lusi, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia.

Editor: Dika Pradana
TribunPriangan
Lusi, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Setelah satu tahun disekap di Malaysia, Lusi (27), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bertemu dengan anak dan keluarganya.

Air mata Lusi pun tak mampu lagi dibendungnya tatkala bertemu dengan keluarganya.

Dia tak menyangka perjuangannya kabur melarikan diri akhirnya membuahkan hasil.

Sosok Lusi baru saja bisa pulang ke kampung halamannya pada Selasa, (22/8/2023).

Nasib malang baru saja menimpa Lusi (27) saat ia merantau ke negeri Jiran, Malaysia.

Lusy, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia
Lusi, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia (TribunPriangan)

Ia menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan setahun disekap di Malaysia,

Lusi (27) merupakan warga Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tangis Lusi pun pecah saat berkumpul kembali dengan keluarga, ia pun sontak memeluk erat sang anak saat tiba di Tanah Air.

Diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat, AKP Ari Rinaldo, Lusi berhasil kabur dari penyekapan, Lusi diketahui bersembunyi di salah satu kebun durian di Negeri Jiran tersebut.

“Setelah berhasil kabur, korban segera melarikan diri ke salah satu kebun durian di Malaysia.

Baca juga: DETIK-DETIK TKW Asal Indramayu Tewas di Malaysia, 8x Ditusuk Teman, Sempat Dibawa ke RS: Ortu Syok

Baca juga: SOSOK Nila Daniati, TKW Malaysia yang Tewas Ditusuk Teman Sendiri, Anggota Organisasi Remaja Masjid

"Untuk bertahan hidup, sambil bersembunyi, selama ini korban bekerja di warung-warung kebun durian itu,” ungkapnya kepada TribunPriangan.com di Markas Komando (Mako) Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat pada Selasa (22/8/2023).

Ari menambahkan, bahwa mulanya, saat keluarga menerima laporan dari pihak keluarga, Polres Tasikmalaya segera berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jawa Barat.

“Awalnya, kami berkoordinasi dengan PPA Polda Jawa Barat untuk bisa bersurat kepada Kementerian Luar Negeri, karena memang ada jalur yang harus kami tempuh untuk memulangkan korban,” papar Ari.

“Sehingga, dari Kementerian Luar Negeri mengusahakan ke Duta Besar (Dubes) Malaysia dan kami tempuh proses tersebut selama kurang lebih 1 bulan semenjak keluarganya lapor ke kami, hingga korban bisa diambil dari tempat persembunyiannya,” lanjutnya.

Saat proses penjemputan, sambung Ari, korban sempat merasa ketakutan mengingat dokumen yang dimiliki olehnya tidak lengkap.

“Korban sempat merasa takut waktu diarahkan supaya datang sendiri ke Dubes Indonesia di sana, karena mungkin takut ada razia di jalan sehingga memerlukan surat dari kami,” lengkapnya.

Baca juga: Punya Lamborghini, Mantan TKW Madura Beber Rahasia, Diam-diam Lakukan Ini dengan Mantan Majikan

Lusy, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia
Lusi, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia (TribunPriangan)

Dengan demikian, lengkap Ari, korban bisa dijemput untuk dibawa ke rumah aman di Dubes Indonesia yang berada di Malaysia.

“Dari sana, baru prosesnya dipulangkan ke Indonesia dan segera kami jemput di bandara pada Senin (21/8/2023) kemarin,” tuturnya.

Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto menambahkan, bahwa saat ini, pihaknya telah bekerja sama dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Tasikmalaya untuk proses pemulihan trauma korban.

“Selanjutnya, korban perlu trauma healing (red: pemulihan trauma), sehingga kami bekerja sama dengan UPTD PPA dari Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya,” lengkapnya.

“Terkait pelaku kasus TPPO terhadap saudari Lusi ini sedang dalam pengejaran anggota kami,” kata Suhardi.

Terpisah, Lusi mengungkapkan bahwa dirinya merasa bahagia dapat bertemu kembali dengan keluarganya, terutama dengan anak kesayangannya.

Lusy, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia
Lusi, TKW asal Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya bisa bertemu dengan anaknya, tangis tak terbendung, setahun disekap di Malaysia (TribunPriangan)

“Saya bahagia banget bisa bertemu keluarga, anak saya,” ungkapnya.

Menurut keterangan Lusi, ia sempat ditawari pekerjaan sebagai cleaning service di Malaysia oleh salah satu kenalan temannya.

“Awalnya dia bilang kerja di (bidang) cleaning service. Katanya resmi dan aman." papar Lusi.

"Dijanjiin gajinya 1.400 Ringgit Malaysia per bulan (red: sekira Rp 4,6 juta). Tapi selama di sana enggak dapet,” tutur Lusi lagi.

“Yang ngajak itu orang Kecamatan Pancatengah (Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat). Saya kenal dari teman tapi teman saya yang ngajak, dia nggak berangkat, saya yang berangkat,” lanjutnya.

