Kabupaten Klaten
Bupati Sri Mulyani Pasang Target Stunting di Klaten Turun di Angka 11 Persen di 2024
Bupati Klaten, Sri Mulyani targetkan angka stunting di Kabupaten Klaten turun menjadi 11 persen di tahun 2024.
Editor: Delta Lidina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNNEWSMAKER.COM, KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani targetkan angka stunting di Kabupaten Klaten turun menjadi 11 persen di tahun 2024.
Target tersebut disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi Upaya Percepatan Penurunan Stunting (Evaluasi TPPS) di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Senin (11/9/2023).
Selain Forkopimda Kabupaten Klaten kegiatan tersebut turut dihadiri oleh 226 peserta diantaranya OPD terkait serta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) se-Kabupaten Klaten.
Dijelaskan Kepala DISSOSP3APPKB Kabupaten Klaten, Muh Natsir kegiatan tersebut untuk meningkatkan koordinasi TPPS Kecamatan dan Kabupaten sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Selain itu juga untuk mengevaluasi TPPS Kabupaten, serta mengatasi hambatan dan tantangan yang hadapi penurunan angka stunting.
“Pada kesempatan ini juga akan disampaikan materi terkait beberapa evaluasi di bulan ke tiga tahun 2023," jelasnya.
Baca juga: Bupati Sri Mulyani Resmikan Laboratorium Kualitas Air di Klaten: Satu-satunya di Jawa Tengah
"Selain itu juga akan dipaparkan hasil evaluasi di Kecamatan Prambanan dan Bayat," imbuhnya.
Sementara itu, diungkapkan Bupati Klaten, Sri Mulyani jika prevalensi angka stunting di Kabupaten Klaten diatas 15 persen dan dalam penanganannya Kabupaten Klaten menempati peringkat nomor 6 se-Jawa Tengah.

Oleh karena itu, Sri Mulyani optimis bahwa Kabupaten Klaten dapat menurunkan angka tersebut di tahun 2024.
“Saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Klaten berada di angka 15,36 persen dan diharapkan bisa tercapai target penurunan stunting pada tahun 2024."
"Kita targetkan untuk 11% ya, jadi kita harus optimis dan semangat untuk mewujudkan itu," jelasnya.
Untuk itu, beberapa objek menjadi fokus utama guna turunkan angka stunting dimulai ibu hamil, ibu menyusul, balita/anak-anak usia PAUD dan menyasar orang yang memerlukan perbaikan gizi.
"Untuk itulah bagaimana kita menyusun perencanaan baik itu kegiatannya, penganggarannya kemudian pengawasan serta pengendalian agar semua kegiatan yang ada dapat tepat mengarah ke penurunan angka stunting di Kabupaten Klaten."
Baca juga: Haornas 2023, Bupati Klaten Sri Mulyani Ikuti Senam & Jalan Sehat di Alun-alun Klaten Bareng Warga
"Kita fokuskan lagi ke sasaran yang tepat dan perlu tindakan menyeluruh ke tingkat Desa, RT dan Keluarga,” tuturnya.
Sri Mulyani menambahkan kegiatan tersebut sebagai langkah untuk menguatkan sinergi dan kepedulian TPPS dalam rangka koordinasi dan evaluasi terhadap stunting, kompetensi yang dilaksanakan oleh OPD terkait baik secara serentak terprogram maupun lintas sektor.
Dirinya menyebut penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif yang difokuskan pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Intervensi gizi spesifik adalah intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan kesehatan."
"Sementara intervensi gizi sensitif adalah intervensi pendukung seperti penyediaan air bersih dan sanitasi," tegasnya.
"Menurut berbagai literatur, intervensi gizi sensitif ini memiliki kontribusi lebih besar yakni 70
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Pemkab Klaten Ajak Warga Dukung Gerabah Melikan di API Awards 2025 |
![]() |
---|
Pemkab Klaten Serius Garap Geopark Nasional, Integrasi Alam dan Budaya Jadi Kunci |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Ajak Warga Bijak Sikapi Situasi Nasional |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Tinjau Perdana Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 2 Cawas |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Resmikan SPPG Gombang Cawas 002, Layani 3058 Siswa |
![]() |
---|