Berita Viral
ISAK TANGIS Ibu di Situbondo Terpaksa Jadi PSK, Terlilit Utang ke Mucikari: 'Saya Dulu Dijebak!'
Isak tangis seorang ibu di Situbondo, Jawa Timur di hadapan petugas Satpol PP mengaku terpaksa menjadi PSK karena terlilit utang ke mucikari.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Isak tangis seorang ibu di Situbondo, Jawa Timur di hadapan petugas Satpol PP mengaku terpaksa menjadi PSK karena terlilit utang.
Wanita tersebut tak kuasa menahan tangisnya ketika dirazia oleh Satpol PP Situbondo.
Dirinya mengaku menjalankan pekerjaan haram karena terlilit utang ke mucikarinya.
Selama utangnya senilai Rp 5 juta belum lunas, dirinya terpaksa harus menjadi PSK.

Dia sebenarnya sudah lelah dan ingin berhenti dari pekerjaan haram ini.
Namun kondisi ekonomi yang mendesaknya untuk menggeluti pekerjaan tersebut.
PSK tersebut juga mengaku bahwa dirinya dulu dijebak oleh rekannya sendiri.
Diketahui, ibu tersebut dirazia Satpol PP pada Senin (11/9/2023).
Razia dilakukan di eks lokalisasi Gunung Sampan, Desa Kotakan, Kecamatan Situbondo.
Salah satu pekerja seks yang diamankan petugas adalah S (33), ibu muda asal Jombang, Jawa Timur.
Baca juga: Selebgram ARD Ditangkap Kasus Prostitusi, Tawarkan Wanita Lewat WA dengan Harga Murah, Segini!
Baca juga: KRONOLOGI Praktik Prostitusi di Makassar Digrebek, 4 Pelaku Ditangkap, Syok Mucikari Masih Bocah
Ia mengaku ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai pekerja seks komersial.
Namun ia tak diperbolehkan berhenti oleh muncikarinya dengan alasan S masih memiliki utang Rp 5 juta ke sang muncikari.
"Saya pinginnya pulang dan berhenti, tapi selama hutangnya belum lunas saya belum diperbolehkan," ujar dia saat diamankan di kantor Satpol PP, Senin (11/09/2023) dini hari.
S bercerita awal mula terjebak di eks lokasilisasi Gunung Salak.
Mulanya ia diajak rekannnya untuk menjadi pemandu lagu karaoke.

Namun saat tiba, ia dipaksa untuk melayani pria hidung belang.
"Tidak taunya saya disuruh jadi PSK, makanya saya pingin pulang dan berhenti," katanya.
Selama menjadi pekerja seks, S mengaku semua penghasilannya diserahkan ke sang muncikari.
"Ya uang yang saya pegang dari saweran jadi pemandu lagu saja," ucapnya.
Kisah lain diceritakan D (20), pekerja seksual yang berasal dari Trenggalek, Jawa Timur.
Ia mengaku dijebak menjadi pekerja seks, karena sebelumnya hanya ditawari sebagai pemandu lagu.
Sebelum di eks lokalisasi Gunung Sampan, S bekerja sebagai baby sitter di Banyuwangi melalui PT penyalur tenaga kerja.
Baca juga: DETIK-DETIK Ketua RT Bongkar Kos-kosan Sarang Prostitusi di Tegal: Tarif Rp50 Ribu: Pesan di Michat

Merasa tak kuat, ia pun ingin berhenti.
Lalu ia ditebus sebesar Rp 3,3 juta oleh pihak lain dan ditawari pekerjaan sebagai pemandu lagu.
"Saya sekarang tidak bisa ke mana-mana, karena utang saya ke mama (muncikari) sebesar Rp 18 juta belum lunas," kata D.
Menurutnya, dirinya sempat disuruh kabur oleh orang yang mengantarkan kerja di eks lokalisasi itu.
Namun ia menolak karena utangnya belum lunas.
"Saya harus bertanggung jawab, saya datang baik ya pulangnya harus baik juga," tukasnya.
Selama dua bulan ada di eks lokalisasi, penghasilan tergantung dari tamu yang datang dan lamanya mereka bernyanyi.

DETIK-DETIK Ketua RT Bongkar Kos-kosan Sarang Prostitusi di Tegal: Tarif Rp50 Ribu: Pesan di Michat
Seorang ketua RT di Tegal murka ketika melakukan penggerebekan terhadap sebuah kos-kosan yang menjadi sarang prostitusi online.
Dlam momen tersebut, ketua RT langsung berhasil membongkar modus prostitusi yang dijalankan.
Dalam hal ini, kos-kosan tersebut dijadikan tempat untuk berkumpulnya PSK dan lelaki hidung belang.
Menggunakan aplikasi Michat, mereka melakukan transaksi.
Momen penggerebekan ketua RT terhadap kos-kosan tersebut sempat terekam kamera.

Setelah video tersebut diunggah di media sosial, rekaman itu langsung viral.
Dalam video itu, kos-kosan tersebut terletak di tengah perkampungan.
Hal itu tentu membuat geram warga Jalan Cinde Kencana Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Pasalnya, kos-kosan dengan jumlah 11 kamar itu sengaja disewakan untuk tempat pelacuran aplikasi ijo atau Michat.
Ada tiga laki-laki yang bertugas menjaga kos-kosan dan membersihkan, mereka menempat di satu kamar.
Kamar lainnya disewakan kepada PSK Michat dan lelaki hidung belang.
Sayangnya, warga tidak tahu siapa penyewa kos-kosan tersebut yang telah menjadikannya sebagai tempat prostitusi.
Mereka hanya mendengar disewa 'Chinese'.
Baca juga: CURIGA Anaknya Jadi Doyan Belanja, Ortu Terguncang, Gadisnya Terjerat Prostitusi, Tarif: Rp250 Ribu
Ketua RT setempat, Padmi Kartini (63) mengatakan, kos-kosan itu dulunya normal dan baik-baik saja saat dikelola oleh warga sini.
Penghuninya ada yang sudah rumah tangga, nelayan, dan sebagainya.
Setelah Idul Fitri April 2023 kemarin, kos-kosan tersebut ditarik sama pemiliknya lalu ada yang menyewa secara ke seluruhan.
Ia mengatakan, warga tidak ada yang mengenal penyewa kos-kosan tersebut, bahkan belum melapor ke RT sama sekali.
Warga hanya menyebut katanya yang menyewa 'Chinese'.
"Saya bertemu dengan tiga orang yang jaga, saya sampaikan, saya ingin bertemu yang mengelola kos-kosan." jelasnya.
"Tolong nanti kalau ke sini laporan ke RT, tapi ditunggu gak pernah datang," katanya kepada tribunjateng.com, Kamis (3/8/2023).
Padmi mengatakan, ia sudah membuktikan secara langsung kos-kosan tersebut disewakan untuk PSK Michat.
Baca juga: BERNIAT Booking PSK, Pria Ini Syok yang Datang Waria, Pemesan Dijadikan Budak Nafsu: Tertipu Profil!

Malam minggu sebelum penggerebekan, ia menunggu di rumah warga yang lokasinya persis di depan kos-kosan tersebut.
Ia melihat ada laki-laki dan perempuan yang berboncengan naik sepeda motor masuk ke kos-kosan.
Lalu 10 menit berikutnya, ada laki-laki dan perempuan berboncengan datang lagi.
Sementara menurut warga di sekitar kos-kosan, paling ramai memang malam minggu, pasangan muda-mudi bolak balik sampai malam.
"Setelah membuktikan itu, saya telpon polisi RW." jelasnya.
"Hari Selasa siang penggerebekan, kebetulan ada yang di situ, satu kamar ada dua perempuan dan satu laki-laki," ungkapnya.
Menurut Padmi, warganya sangat geram dengan penyalahgunaan kos-kosan yang dijadikan tempat prostitusi.
Baca juga: BERNIAT Bisnis Servis HP, Pria Ini Buka Prostitusi di Papua, Mucikari: Istri Dijebak Dijadikan PSK

Bahkan, warga sempat menyampaikan kepadanya selaku ketua RT bahwa siap membantu.
Sementara untuk harga sewa kos-kosan kabar yang didengar masih simpang siur, infonya sekali main Rp 50 ribu, Rp 70 ribu, Rp 80 ribu, hingga Rp 450 ribu.
Bahkan infonya, penjaga kos-kosan yang tiga laki-laki itu juga bisa membantu mencarikan PSK Michat.
"Katanya di situ, laki-laki cari perempuan, di situ bisa dicarikan," ujarnya.
Warga lain, Yani (48) mengatakan, ia sebelumnya merupakan pengelola kos-kosan tersebut, selama 3 tahun.
Tetapi setelah Idul Fitri kemarin, oleh pemiliknya diminta dikosongkan karena akan disewa orang.
Ia sendiri tidak tahu persis siapa penyewanya.
Tetapi yang ia dengar penyewanya 'Chinese'.
"Kalau dulu bener disewakan untuk keluarga dan karyawan. Sekarang malah gak jelas," katanya.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Harta Kekayaan Haji Isam, Crazy Rich Batulicin Dapat Penghargaan dari Prabowo, Ini Gurita Bisnisnya |
![]() |
---|
Janda di NTB Dicor dan 'Ditanam' di Sumur oleh Pacar Sendiri, Imbas Cemburu Masih Chat Mantan |
![]() |
---|
Ustaz Kondang Asal Bandung dan Istri Diduga KDRT Anaknya, Imbas Minta Uang Kuliah dan Biaya Bulanan |
![]() |
---|
Dwi Hartono, Tersangka Pelaku Utama Pembunuhan Kacab Bank Ternyata Pernah Dibui, Memalsukan Ini |
![]() |
---|
Pratama Arhan & Azizah Salsha Sering Cekcok Sejak Awal Menikah, Arho Merasa Tak Dapat Kasih Sayang |
![]() |
---|