Breaking News:

Berita Kriminal

BERANGKAT Girang, Pria di OKU Pulang Tinggal Nama usai Dihajar Teman saat Main Biliar: Saling Cibir

Gegara saling cibir saat bermain biliar, pemuda di OKU, Sumatera Selatan tewas dianiaya teman sendiri.

Editor: Dika Pradana
Freepik / Istimewa
ILUSTRASI tewas dianiaya teman 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Awalnya berangkat dengan rasa girang, namun pemuda di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan meregang nyawa gegara terlibat saling cibir saat bermain biliar.

Sosok pria bernama Adi Supriyadi (25) tewas di tangan temannya yang telah menganiayanya.

Adi Supriyadi tewas saat bermain biliar bersama temannya, Wira Wijaya (24).

Di tangan Wira Wijaya, nyawa Adi Supriyadi kini melayang.

Akibat perbuatannya, Wira kini mendekam di sel tahanan Polres OKU.

Baca juga: DICURIGAI Maling, Pria Tewas Disiksa 4 Sekuriti di Ancol, Dipukul Pakai Bambu, Disiram Air Cabai!

ILUSTRASI tewas dianiaya teman
ILUSTRASI tewas dianiaya teman (Istimewa via Tribun)

Menjadi dalang pembunuhan, Wira Wijaya akhirnya menyerahkan diri kepada petugas. 

Kasi Humas Polres OKU AKP Budi Santoso mengatakan, kejadian berlangsung pada Jumat (25/8/2023) malam.

Semula, korban dan pelaku sedang bermain biliar.

Saat bermain, korban diduga mengejek pelaku hingga membuatnya marah.

Pelaku tak terima dengan cibiran yang dilayangkan Adi.

“Pelaku kemudian pergi dari tempat biliar itu dan mengirimkan pesan kepada korban untuk minta diantar ke Dusun III,” kata Budi, Sabtu (26/8/2023).

Tanpa rasa curiga, Adi mendatangi pelaku untuk mengantarnya ke lokasi yang dimaksud.

Baca juga: Saya Jual Kamu Rp1Miliar, Korban TPPO Sumsel Dijebak di Malaysia, Lebam Disiksa: Jantung Berhenti!

Di tengah jalan, korban dipukul berulang kali oleh Wira dari belakang.

Akibatnya, Adi terjatuh dari motor dan mengalami luka parah.

Warga setempat yang melihat kejadian itu sempat memberikan pertolongan.

Sementara Wira melarikan diri karena takut dihajar massa.

“Korban sempat dibawa ke puskesmas setempat, setelah dirawat korban meninggal karena luka lebam di bagian kepala akibat dipukul menggunakan balok kayu,” ujar Budi.

Sekitar pukul 00.30 WIB, Wira menyerahkan diri ke Polsek Peninjauan bersama keluarganya.

Ia kemudian dilimpahkan ke Polres OKU untuk menjalani pemeriksaan.

Baca juga: SEDIHNYA Mantasia Lihat Suami Tewas Diduga Dibunuh 3 Polisi Makassar, Syok: Dianiaya Bak Binatang!

ILUSTRASI tewas dianiaya teman
ILUSTRASI tewas dianiaya teman (Freepik / Istimewa)

Hasil keterangan penyidik, pelaku merasa kesal terhadap korban karena diejek ketika bermain biliar.

“Ada perkataan dari korban yang membuat pelaku tersinggung" ujar Budi.

"Sehingga pelaku merencanakan untuk membunuhnya,” ungkap Budi.

Kasus ini sekarang sepenuhnya ditangani oleh pihak berwenang.

Atas perbuatannya, Wira terancam dikenakan pasal 338 KUHP dan pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dan Pembunuhan.

Kini Wira terancam hukuman penjara 15 tahun.

Sementara itu, keluarga korban syok dengan insiden tersebut.

Mereka seolah tak menyangka bahwa Adi akan tewas dengan tragis.

Keluarga pun diselimuti rasa duka mendalam atas tewasnya Adi.

ILUSTRASI Mayat dan garis polisi
ILUSTRASI Mayat dan garis polisi (Istimewa)

SEDIHNYA Mantasia Lihat Suami Tewas Diduga Dibunuh 3 Polisi Makassar, Syok: 'Dianiaya Bak Binatang!'

HANCUR hati Mantasia (42) saat mengetahui suaminya tewas mengenaskan diduga dianiaya tiga oknum polisi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Sosok Mantasia tak menyangka bahwa suaminya, Darmawan (47) akan tewas secepat itu.

Dia merasa tak terima suaminya dianiaya hingga tewas oleh ketiga polisi.

Kini, Mantasia meminta keadilan atas kematian suaminya yang malang tersebut.

Mantiana merana suami dianiaya oknum polisi hingga tewas di Makassar
Mantasia merana suami dianiaya oknum polisi hingga tewas di Makassar (Kompas)

Diketahui, Darmawan merupakan residivis pencurian handphone yang tewas setelah diduga dianiaya oleh tiga anggota Jatanras Polrestabes Makassar.

Kini Darmawan telah dimakamkan di TPU Sudiang Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Darmawan dimakankan pada Kamis (24/8/2023) sore.

Sementara di rumah duka di Jalan Bunga Ejaya, tenda depan rumah sudah tampak terpasang.

Bahkan tempat mandi jenazah juga masih terlihat di rumah duka.

Kini kepergian Darmawan meninggalkan duka mendalam bagi sanak keluarganya, khususnya bagi Mantasia (42) istri almarhum Darmawan.

Baca juga: DETIK-DETIK Suami 2x Bacok Sepupu di Medan, Cemburu Lihat Kedekatan Istri & Korban:Tewas Mengenaskan

Saat ditemui KOMPAS.com di rumah duka Jalan Bunga Ejaya, Mantasia baru saja tiba dari pemakaman sang suami.

Wajahnya tampak lesu seakan tak percaya sang suami tercinta telah pergi meninggalkanya untuk selama-lamanya.

Mantasia yang mengenakan jilbab hitam motif polkadot duduk di sebuah kursi warna merah pun berusaha tegar dan ikhlas ditinggal sang suami.

"Sebenarnya kami tidak terima, tapi mau mi diapa (mau bagaimana lagi), mauki marah sudah terjadi juga," kata Mantasia kepada KOMPAS.com, Kamis.

Dia menduga, suaminya tewas dianiaya bagaikan binatang, sebab sekujur tubuhnya penuh luka.

Bahkan ia menyebut pelaku tak berperikemanusian.

"Di anu (perlakukan seperti) binatang, kasihan kalau dilihat luka-lukanya kayak tidak berperikemanusiaan ki," ujarnya.

Baca juga: INNALILLAHI! Berkerumun Asyik Nonton Karnaval, 2 Pengunjung Tewas Mengenaskan, Digilas Truk Tangki

ILUSTRASI istri merana suami dianiaya oknum polisi hingga tewas di Makassar
ILUSTRASI istri merana suami dianiaya oknum polisi hingga tewas di Makassar (Kompas / Tribun)

Bahkan sebelum mendapat kabar sang suami tewas, awalnya ia sempat memblokir nomor WhatsApp (WA) almarhum suaminya.

Sebab ia berulang kali menelepon sang suami tapi tak diangkat padahal ponselnya aktif dan berdering.

"Pas pulang kerja saya telepon tapi tidak diangkat, baru saya lihat online hapenya dan seperti mengetik." ungkapnya.

"Terus saya telepon lagi tidak diangkat, jadi saya chat bilang saya blokir ko lasso, kurang ajarmu kau tidak angkat (awas yah saya blokir, kamu kurang aja tidak angkat telepon saya)," bebernya.

Ia baru mengetahui jika sang suami meninggal saat ia pulang ke rumahnya di Jalan Panaikang, Kecamatan Panakkukang.

Usai pulang kerja di Pasar Terong Makssar. Itu pun tetangganya yang memberitahukannya.

"Saya pulang ke rumah di Panaikang, terus sampai di rumah orang-orang bilang kalau meninggal suami ta, tadi mau dikabari tapi tidak ada kontak hp ta (tadi mau beri kabar cuman tidak ada kontak hape ibu)," kata Mantasia menirukan ucapan tetangganya.

Pria dianiaya oknum polisi hingga tewas di Makassar
Pria dianiaya oknum polisi hingga tewas di Makassar (Tribun)

Mantasia mengungkapkan, ia dan almarhum suaminya tinggal di Jalan Panaikang, sementara rumah di Jalan Bunga Ejaya adalah rumah milik orangtuanya.

Terlebih lagi Darmawan merupakan orang asli Jl Bunga Ejaya dan sehari-hari memang bergaul di sekitar Jl Bunga Ejaya.

"Tapi saya bilang bagaimana bisa meninggal sedangkan saya barusan telepon aktifji nomornya dan 1 jam sebelum kejadian dia bawakan nasi di tempat kerja saya, apalagi dia sempat bilang kalau mau pulang kerja telepon saya baru saya juga pulang," ujarnya.

Mantasia baru percaya ketika, tetangganya memperlihatkan foto dan video suaminya yang telah meninggal dunia.

"Jadi sempat orang-orang kasi lihat fotonya tapi awalnya saya bilang bukan suami saya ini, terus dikasi lihat foto yang lain lagi pakai celana hitam, pas saya tahu saya langsung drop tidak enak perasaanku," ungkapnya.

Atas peristiwa ini, Mantasia mengaku mencoba ikhlas meskipun almarhum suaminya dianiaya hingga tewas oleh tiga anggota polisi.

"Saya coba ikhlas," tutupnya.

Artikel ini telah diolah dari Kompas

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inidianiayatemanpemudaOgan Komering UlutewasBiliar
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved