Berita Viral
MIRIS! Guru Cukur Rambut 8 Siswa Setengah Botak, Diduga Murka Liat Pelajar Gondrong, Nasib Disorot
HEBOH guru di Simosir cukur rambut siswa setengah botak, ngaku geram liat rambut gondrong, nasib jadi sorotan
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - GEGER seorang guru di Simosir mencukur rambut siswa setengah botak, pelaku ngaku geram liat rambut gondrong, nasibnya jadi sorotan.
Membuat heboh warga dengan pemberitaan seorang guru yang nekat mencukur rambut siswanya setengah botak.
Hal ini dilakukan lantaran siswa memiliki rambutnya yang gondrong.

Nasibnya jadi sorotan warganet.
Lantas, seperti apa nasib guru tersebut?
Seorang guru berinisial JT mencukur rambut sejumlah siswa SMPN 1 Sianjur Mulamula di Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
JT mencukur habis bagian atas kepala 8 siswa, namun menyisakan rambut bagian sampingnya saja.
Para siswa pun menangis mengadukan kejadian ini dan membuat geram para orangtua.
Berawal dari siswa rambut panjang
Baca juga: KEJAM! Gegara Tak Pakai Ciput, Guru SMP di Lamongan Cukur Rambut Siswinya Hingga Botak: Ampun
Aksi guru botaki siswa ini berawal saat JT melakukan pemeriksaan kerapian penampilan siswa.
Ia melihat JS, salah satu siswa yang dibotaki memiliki rambut agak panjang.

Guru JT yang sudah membawa alat pencukur kemudian membotaki bagian atas kepala sang siswa.
Tindakan ini membuat siswa merasa malu, kemudian pulang dengan menangis mengadukan kejadian ini kepada orangtua.
MP, ibu kandung JS sempat kesal dan marah atas perbuatan oknum guru terhadap anaknya.
Menurutnya, tindakan oknum guru tersebut dapat merusak mental sang anak.
Ia menyayangkan tindakan guru yang langsung memangkas rambut anaknya secara asal-asalan tanpa adanya teguran terlebih dahulu.
"Anak saya menangis saat pulang dari sekolah.
Baca juga: INNALILLAHI! Siswi SMP Tewas Bersimbah Darah di Bengkalis, Ibu sempat Cemas kini Lemas: Anakku!
Saya terkejut melihat rambutnya dipotong seperti itu.
Besok paginya, saya terpaksa harus mengantarkan anak saya ke sekolah.
Karena dia sudah merasa malu," kata MP.
Oknum guru minta maaf
Guru JT meminta maaf secara langsung kepada orangtua siswa karena telah mencukur rambut siswa setengah botak.
"Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan dan guru JT membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada siswa dan keluarganya atas tindakan yang dianggap tidak wajar," kata Wakapolres Samosir Kompol Saut Tulus Panggabean dalam keterangannya, Rabu (7/9/2023).
Saut mengatakan, saat dimintai klarifikasi, JT mengakui bahwa dia telah memotong rambut siswa itu dengan bentuk tidak wajar dengan tujuan mendisiplinkan siswa tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (5/9/2023), saat jam pelajaran olahraga.
Dinas Pendidikan Samosir juga telah turun tangan menyelesaikan persoalan ini.
Baca juga: 10 TAHUN LALU Member Girlgrup Ini Cukur Botak Rambutnya Usai Ketahuan Pacaran, Kini Jadi Crazy Rich
"Jadi hasil mediasi ini mencakup surat pernyataan permintaan maaf dari guru JT kepada siswa tersebut dan keluarga besar atas tindakan yang dianggap berlebihan dengan memangkas rambut dengan bentuk tidak wajar," ujar Saut.
KEJAM! Gegara Tak Pakai Ciput, Guru SMP di Lamongan Cukur Rambut Siswinya Hingga Botak: Ampun
GEGARA tak pake ciput ke sekolah, siswi SMP dicukur oleh gurunya sendiri hingga botak, korban syok hingga minta ampun.
Tak ada ada yang menyangka, seorang guru nekat mencukur rambut siswinya lantaran tak pake ciput.
Guru mencukur rambut siswinya hingga gundul.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Belasan siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lamongan dibotaki oleh seorang guru berinisial EN, diduga gara-gara tak mengenakan ciput.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto.
Baca juga: BABAK BARU! Kasus Pencabulan 12 Siswi Madrasah di Wonogiri yang Dilakukan Kepsek & Guru: Siap Sidang
"Memang benar ada kejadian itu tanggal 23 Agustus 2023 saat siswa mau pulang, gara-gara tak pakai ciput," kata Harto saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (28/8/2023).
Pakai alat cukur elektrik

Harto menjelaskan, guru EN mengaku sering mengingatkan para siswi untuk mengenakan dalaman jilbab atau ciput. Sejumlah siswi saat itu diduga tidak mengenakannya.
Mereka kemudian dipanggil oleh guru EN saat hendak beranjak pulang pada Rabu (23/8/2023).
Menurut pengakuan guru EN pada Harto, ada sekitar 19 siswi yang saat itu dibotaki.
"Entah terlalu sayang atau seperti apa, kemudian Bu EN melakukan itu (pembotakan). Hanya saja pakai alat (cukur) yang elektrik, makanya ada yang rambutnya kena banyak," tutur dia.
Mediasi
Baca juga: Wanita Diminta Potong Rambut Oleh Teman yang Akan Menikah Karena Terlalu Cantik, Mencuri Perhatian
Orangtua para siswi merasa tak terima setelah mendapatkan laporan dari anak-anak mereka.
Sehari berselang, atau pada Kamis (24/8/2023) pihak sekolah menggelar mediasi.

Sebelum itu, guru EN didampingi kepala sekolah juga sempat mendatangi rumah sejumlah siswi untuk meminta maaf.
Menurut Harto, dalam mediasi tersebut semua pihak sepakat berdamai.
"Sudah damai melalui mediasi pada tanggal 24 Agustus 2023 kemarin, orangtua siswi (korban pembotakan) menyadari perilaku anaknya serta apa yang telah dilakukan Bu EN dan mereka semua (para orangtua) menerima. Tadi (hari ini) pembelajaran di sekolah juga sudah berlangsung normal seperti biasa, malah ada yang jadi petugas upacara," kata Harto.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Munif Syarif mengatakan, selain diselesaikan melalui mediasi, sekolah juga memberi pendampingan psikologis pada para siswa.
"Pihak sekolah juga menyediakan psikiater untuk pendampingan bagi para siswi (yang menjadi korban)," tutur dia.
Dikecam anggota DPR
Baca juga: 10 TAHUN LALU Member Girlgrup Ini Cukur Botak Rambutnya Usai Ketahuan Pacaran, Kini Jadi Crazy Rich
Tindakan guru EN mendapat kecaman dari anggota Komisi X DPR RI asal Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal.
Anggota komisi yang membawahi urusan pendidikan tersebut menyatakan bahwa tidak memakai ciput bukan suatu pelanggaran.
"Mendidik memang tidak mudah, tetapi sebagai pendidik seorang guru seharusnya bisa lebih menahan diri, tidak memakai ciput bukan suaru pelanggaran, itu hanya sebuah mode dan pelengkap dalam berhijab," kata Illiza, seperti dikutip dari Antara.
Dia menegaskan tindakan semacam itu tidak dibenarkan.
"Apa pun alasannya tindakan seperti itu tentu tidak dibenarkan dalam pendidikan. Sebaiknya mereka diberikan peringatan lebih dulu, kemudian diedukasi bagaimana mengenakan hijab yang benar, tidak mengedepankan emosi semata," kata dia.
Pelatihan karakter bagi pengajar
Illiza menilai, para guru pun harus mendapatkan pelatihan karakter dan etika.
Menurutnya pemerintah harus memperhatikan kinerja dan mutu karakter pengajar.
"Kami menilai pemerintah juga untuk menjadi sikap dan tingkah laku guru serta pendidik akhlak mulia harus menjadi indikator penilaian para guru," katanya.
Menurutnya karakter siswa yang baik diajarkan dari keteladanan para guru.
"Kejadian seperti ini harus menjadi ibrah bagi pendidik lain terkhusus di lingkungan sekolah agama," katanya.
"Jika pendekatan dilakukan baik, maka pendidikan moral dan karakter akan tercapai dan dapat diserap oleh para generasi bangsa," pungkas dia. (Kompas.com/ Pyhtag)
Diolah dari berita yang telah tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Gagal Romantis, 3 Pemuda Diciduk Polisi Gegara Tulis Ucapan Ultah Pacar di Tembok Fly Over Bekasi |
![]() |
---|
Motif Simpatri Nyamar Jadi Wanita Lalu Menikahi Sesama Lelaki, Bukan Karena Cinta Menyimpang |
![]() |
---|
Ngotot Paksa Dokter RSUD Sekayu Lepas Masker, Keluarga Pasien Kini Minta Maaf, Tetap Dilaporkan |
![]() |
---|
Detik-detik Pengantin Wanita di Pinrang Sulsel Dipaksa Buka Cadar, Suami Syok Istrinya Pria Berkumis |
![]() |
---|
Viral Pasangan di Pati Nikah Bertepatan dengan Unjuk Rasa Tuntut Bupati Sudewo, Demonstran Bersorak |
![]() |
---|