Berita Viral
INNALILLAHI! Bocah di Bima Tewas Tercebur di Parit Saat Main, Ortu Syok Liat Mayat Mengapung: Anakku
DETIK-DETIK anak di Bima ditemukan tewas tercebur di Parit, kondisi mengenaskan, orangtua histeris liat mayat bocah mengapung
Editor: Damar Klara Sinta
TRIBUNNEWSMAKER.COM - KRONOLOGI bocah di Bima tercebur di parit, orangtua histeris liat anak tewas dengan kondisi mengenaskan, tubuh mengapung.
Baru saja anak di Bima ditemukan tewas secara mengenaskan di Parit dengan kondisi mengenaskan.
Hal ini terjadi lantaran kelalaian orangtua yang tengah asyik masak.
Tanpa disadari anak tercebur di parit dengan kondisi mengenaskan.
Lantas, seperti apa kronologinya?
Seorang bocah di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dilaporkan tewas usai tenggelam dalam parit.
Korban diketahui bernama Haikal (1), warga Desa Taloko. Ia diduga terjatuh dan tenggelam dalam parit dekat rumah tantenya.
"Iya benar, peristiwa itu terjadi pada Jumat sore (22/9/2023) kemarin sekitar pukul 16.30 WITA," kata Kepala Desa Taloko, Kasim Jae saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/9/2023).
Kasim menceritakan, peristiwa bocah tenggelam itu berawal saat korban bersama ibunya, Ruwahida berkunjung ke rumah sang tante yang tak jauh dari rumahnya.
Baca juga: UPDATE Perahu Nelayan Tenggelam di Pangandaran, 1 Korban yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia
Saat tiba di rumah itu, korban lalu dibiarkan bermain sendirian.
Sementara sang ibu bersama saudaranya sibuk memasak makanan di dapur.
"Ketika itu, Ibunya sempat sadar gak lihat anaknya.
Tetapi, dia kira korban sudah dibawa keluar oleh saudarannya yang lain untuk diajak bermain," ujar Kasim
Karena Haikal tak kunjung dibawa kembali, Ruwahida bersama pemilik rumah lalu bergegas mendatangi saudaranya yang dikira membawa korban.
Namun anak sulungnya itu tidak ditemukan.
Sang ibu pun mulai merasa kehilangan karena korban tak kunjung terlihat.
Keluarga korban bersama warga akhirnya melakukan pencarian dengan menyisir pemukiman sekitar.
Baca juga: INNALILLAHI! Terpeleset Dalam Genangan Banjir, Kakek 80 Tahun di Nunukan Ditemukan Tewas Tenggelam
Setelah lebih dari 20 menit pencarian, korban akhirnya ditemukan dengan keadaan mengapung dalam parit tak jauh dari rumah tantennya.
"Mungkin saat bermain korban terjatuh, lalu tercebur ke parit dan tenggelam," tuturnya.
Dengan kondisi tak berdaya, Haikal sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal ketika hendak ditangani tim medis. "Jasad korban sudah dimakamkan tadi siang," pungkasnya.
Terpeleset Dalam Genangan Banjir, Kakek 80 Tahun di Nunukan Ditemukan Tewas Tenggelam
Seorang Lansia bernama Benuh Bin Rasid (80), yang tinggal di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tewas tenggelam dalam genangan banjir.
Benuh Bin Rasid meninggal setelah terdampak banjir tahunan yang terjadi di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan.
Pria paruh baya yang meninggal dunia itu merupakan warga RT 07 Desa Atap.
Baca juga: INNALILLAHI! Ajudan Kapolda Kaltara Tewas, Diduga Tertembak, Ada Senjata Api di Samping Jasad Korban
Benuh Bin Rasid ditemukan tewas tenggelam dalam genangan banjir yang terjadi sejak Senin (18/9/2023).
"Korban terpeleset saat menuju kamar mandi rumahnya." ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arif Budiman, Sabtu (23/9/2023).
"Dia terjatuh ke bawah rumah dan tenggelam," sambungnya.
Rumah-rumah penduduk di wilayah Sembakung, adalah rumah panggung dan cukup tinggi.
Usia si kakek, membuatnya sulit bertahan.
Apalagi diduga si kakek mengalami benturan saat terjatuh ke dalam genangan banjir.
Baca juga: INNALILLAHI! Tukang Parkir Tertabrak Kereta di Cengkareng Jakbar, Tewas di TKP, Kondisi Mengenaskan
"Korban dievakuasi keluarganya dan akan dimakamkan di areal pemakaman yang ada di perbukitan," imbuhnya.
Arif mengimbau masyarakat korban banjir tidak mengendurkan kewaspadaan dan memastikan kelengkapan anggota keluarganya.
Untuk para lansia, diharap selalu dalam pengawasan dan juga pendampingan pihak keluarga jika ingin melakukan aktivitas yang memungkinkan tidak aman dilakukan sendirian.
"Mohon tetap waspada dan sebaiknya segera mengungsi ke tenda yang disiapkan petugas." imbaunya.
"Sehingga seluruh kegiatan terpantau dan terdata,"
Camat Sembakung, Ridwan menjelaskan, adanya kiriman banjir dari Malaysia dan intensitas hujan tinggi, mengakibatkan meluapnya air sungai. Akibatnya, banjir yang berdampak pada 7 desa di Kecamatan Sembakung.
Yakni Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung, Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Tagul, dan Desa Lubakan.
Hingga kini, sebanyak 1.243 KK atau 4.356 jiwa terdampak banjir. Banjir juga menggenangi fasilitas umum, perkantoran, fasilitas pendidikan, kesehatan, juga fasilitas umum di Sembakung.
"Aktivitas masyarakat lumpuh total. Dari hasil pemantauan ketinggian air pada hari ini mencapai 4, 70 meter dan terjadi kenaikan debit air dari 4,30 meter atau kenaikan 0,40 cm dari ketinggian air sebelumnya." kata Ridwan.
"Proses evakuasi terus dilakukan," pungkasnya.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| 5 Fakta Pria di Sragen Robohkan Rumah, Istri Mendua, Selingkuhan Teman Sendiri & Status Suami Orang |
|
|---|
| Setelah Pukul Kepala SPPG dan Minta Maaf, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Tetap Dilaporkan ke Polisi |
|
|---|
| Begal Salah Sasaran, Malah Babak Belur Dijotosin Korbannya yang Ternyata Atlet Arung Jeram |
|
|---|
| Tampang Bengis Nanang Gimbal, Pembunuh Aktor Mak Lampir Sandy Permana, Dituntut 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Kondisi Onadio Leonardo & Beby Prisillia Setelah Ditangkap Atas Kasus Narkoba, di Rumah Sedang Apa? |
|
|---|