Berita Kriminal
‘Bak Buk!’ Pemuda Babak Belur Dihajar di Depan Minimarket, Jadi Tontonan, Imbas Ogah Bayar Parkir
GEGARA ogah bayar parkir pemuda dianiaya jukir, korban terluka parah, kini pelaku justru kabur
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - DETIK-DETIK pemuda dihajar hingga babak belur oleh pria lantaran ogah membayar parkir di minimarket.
Baru saja dikabarkan seorang pria mengalami lebam-lebam usai dianiaya juru parkir.
Hal ini terjadi lantaran pemuda ogah membayar parkir di minimarket.

Saat akan diintrogasi oleh polisi, pelaku justru kabur melarikan diri.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Kepala Kepolisian Sektor Pondok Aren, Kompol Bambang Azkar Sodiq telah mengeluarkan surat perintah penangkapan juru parkir yang mengeroyok Muhammad Andhika (22) di minimarket kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Namun, para juru parkir itu ternyata sudah kabur saat polisi hendak menangkapnya.
"Surat perintah penangkapan sudah kami buat dan tim sudah bergerak.
Sementara, para pelaku itu (sudah) pada kabur," kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
Meski begitu, Bambang berjanji akan menangkap pelaku tak lebih dari tiga hari.
Baca juga: YA ALLAH! Teriak Wanita di Surabaya Syok Motor Hilang Saat Parkir, Lupa Cabut Kunci: Duluan Maling
Sebab, polisi telah berkoordinasi dengan warga setempat untuk menginformasikan apabila mengetahui keberadaan para pelaku.
"Kebetulan para pelakunya akamsi (anak kampung sini), tapi kami butuh tiga hari ke depan untuk menangkap pelaku.

Karena, kami sudah mengetahui siapa-siapanya para pelaku tersebut," ucap dia.
Pengeroyokan itu terjadi setelah Andhika berbelanja di minimarket, Jalan Bintaro Utama Sektor V, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan pada Minggu (3/9/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Saat itu, Andhika enggan membayar parkir ketika dihampiri seorang juru parkir di lokasi.
"Korban keluar bermaksud kembali ke kediamannya.
Ketika mau menaiki sepeda motornya, ditagih lah uang parkir oleh terduga pelaku parkir liar," ucap Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, AKP Erwin Subekti saat dikonfirmasi, Senin (4/9/2023).
Menurut Erwin, korban menolak membayar parkir karena merasa juru parkir itu tak memarkirkan sepeda motornya saat dia datang.
"Korban merasa pada saat hadir (datang ke minimarket) tidak ada tukang parkir.
Baca juga: KRONOLOGI Penjual Martabak Aniaya Pemilik Warmindo Pakai Celurit, Tubuh Berlinang Darah, Motifnya
Jadi, korban tidak mau membayar parkir tapi dipaksa oleh para pelaku parkir liar," ucap dia.
Setelah itu, korban dan juru parkir yang diduga berjumlah tiga orang itu pun terlibat cekcok.
Salah satu dari juru parkir itu kemudian menyerang dengan membenturkan kepalanya ke pelipis korban.
"Korban alami luka ada di pelipis sebelah kiri. Itu karena dibenturkan oleh kepala pelaku pada pelipis korban," ucap Erwin.
'BAYAR SEKARANG!' Geram Ditagih Utang Saat Kerja, Juru Parkir Bunuh Tetangga, Istri Syok: Sabar Buk
DETIK-DETIK juru parkir habisi nyawa tetangga karena geram ditagih utang, istri syok liat suami tergeletak di lantai.
Baru saja dikabarkan seorang juru parkir kepergok habisi nyawa tetangga sendiri lantaran murka ditagih utang.
Pelaku mengaku geram lantaran ditagih utang belum jatuh temponya.
Bahkan ia malu karena ditagih utang saat kerja.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Baca juga: REKAM Jejak Praka Riswandi, Oknum Paspampres yang Bunuh Imam Masykur, Diculik & Diseret saat Salat
Masalah utang piutang diduga menjadi pemicu pembunuhan terhadap pria lansia berinisial MY (61).
MY tewas dibunuh oleh pelaku bernama Edy Rinaldi (40) yang merupakan tetangganya sendiri.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Jalan J, Gang Perintis, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Ketua RT setempat, Ahmad Satiri, mengatakan istri korban berinisial H alias Mbok Gambreng (43) sempat menagih utang ke tempat pelaku bekerja sebagai juru parkir di Pasar Tebet.
"Sempat dia (istri korban) nyamperin ke sana, nagih utang. Mungkin dari situ awalnya," kata Satiri ditemui di lokasi, Senin (28/8/2023).
Satiri mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah utang pelaku kepada korban dan istrinya.
Namun, pelaku diduga memendam amarah dan malu ketika ditagih utang di depan banyak orang. Terlebih, utang tersebut belum jatuh tempo.
Ia menjelaskan, korban dan istrinya memiliki tujuh sepeda motor yang disewakan. Salah satu motornya disewakan kepada pelaku. penyewaan motor.
"Pernah juga (istri korban) datang ke rumah pelaku. 'Mana lu bayar', kata Mbok Gambreng. 'Kan belum waktunya', pelaku bilang gitu karena emang belum jatuh tempo," ujar Satiri.
Baca juga: Fitnah! Keluarga Dosen UIN Solo Tak Percaya Motif Pembunuhan Wahyu Dian, Korban Dikenal Santun
Dalam kasus ini, pelaku diduga telah merencanakan pembunuhan terhadap pasangan suami istri, MY dan H.
Pelaku diketahui sempat duduk di teras rumah korban sambil menunggu situasi sekitar sepi.

Saat itu, pelaku sudah menyiapkan sebilah pisau yang dibungkus kantong plastik hitam.
"Jadi, dia (pelaku) duduk di depan situ awalnya, di teras yang ada motor tuh," kata Satiri.
Beberapa warga sempat bertanya soal keberadaan pelaku di teras rumah korban. Saat itu pelaku menjawab hanya sedang berkunjung.
Satiri mengungkapkan, malam itu warga RT 10/RW 10 Kelurahan Kebon Baru hendak menggelar acara nobar laga final Piala AFF U-23 2023.
Ketika warga sudah berkumpul di lokasi nobar, saat itu lah pelaku mulai beraksi. Namun, pelaku tak menyadari ada warga yang tidak ikut acara nobar tersebut.
"Jadi, kalau yang saya dengar ceritanya dari warga itu, dia masuk terus langsung kunci pintu," ungkap dia.
Baca juga: TERKUAK Alasan Pelaku Pembunuhan Dosen UIN di Solo, Ngaku Sakit Hati Korban: Tukang Amatir, Tolol
Tak lama kemudian terdengar suara teriakan dan tangisan wanita dari dalam rumah korban. Warga itu mengira ada pertengkaran antara suami istri.
"Pas diintip ternyata ada orang lain di dalam, ternyata pelaku itu. Dia pegang pisau, ya kabur lah warga," ujar Satiri.
"Nggak lama pelakunya keluar sambil teriak, 'mau ngapain lu? Mau ikut campur?'," imbuhnya.
Setelahnya, pelaku kabur dan membuang pisau yang masih berlumuran darah ke saluran air tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
Pelaku tinggal bersama istrinya di rumah kontrakan yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari kediaman korban.
"Istrinya masih ada di atas, kan tinggalnya di lantai dua. Kita belum bisa tanya-tanya. Saya cuma bilang, 'yang sabar ya bu'," kata Satiri.
Satiri mengungkapkan, sehari-hari Edy bekerja sebagai juru parkir di Pasar Tebet.
Menurutnya, pelaku dikenal sebagai sosok yang pendiam namun ramah kepada warga sekitar.
"Orangnya memang agak pendiam, tapi baik. Ketemu saya selalu menegur gitu. Nggak neko-neko orangnya," ungkap dia.
Baca juga: ISTRI Punya 2 Suami, Ini Alasan Suami Pertama Bunuh Suami Baru, Tak Terima dengan Ucapan di Telepon
"Saya pernah diantar sama dia, padahal dia lagi kerja. Kerjaan dia ditinggal buat nganterin saya," tambahnya.
Ia dan warga sekitar pun tidak menyangka Edy bisa menghabisi nyawa korban secara brutal.

"Ya nggak nyangka juga saya. Orangnya juga baik sama warga sini semuanya. Ya itu tadi salah satu contohnya," ucap Satiri.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah korban di Jalan J, Gang Perintis, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Tak hanya membunuh MY, pelaku juga menganiaya istri korban berinisial H (43).
Pantauan TribunJakarta.com, rumah korban yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) telah dipasang garis polisi.
Garis polisi terpasang di pagar, pintu, dan jendela rumah korban. Tiga sepeda motor matic tampak terparkir di teras rumah tersebut.
Selain itu, bercak darah masih terlihat di lantai dan tembok rumah.
Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Ibu di Depok, Korban Ditusuk 50 Kali, Pelaku Sakit Hati: Tiap Hari Nangis
Sebelumnya, Kapolsek Tebet Kompol Jamalinus Nababan mengungkap detik-detik peristiwa pembunuhan itu.
Ia mengatakan, seorang warga sekitar yang merupakan saksi mata mulanya mendengar suara tangisan wanita dari salah satu rumah.
Warga tersebut pun keluar rumah untuk mencari sumber suara tangisan itu.
"Warga keluar menuju sumber suara, kemudian melihat seseorang keluar dari rumah korban dengan memegang senjata tajam diduga berupa pisau," kata Jamalinus saat dikonfirmasi, Sabtu.
Jamalinus menuturkan, saksi mata itu mendapati pasangan suami istri yang sudah bersimbah darah di dalam rumah.
"Menemukan seorang wanita yang sudah luka dan bersimbah darah, dan ada seorang laki-laki dalam keadaan telungkup dan bersimbah darah," ungkap dia.
Adapun pelaku pembunuhan itu diduga merupakan tetangga korban.
"(Pelaku diduga) tetangga. Kemungkinan (pelaku dan korban) saling kenal walau mungkin hanya sekilas," kata Jamalinus.
Namun, sambung Jamalinus, pihaknya masih mendalami keterkaitan antara pelaku dan korban. Polisi juga mendalami motif pembunuhan ini.
"Sedang kita dalami terus," ucap dia.
Diolah dari berita yang telah tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Putrinya Tewas Dibacok Remaja 18 Tahun saat Pergi Mengaji, Ayah MA Murka ke Pelaku: Saya Cari Kau! |
![]() |
---|
Sosok RH ABG 18 Tahun Bacok Bocah SD hingga Tewas di Kolaka Timur Sulsel, Petani, Ngaku Sakit Hati |
![]() |
---|
Curhat Euis Juwita Menantu Sahroni saat Hamil Anak Kedua, Kini Bayinya Ikut Dibunuh: Paling Mungil |
![]() |
---|
Sadisnya Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu, Sahroni Dibekap Sarung, Anaknya Disiksa Tangan Diikat |
![]() |
---|
2 Sosok Terduga Pembunuh Keluarga Haji Sahroni di Indramayu, Mobil Korban Ditemukan di Lokasi Lain |
![]() |
---|