Breaking News:

Berita Viral

AWALNYA Girang, Ngunduh Mantu Anak Eks DPRD Langkat, Sumut Berubah Petaka: 'Dekorasi Ludes Terbakar'

AWALNYA Girang, Ngunduh Mantu Anak Eks DPRD Langkat, Sumut Berujung Petaka: Semua Ludes Terbakar

Editor: Dika Pradana
Tribun
Acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD di Langkat, Sumut terbakar, kini hangus dan berubah duka 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebuah acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD Langkat, Sumatera Utara (Sumut) yang awalnya berlangsung dengan penuh suka cita kini berubah menjadi petaka.

Acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD Langkat tersebut hancur setelah tersambar api.

Tamu undangan langsung kalang kabut tatkala api mulai membesar membakar acara.

Alhasil, rumah beserta dekorasi pernikahan akhirnya ludes terbakar.

Diketahui, nasib malang ini menimpa pasangan Nike World Marfi Safril dan Risma Diyanti.

Sosok Safri eks anggota DPRD di Langkat, Sumut yang terbakar, hangus dan berubah duka
Sosok Safri eks anggota DPRD di Langkat, Sumut yang terbakar, hangus dan berubah duka (TribunMedan)

Keduanya menggelar pesta ngunduh mantu di Jalan Persatuan, Desa Banyumas, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Pasalnya pada saat pesta yang semulanya berjalan dengan lancar, berubah seketika menjadi musibah atau petaka.

Rumah yang menjadi lokasi pesta yang berlangsung meriah ini, habis hangus terbakar.

Amatan wartawan Tribun Medan dilokasi, dekorasi pesta yang sebelumnya di dekor dengan indah, seketika hancur berantakan.

Bunga-bunga yang indah ditempelkan disetiap sisi, habis berjatuhan dan rusak.

Baca juga: INNALILLAHI! Terjebak dalam Kebakaran Lahan, Nenek di Situbondo Tewas dengan Posisi Sujud

Tak hanya itu, para tamu pesta yang mulanya meramaikan lokasi, lari pergi berhamburan menyalamatkan diri.

Selain itu, alat-alat dapur yang semulanya diletakkan di dalam rumah juga ikut terbakar.

Diketahui, Nike World Marfi Safril ialah anak kandung mantan anggota DPRD Langkat, Safril dua periode.

Dikabarkan sebelumnya, warga yang bertempat tinggal di Jalan Persatuan, Desa Banyumas, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mendadak heboh.

Pasalnya rumah mantan anggota DPRD Langkat dari Partai PDIP bernama Safril hangus terbakar pada, Rabu (23/8/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca juga: YA ALLAH Gemeter! Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Hotel di Jaksel, sempat Rekam: 3 Orang Tewas

Acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD di Langkat, Sumut terbakar, kini hangus dan berubah duka
Acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD di Langkat, Sumut terbakar, kini hangus dan berubah duka (Istimewa)

Naasnya, saat api lagi marak-maraknya, Sapril tengah melangsungkan acara ngunduh mantu di rumahnya yang ludes terbakar ini.

"Habis semua rumahnya hangus terbakar," ujar Erwin warga Kota Pangkalan Brandan.

Lanjut Erwin, alat-alat dapur yang dipakai pada saat acara sedang berlangsung, juga turut terbakar.

"Habis alat dapur terbakar, cuma sound system aman," ujar Erwin.

"Cuma pelaminan gak terbakar," sambungnya.

Erwin menamabahkan tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.

Baca juga: GAWAT! Kebakaran di TPA Sarimukti Belum Padam dalam 5 Hari, Kini Meluas Sampai 10 Hektar

Acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD di Langkat, Sumut terbakar, kini hangus dan berubah duka
Acara ngunduh mantu anak eks anggota DPRD di Langkat, Sumut terbakar, kini hangus dan berubah duka (Tribun)

Saat ini api sudah berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran.

Namun kerugian ditaksir hingga ratusan juga rupiah.

Kini pihak keluarga merasakan trauma mendalam atas insiden tersebut.

Mereka tak menyangka bahwa acara yang seharusnya berlangsung secara meriah dan penuh suka cita kini berubah menjadi duka.

Meski demikian, mereka tetap mencoba untuk tegar menghadapi nasibnya.

Mereka berusaha mengikhlaskan segala yang telah terjadi.

ILUSTRASI kebakaran
ILUSTRASI kebakaran (Istimewa)

DETIK-DETIK Laila Atika Sari, Mahasiswi IPB Tewas Terbakar saat Penelitian di Lab Kampus: Ada Ledakan

Seorang mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Laila Atika Sari tewas terbakar ketika melakukan penelitian di laboratorium kampus.

Sosok Laila Atika Sari merupakan mahasiswi S2 Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan di IPB.

Tak disangka penelitiannya di laboratorium kampus menjadi momen terakhirnya bisa berkomunikasi dengan banyak orang.

Pasalnya, dalam momen tersebut terjadi sebuah ledakan pada saat Laila Atika Sari melakukan penelitian.

Laila Atika Sari mendapatkan luka bakar cukup serius di sejumlah badannya.

Hingga pada akhirnya, Laila Atika Sari harus meregang nyawa.

SOSOK Laila Atika Sari, mahasiswi IPB yang tewas terbakar saat melakukan tes di laboratorium
SOSOK Laila Atika Sari, mahasiswi IPB yang tewas terbakar saat melakukan tes di laboratorium (Istimewa)

Laila Atika Sari tewas terbakar saat sedang asyik melakukan penelitian di Laboratorium GC Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, yang berada di lantai 4 kampus IPB University.

Sebelumnya terjadi ledakan di laboratorium dimana Laila Atika Sari sedang melakukan penelitian. Akibatnya api membesar dan membuat Laila Atika terbakar.

Peristiwa terbakarnya laboratorium IPB dimana Laila Atika Sari sedang melakukan penelitian terjadi Jumat (18/8/2023) sore.

Laila Atika sempat mendapat perawatan di rumah sakit karena luka bakar hebat.

Namun ia akhirnya meninggal dunia Sabtu (19/8/2023).

Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti mengungkapkan kronologi peristiwa tewasnya Laila Atika.

Awalnya, kata Yatri, Laila tengah melakukan penelitian dengan menganalisis lemak bahan pakan menggunakan metode soxlet di laboratorium di lantai 4, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Ya Allah! Ibu Pingsan Lihat Jasad Anak di Keranda, Tewas Tenggelam di Bekas Galian Proyek Kuningan

Saat itu Laila Atika melakukan penelitian bersama dua orang rekannya.

Namun, pukul 16.00, tiba-tiba terjadi sebuah ledakan hingga membuat ruang laboratorium kebakaran.

Menurut Yatri, Laila terjebak saat terjadi kebakaran di laboratorium tersebut.

Sementara dua rekannya berhasil menyelamatkan diri.

"Pada sekitar pukul 16.00 WIB terjadi kebakaran di ruang tersebut dan ternyata juga mengenai Laila," kata Yatri dikutip dari Tribunnews.com pada Senin (21/8/2023).

Mengetahui kejadian itu, mahasiswa lain yang berada di sekitar laboratorium segera membantu memadamkan api dan menolong Laila.

Korban kemudian sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan fasilitas perawatan.

Laila sempat dilarikan ke RS Medika Darmaga dengan menggunakan ambulans IPB.

Baca juga: PENGEN KAYA, Warga Gunungkidul Beli Jenglot & Lakukan Ritual, Ternyata Ditipu, Uang Rp 17 Juta Raib

SOSOK Laila Atika Sari, mahasiswi IPB yang tewas terbakar saat melakukan tes di laboratorium
SOSOK Laila Atika Sari, mahasiswi IPB yang tewas terbakar saat melakukan tes di laboratorium (Istimewa)

Kemudian, dokter RS Medika Darmaga memutuskan untuk merujuk Laila ke rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan lebih lengkap.

“Dari dokter yang menangani disampaikan bahwa pasien perlu dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan yang lebih baik,” tutur Yatri.

Pada malam harinya, tim dari IPB bersama keluarga membawa Laila ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif.

Namun, pada Sabtu (19/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, Laila meninggal dunia saat menjalani perawatan dari tim dokter di RSCM.

“Setelah mendapat penanganan intensif dari tim dokter RSCM, Sabtu 19 Agustus 2023 sekitar pukul 10.00 WIB, Laila Atika Sari meningal dunia,” kata Yatri.

Selanjutnya, jenazah korban Laila Atika Sari dikebumikan di wilayah Serang, Banten, pada Sabtu sore.

Yatri memastikan tidak ada korban lain selain Laila Atika Sari saat laboratorium meledak dan terbakar.

Baca juga: INNALILLAHI Ibu & Anak di Banyuwangi Tewas Mengenaskan, Boncengan Pakai Motor, Dilibas Mobil Xpander

ILUSTRASI Tes laborstorium
ILUSTRASI Tes laborstorium (KlikDokter)

Tidak Berbahaya

Yatri mengatakan metode penelitian yang dilakukan oleh korban dan dua rekannya bukanlah penelitian yang beresiko tinggi.

"Kalau di manajememen resiko itu level dua, jadi engga bahaya-bahaya banget. Kalau menurut orang-orang di lab Fafet, ini prosedur konvensional yang dilakukan oleh orang-orang selama bertahun-tahun, tidak hanya di IPB," ujarnya kepada wartawan, Senin, (21/8/2023).

Meski begitu, kata dia, dalam melakukan penelitian harus tetap memedomani setiap prosedur yang berlaku agar tidak berakibat fatal.

Ia pun mengakui pada bahan yang digunakan untuk penelitian analisis tersebut terdapat zat yang mengandung gas sehingga sangat mudah terbakar.

Namun, ia mengaku belum bisa memberikan kesimpulan lantaran saat ini masih dalam proses investigasi untuk mencari tahu penyebab awalnya.

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (NST)

"Salah satu bagiannya itu ada gas yang sebetulnya mudah terbakar, tapi tidak akan terbakar kalau tidak ada pemantiknya. Ini yang sedang dipelajari oleh tim investigasi," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor IPB Prof Arif Satria mengatakan pihak IPB langsung melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan setelah musibah itu terjadi.

IPB membentuk tiga tim untuk menangani permasalahan kebakaran laboratorium tersebut.

Tiga tim yang dibentuk itu antara lain tim investigasi, tim evaluasi laboratorium, dan tim keselamatan kerja di kampus.

"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus, " ucap Arif.

Artikel ini telah diolah dari TribunMedan

Sumber: Tribun Medan
Tags:
berita viral hari iningunduh mantuDPRDLangkatterbakarkebakaran
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved