Breaking News:

Berita Viral

SOSOK Zamaneuli Zebua, Pengelola Panti di Medan, Eksploitasi Bayi, Ngemis di TikTok: Raup Rp 50 Juta

SOSOK Zamaneuli Zebua, kini ditetapkan sebagai tersangka karena aksinya ngemis online di TikTok memanfaatkan bayi panti asuhan di Medan.

Editor: Dika Pradana
via TribunJateng
SOSOK Zamaneuli Zebua, kini ditetapkan sebagai tersangka karena aksinya ngemis online di TikTok memanfaatkan bayi panti asuhan di Medan 

Dia membeberkan, Toyota Avanza itu dibeli tiga tahun lalu secara kredit.

Setiap kali pembayaran angsuran itu, dia membantu uang Rp 1,5 juta.

Kekurangannya dibayar oleh anaknya.

Saat ini, kata dia, mobil itu sudah lunas.

SL juga mengungkapkan penghasilan dari mengemis ini tidak tentu.

Kadang dalam sehari bisa mendapat Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

Bahkan, pernah dalam satu hari semalam di minimarket, dia mendapat hingga Rp 700 ribu.

Ada yang Punya Tabungan Miliaran

Perpenampilan memprihatinkan dan tinggal di kolong jembatan, siapa sangka pengemis di Bogor ini punya tabungan hingga aset puluhan juta.

Pengemis ini memiliki cek senilai Rp 1,3 miliar saat disidak oleh Dinsos Kota Bogor di kolong jembatan Panaragan, Kota Bogor pada Rabu (26/4/2023).

Saat ditemui pengemis tersebut berpenampilan yang memprihatinkan, namun ternyata ia adalah seorang yang kaya raya.

Diketahui, pengemis tersebut memiliki sejumlah aset berharga seperti jam tangan mewah, rumah, dan beberapa kendaraan.

Tak hanya itu, di dalam tasnya pun ditemukan cek senilai Rp 1,3 miliar.

Kabar terkini Tini, pengemis tajir di Bogor yang viral punya cek Rp 1,3 miliar.
Kabar terkini Tini, pengemis tajir di Bogor yang viral punya cek Rp 1,3 miliar. (Instagram dinsoskotabogor)

Rupanya, tinggal di kolong jembatan dengan rumah tidak layak hanya bagian dari 'sandiwara'.

Hal itu sengaja mereka lakukan agar mendapat simpati dan dikasihani orang sehingga menambah penghasilannya.

"Jembatan Penghuni Kolong Panaragan Kota Bogor yang sudah 3 kali dievakuasi Dinsos Kota Bogor ternyata punya uang tunai yang cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yang cukup besar.

Mereka menjadi pengemis dan pemulung sebagai profesi dan kerja rutin.

Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani untuk menambah penghasilan mereka.

Agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti ini, krn akan semakin membuat mereka betah menjadi GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah," tulis Dinsos Kota Bogor.

Lebih lanjut, pihak Dinsos berjanji akan lebih tegas menerbitkan para pengemsi dan gelandangan.

Dinsos pun meminta masyarakat agar tidak memberikan uang kepada mereka pengemis sehingga bisa bergantung pada rasa kasihan orang lain.

"Dinas Sosial Kota Bogor berusaha terus menangani PMKS/PPKS khusunya GePeng agar mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan hidup dari hasil belas kasihan orang," tulisnya

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniZamaneuli Zebuapanti asuhanMedaneksploitasibayiTikTokngemis online
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved