Breaking News:

Berita Viral

MIRIS! 2 Oknum Anggota Satpol PP di Makassar Pesta Miras di Kantor Kecamatan, Kini Dibebastugaskan

Dua oknum Satpol PP di Makassar harus berurusan dengan hukum karena melakukan pelanggaran hukum.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
2 oknum anggota satpol PP di Makassar pesta miras di kantor kecamatan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dua oknum Satpol PP di Makassar harus berurusan dengan hukum karena melakukan pelanggaran hukum.

Keduanya kini ditarik dari tempat tugasnya lantaran telah melakukan pesta miras.

Menurut informasi, mereka pesta miras di Kantor Kecamatan Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan.

Ilustrasi miras - Tujuh orang warga Bangil Pasuruan Provinsi Jawa Timur mendadak meninggal dunia diduga setelah menggelar pesta minuman keras (miras) di acara pernikahan.
Ilustrasi miras. (Freepik.com)

Baca juga: GEGER! Suami Pergoki Istrinya Berduaan di Kamar Kos Bareng Pria Lain, Si Wanita Hanya Pakai Sarung

Seperti diketahui, Dua oknum anggota Satpol PP Makassar yang melakukan pesta miras di Kantor Kecamatan Wajo sementara menjalani proses hukuman disiplin.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Satpol PP Kota Makassar, Ikhsan NS ketika dikonfirmasi, Rabu (23/8/2023).

"Kedua anggota Satpol PP Kota Makassar itu sementara menjalani proses hukuman disiplin." terangnya.

"Bahkan 1 regu termasuk komandan regu nya diperiksa. Di mana informasi yang beredar kan, pesta miras. Jadi kami tegaskan, itu bukan pesta miras. Tapi hanya inisiatif mereka berdua. Mulai hingga selesai minum miras, tidak ada yang mabuk-mabukan," tegasnya.

Ikhsan mengungkapkan hasil pemeriksaan kedua anggota Satpol PP Kota Makassar minum minuman keras di kantor Kecamatan Wajo.

Di mana, pada Minggu (20/8/2023), kedua anggota tersebut berinisiatif membeli minuman keras.

2 oknum anggota satpol PP di Makassar pesta miras di kantor kecamatan
2 oknum anggota satpol PP di Makassar pesta miras di kantor kecamatan (Kompas.com)

Baca juga: KRONOLOGI Pria di Jaktim Akhiri Hidup Setelah Tikam Anak & Istri, Ternyata Pamitnya Bersihkan Darah

"Mereka mengaku badannya pegal-pegal dan masuk angin. Inisiatif lah mereka membeli minuman, masing-masing satu botol miras." bebernya.

"Masuklah mereka ke dalam pos mereka dan minum miras. Meski begitu, tidak ada pembenaran melakukan hal seperti itu," katanya.

Entah bagaimana, lanjut Ikhsan, salah seorang temannya melakukan selfie dan mengirimkan foto ke teman grupnya itu hingga beredar luas ke medsos dan viral.

"Kita imbau kepada seluruh anggota, jangan pernah terulang kembali kejadian seperti itu. Karena bisa mencoreng nama baik Satpol PP dan nama baik pemerintahan kota. Karena ada sanksi tegas, jika ada yang melakukan pelanggaran," imbaunya.

Sebelumnya telah diberitakan, dua oknum anggota Satpol PP Makassar diketahui melakukan pesta miras di Kantor Kecamatan Wajo.

Kedua oknum anggota Satpol PP Makassar yang pesta miras ini sudah ditarik dari tempat tugasnya dan menjalani pemeriksaan internal di Provos Satpol PP Makassar.

Pesta miras itu diketahui publik setelah salah satu anggota Satpol PP tersebut mengunggah foto di grup WhatsApp dan tersebar di sosial media.

Kasus dua oknum anggota Satpol PP Makassar pesta miras ini pun langsung viral di berbagai media sosial dan menuai kritikan dari netizen.

ILUSTRASI racun
ILUSTRASI racun (Istimewa)

Berita Lainnya, DETIK-DETIK Mahasiswi Kedokteran Tewas di Kos Semarang, Ada Miras: Kesaksian Sopir Taksi Bikin Syok

Seorang sopir taksi akhirnya bersaksi terkait meninggalnya mahasiswi kedokteran yang sempat ia antar sebelum ditemukan tewas di dalam kamar kostnya di Semarang, Jawa Tengah.

Sopir taksi tersebut mengatakan bahwa mahasiswi tersebut sempat ribut-ribut melalui ponselnya ketika berada dalam perjalanan.

Beberapa saat kemudian, ketika sopir taksi tersebut hendak menagih tagihan taksi itu, mahasiswi tersebut malah tewas.