Lusi juga mengungkap, bahwa ibunya yang berada di Indonesia segera melakukan laporan terhadap Polres Tasikmalaya Polda Jawa Barat setelah dikabari bahwa dirinya disekap di Malaysia.

“Saya berterima kasih sekali untuk yang mengurus kepulangan saya, dan terutama untuk polisi di sini, Polres Tasikmalaya." ungkapnya.

"Setelah kejadian ini, enggak mau saya berangkat lagi,” ucap Lusi.

ILUSTRASI kekerasan pada perempuan
ILUSTRASI kekerasan pada perempuan (Istimewa)

DETIK-DETIK TKW Asal Indramayu Tewas di Malaysia, 8x Ditusuk Teman, Sempat Dibawa ke RS: Ortu Syok

 Nasib malang menimpa seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu, Jawa Barat yang tewas setelah ditikam oleh temannya sendiri.

Sosok TKW bernama Nila Daniati tewas dibunuh oleh temannya sendiri saat bekerja di Malaysia.

Dalam insiden ini, Nila Daniati ditikam sebanyak delapan kali menggunakan senjata tajam.

Tubuhnya mengalami luka parah gegara aksi brutal dari kawannya.

Diketahui, Nila Daniati tewas di usianya yang masih menginjak 22 tahun.

Baca juga: YA ALLAH! Tak Sadar Dibacok, Hansip di Jakarta Malah Bikin Kopi, Nyadar saat Tidur Kok Baju Basah?

Kasus pembunuhan ini terjadi di tempat tinggal korban pada Rabu (9/8/2023) sekitar pukul 01.00 waktu Malaysia.

Pelaku pembunuhan saat ini telah ditangkap petugas keamanan setempat.

Kakak ipar Nila Daniati, Miftahudin (41) mengatakan pelaku pembunuhan merupakan pacar sahabat korban.

Pelaku membunuh korban dengan benda tajam sejenis pisau.

Setelah diautopsi, ditemukan delapan luka tusukan di jasad korban.

Luka tusuk ditemukan di bagian leher, bagian perut hingga bagian belakang tubuh korban.

Baca juga: TOLONG! Teriak Tukang Becak Dibegal 3 Orang hingga Dibacok, Harta Dirampas, Bahu Berlumuran Darah

ILUSTRASI tewas ditusuk
ILUSTRASI tewas ditusuk (Istimewa)

Miftahudin menjelaskan, kasus ini berawal ketika Nila Daniati pulang kerja sekira pukul 20.00 waktu Malaysia.

Saat tiba di kamar, Nila Daniati kaget karena ada laki-laki di kamarnya.

Pelaku kemudian menghabisi nyawa Nila Daniati menggunakan senjata tajam.

Pagi harinya, sahabat korban yang bernama Endang menemukan jasad Nila Daniati di dalam kamar.

"Ditemukannya itu sama si Endang (pacar pelaku) setelah pulang dari kamar cowoknya (pelaku) dan langsung histeris," ungkapnya, Jumat (18/8/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Endang yang juga TKW membawa jasad Nila Daniati ke rumah sakit, namun perawat mengatakan nyawa korban sudah tak tertolong.

Baca juga: BUNTUTI Istri, Suami Pergoki Istrinya Zina di Parkiran, Curiga Lihat Mobil Goyang:Berakhir Dibacok

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (NST)

Pelaku yang berinisial R terekam kamera CCTV dan langsung ditangkap petugas keamanan.

Jenazah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu pada Rabu (16/8/2023) malam kemarin.

Diketahui, korban sudah empat tahun bekerja di sebuah pabrik di Malaysia.

Ibu korban, Tiyem tidak kuasa menahan tangis saat jenazah tiba di rumah duka.

Tiyem mengaku tidak dapat memaafkan pelaku karena telah membunuh anak perempuannya yang sudah dibesarkan seorang diri.

Suami Tiyem sudah meninggal sejak usia korban 4 tahun.

Ilustrasi pembacokan.
Ilustrasi pembacokan. (Stock Image/Alamy)

"Anak kita dipateni, bocah kuen gah kudu mati, pengene kita kuh (Anak Saya Dimatiin, Pelaku juga harus mati, pengennya saya begitu)," tegasnya.

Wanita 55 tahun ini sangat marah karena tidak pernah berbuat kasar selama mendidik korban, namun korban tewas dibunuh orang lain.

Ia meminta kepolisian di Malaysia agar pelaku diberi hukuman seberat-beratnya.

"Harus dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.

Kini pihak keluarga berusaha mengikhlaskan korban meski terasa perih.

Pasalnya, keluarga tak menyangka buah hatinya akan tewas dengan cara mengenaskan.

Artikel ini telah diolah dari TribunJabar

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
berita viral hari iniLusiTasikmalayaTKWanakMalaysia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved