Berita Viral
TERLALU! Pemuda di Kendari Nekat Dorong Teman ke Sungai Penuh Sampah, Beri Penjelasan: Ulang Tahun
Baru-baru ini video yang memperlihatkan seorang pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan tindak berbahaya terhadap temannya viral.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini video yang memperlihatkan seorang pemuda yang tinggal di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga melakukan perundungan terhadap temannya sendiri.
Menurut informasi, pelaku mendorong korban ke sungai yang dipenuhi sampah.
Video yang ramai beredar di akun media sosial itu berdurasi 19 detik.

Baca juga: GEGER! Mayat Pensiunan ASN Tinggal Kerangka Ditemukan di Kupang, Penyebab Kematian Masih Misterius
Korban berinisial MR (16) itu didorong ke sungai penuh sampah oleh rekan-rekannya.
Rayakan ulang tahun
Salah seorang teman korban yang berinisial ID (16) membenarkan terjadinya peristiwa seperti yang terekam dalam video tersebut.
Namun, ID membantah bahwa tindakan mereka adalah bentuk perundungan.
"Klarifikasi kita di video itu merayakan ulang tahun teman kami MR. Ceritanya itu Jumat (25/8/2023) malam kan ulang tahunnya MR kami berenam rayakan dengan buang dia di kali sekitar pukul 01.00 Wita," ungkap ID saat dihubungi melalui telepon, Minggu malam.
Ia menjelaskan, dirinya bersama rekan-rekannya yang lain sering mengerjai jika ada teman yang berulang tahun.
"Kami memang berteman karena satu lorong. Kali bersih ji, tapi tempat MR itu pas ada sampahnya," terang dia.
"Ada komennya MR di IG, dia tidak persoalankan," lanjut ID.
Baca juga: Sadis & Brutal! Sakit Hati Ditegur, Anak di Bawah Umur di Jatim Tega Aniaya Teman hingga Tewas

Keterangan polisi
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mandonga Ipda Andry Irwanto mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya belum menerima laporan korban.
"Tapi kami tetap melakukan penyelidikan," kata Andry kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).
Ia mengaku belum bisa memastikan kapan dan di mana peristiwa itu terjadi.
Dalam video yang beredar, tampak seorang remaja tengah terduduk di sebuah jembatan.

Ia hanya menggunakan sandal, celana panjang, dan tanpa menggunakan baju.
Seorang anak berdiri di dekat korban kemudian mendorong bocah tersebut hingga jatuh ke sungai yang dipenuhi sampah.
Terdengar tawa dua rekannya yang pergi meninggalkan korban.

Berita Lainnya, Sadisnya 7 Pelajar SD Siksa 5 Bocah di Jaktim, Salah Paham Balas Tepuk Tangan: Ajak Tawuran!
GEGARA salah paham, tujuh pelajar Sekolah Dasar (SD) merundung lima siswa SD lainnya di Cakung, Jakarta Timur.
Tujuh pelajar tersebut menyiksa lima siswa SD lainnya hingga merasakan trauma mendalam.
Diketahui, insiden perundungan ini terjadi pada Senin, (14/8/2023).
Usut punya usut, aksi perundungan ini dipicu karena kesalahpahaman di antara dua kubu tersebut.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun turut menyoroti kasus tersebut.
Kasus perundungan oleh anak-anak SD hingga nyaris mengajak tawuran ini bisa dikatakan cukup miris.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menurunkan tim untuk mengusut kasus perundungan ini.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan berdasar hasil penelusuran dilakukan perundungan dipicu kesalahpahaman saat berbalas tepuk tangan.
Kejadian bermula ketika lima siswa SDN yang menjadi korban berjalan melewati jalan lingkungan permukiman warga.
Lalu mereka berpapasan dengan tujuh pelaku dari dua SD berbeda.
Baca juga: YA ALLAH PAK! Baru Saja Melahirkan, Istri di Subang Syok Suami Rudapaksa Anak Kandung hingga Hamil
Baca juga: BIRAHI Memuncak! 3 Pemuda di Luwu Rudapaksa Remaja di Rumah Kosong, 2 Hari Diculik, Diancam Dibunuh
"Saat (korban) berjalan, siswa SDN (kelompok pelaku) bertepuk tangan sebagai isyarat mengajak tawuran," kata Purwosusilo saat dikonfirmasi di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (18/8/2023).
Nahas lima siswa korban perundungan yang tidak mengetahui isyarat ajakan tawuran tersebut menanggapinya dengan melakukan tepuk tangan tanpa maksud menantang.
Kesalahpahaman pun terjadi, karena kelompok pelaku dari dua SD berbeda merasa bahwa tepuk tangan balasan itu merupakan tanda tantangan tawuran diterima.
"Dibalas tepuk tangan, padahal yang dimaksudkan enggak bermaksud tawuran." ujar Purwosusilo.
"Ketika pelakunya anak-anak ini yang menjadi perhatian kita semua, orang tua," ujarnya lagi.

Berdasar rekaman video kejadian yang beredar, tampak tiga pelaku dari satu SDN melakukan perundungan dengan menendang bagian kemaluan dan kaki korban.
Tak hanya itu, pelaku juga memukuli wajah korban.
Sementara empat pelaku dari satu SD swasta hanya diam,
Tak ada upaya untuk merelai perundungan dari mereka.
Mereka diduga merekam video perundungan dengan handphonenya.
"Divideokan itu pengakuannya buat lucu-lucuan sebetulnya." tutur Purwosusilo.
Namanya juga anak-anak, ini yang menjadi PR kita, PR saya terutama Dinas Pendidikan untuk memberi pemahaman," imbuhnya.

Kasus perundungan sendiri berakhir damai, karena pihak orang tua dari anak yang menjadi korban setuju memaafkan para pelaku tanpa menuntut adanya penjatuhan sanksi.
Sehingga terhadap para pelaku hanya diberikan pembinaan internal dari masing-masing sekolah.
Mereka menaruh harapan agar anak-anak sadar tindakan perundungan dilakukan salah.
"Menurut orang tuanya namanya juga anak-anak." ujar Purwosusilo.
"Jadi dilakukan pembinaan internal oleh masing-masing sekolah." lanjut Purwosusilo.
"Sepakatnya oleh orang tua dan pihak sekolah seperti itu," pungkas Purwosusilo.
(Kompas.com/Kiki Andi Pati)
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Detik-detik Pembunuh Keluarga Haji Sahroni Ditangkap, Mau Kabur Berlayar 8 Bulan, Langsung Ditembak |
![]() |
---|
Ada Rumor Rujuk, Pratama Arhan Tetap Kekeuh Ceraikan Azizah Salsha, Harus Ucapkan Ikrar Talak |
![]() |
---|
Komentari 17+8 Tuntutan Rakyat Sebagai Suara Rakyat Kecil, Menkeu Purbaya Yudhi Dinilai Nirempati |
![]() |
---|
Peran Dua Pelaku Lainnya Selain Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang 10 M, Bantu Cari Rumah |
![]() |
---|
Orangtua Tiara Dapat Firasat Saat Putrinya Dimutilasi Alvi Maulana, Sudah Tidak Pulang Setahun |
![]() |
---|