Mahasiswi kedokteran tersebut ditemukan tewas dalam kondisi mulut berbusa di kamar indekos di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

ILUSTRASI Mayat
ILUSTRASI Mayat (Istimewa)

Hingga pada akhirnya saksi melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Polisiakhirnya bergegas dan langsung memeriksa tiga saksi.

Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh mahasiswi berinisial D (21) itu.

Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo menyampaikan, kondisi kamar kos korban terkunci dari dalam saat ia ditemukan.

Meski tidak ada tanda kekerasan, tapi polisi menemukan sejumlah obat-obatan, minuman keras, dan rokok.

Diduga korban mengonsumsi benda-benda tersebut hingga pada akhirnya tewas.

Baca juga: SIASAT Licik Maling Sapi di Madura, Gunakan Air Sabun Bekas Mandikan Mayat, Dibekuk Polisi di Lombok

Baca juga: DETIK-DETIK Laila Atika Sari, Mahasiswi IPB Tewas Terbakar saat Penelitian di Lab Kampus:Ada Ledakan

“Keadaan terkunci dari dalam, ada upaya dari teman-temannya untuk didobrak." ” ujar Hengky di lokasi, Senin (21/8/2023).

"Kita datang kita cek sudah dalam keadaan sudah meninggal, kaku." imbuhnya.

"Tidak ada tanda kekerasan. Ada obat-obatan, ada botol miras, itu aja sama rokok," tegasnya.

Kendati demikian pihaknya tetap melakukan pendalaman atas kasus ini.

Tak terkecuali menyelidiki dugaan keributan saat koerban berkegiatan di Klaten.

Sebab, sebelumnya korban diantar pulang oleh taksi online dari Klaten.

“Kami masih dalami kegiatan korban di Klaten ya. Kami selidiki,” sebutnya.

Polisi juga sudah menghubungi keluarga korban di Jakarta.

Jenazah korban sendiri saat ini ada di RS Bhayangkari Semarang.

Baca juga: INNALILLAHI! Mahasiswi Tewas di Semarang, Mulut Berbusa di Kos: Berawal dari Tagihan Sopir Taksi

ILUSTRASI Mayat dan garis polisi
ILUSTRASI Mayat dan garis polisi (Istimewa)

“Kami sudah hubungi keluarga di Jakarta. Dia mahasiswi semester akhir di Jakarta. Dia masih koas,” jelasnya.

Mahasiswi yang tengah mengikuti program profesi atau koas di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang itu, ditemukan meninggal dengan mulut berbusa.

Mahasiswi tersebut diketahui berasal dari perguruan tinggi di Jakarta

Saksi kejadian yaitu teman korban bernama Beatrice Purba mengatakan, korban ditemukan tidak bernyawa sekitar pukul 15.00 WIB sore hari ini.

Sebelumnya, sejak pagi Beatrice dan teman kos korban yang lainnya berusaha menghubungi korban.

Hal itu dikarenakan ada seorang sopir taksi online tiba menagih uang pembayaran terhadap korban.

"Pertama Bapak Kos hubungi saya sekitar jam 07.27 WIB minta saya hubungi korban, karena ada taksi online dari Klaten yang belum dibayar korban." ujar Beatrice saat ditemui di lokasi, Senin (21/8/2023).

"Saya terus hubungi korban lewat WhatsApp tapi tidak direspon, saya gedor-gedor kamarnya juga tidak ada respon," ujarnya lagi.

ILUSTRASI mayat sedang diselidiki
ILUSTRASI mayat sedang diselidiki (Istimewa)

Akhirnya mereka bersukarela membayarkan tagihan taksi online korban.

Dari situlah, mereka mendapat informasi dari sopir taksi online jika korban sempat terlibat keributan.

"Kami lalu bayarin tagihannya kan Rp 515.000." tuturnya.

"Terus bapake (sopir) itu cerita kalau ada masalah, korban teleponan gitu. Ribut di handphone," jelasnya.

Karena sudah lama menunggu dan tak kunjung mendapat respon, mereka membuka paksa kamar korban dengan memecahkan kaca jendela.

Mereka kaget seketika menemukan korban sudah dalam keadaan kaku tak bernyawa.

"Kita coba pecahin kaca karena kuncinya nyangkut di dalam, dikunci dari dalam." tuturnya.

"Setelah kita masuk ternyata dia sudah tertutup selimut tangannya terus kita buka tangannya sudah kaku ada busanya terlentang pakai baju. Iya sedang koas," jelasnya.

Saat ini kepolisian mendalami kasus ini dan melakukan olah TKP.

Kini jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk penyelidikan lebih lanjut.

(Kompas.com/Hendra Cipto)

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniSatpol PPPesta MirasKantor KecamatanMakassar
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved