Breaking News:

Berita Viral

NASIB Sasmiati, Ibu Sebatang Kara Rawat 3 Anak Difabel di Gubuk, Tak Dapat Bansos: Gak Punya e-KTP

Nasib pilu Sasmiati hidup sebatang kara merawat6 tiga anaknya poenyandang difabel di gubuk reyotnya, gak dapat bansos gegara gak punya e-KTP.

Editor: Dika Pradana
Istimewa via Tribun Matraman / TribunPontianak
Nasib pilu Sasmiati hidup sebatang kara merawat6 tiga anaknya poenyandang difabel di gubuk reyotnya, gak dapat bansos gegara gak punya e-KTP 

TRIBUNNEWSMAKER.COM NASIB pilu menimpa seorang ibu bernama Sasmiati sebatang kara merawat ketiga anaknya yang menyandang disabilitas di gubug reyotnya.

Mirisnya lagi, Sasmiati tak pernah mendapatkan Bantuan Sosial (bansos) dari pemerintah.

Hal itu dikarenakan Sasmiati tak memiliki e-KTP. Oleh karena itu dirinya tidak bisa tercatat sebagai penerima bansos.

Nasib pilu Sasmiati hidup sebatang kara merawat6 tiga anaknya poenyandang difabel di gubuk reyotnya, gak dapat bansos gegara gak punya e-KTP
Nasib pilu Sasmiati hidup sebatang kara merawat6 tiga anaknya poenyandang difabel di gubuk reyotnya, gak dapat bansos gegara gak punya e-KTP (Istimewa via Tribun Matraman)

Kisah pilu yang dialami Sasmiati ini mendadak viral di media sosial dan mendapat beragam simpati warganet.

Awalnya, kisah ini menjadi perhatian sejak mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyorotnya.

Hal tersebut disampaikan Susi Pudjiastuti dalam akun X miliknya pada Selasa (3/1/2023) lalu.

"Adakah yg bisa buatkan E KTP nya dan antarkan lalu daftarkan? Kalau sudah jadi saya ganti biayanya," tulis Susi Pudjiastuti.

Hal itu lantas mendapatkan respon dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak melalui cuitannya.

Baca juga: NASIB Pria di Wonosobo usai Perdaya & Curi Duit Ortu demi Judi, Penuh Luka Sayatan:Pura-pura Dibegal

Baca juga: MIRIS Nasib Anak-anak Mega Suryani, Keluarga Nando Cuek, Tak Komunikasi Lagi Sejak Kasus Pembunuhan

"Terima kasih bu @susipudjiastuti. Kami sudah koordinasikan dengan dinsos agar segera ada penanganan," cuitnya.

Lantas seperti apa kisahnya?

Dilansir dari TribunMataraman, Sasmiati tinggal bersama ketiga orang anaknya yang juga mengalami disabilitas mental.

Selama ini, mereka tinggal di rumah tidak layak huni di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, keluarga ini tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah karena tidak memiliki e-KTP.

Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi menjelaskan, suami Sasmiati meninggal dunia beberapa tahun lalu.

"Bu Sasmiati secara fisik sehat, tapi mohon maaf mentalnya kurang sehat," kata Mujiadi pada Selasa (3/10/2023).

Nasib pilu Sasmiati hidup sebatang kara merawat6 tiga anaknya poenyandang difabel di gubuk reyotnya, gak dapat bansos gegara gak punya e-KTP
Nasib pilu Sasmiati hidup sebatang kara merawat6 tiga anaknya poenyandang difabel di gubuk reyotnya, gak dapat bansos gegara gak punya e-KTP (Istimewa via Tribun Matraman / TribunPontianak)

Sebelumnya, ibunda Sasmiati, Warti juga tinggal bersama mereka di rumah tersebut.

Sebab, rumah yang kini ditinggali Sasmiati itu milik sang ibu.

Sekitar setahun lalu, Warti ikut anaknya yang lain di Kalimantan dan tersisa Sasmiati dan anak-anaknya di rumah tersebut.

Sejak itu pula, bantuan sosial dari pemerintah tak pernah mengalir lagi ke keluarga Sasmiati.

Karena, setelah ibunya pindah ke Kalimantan, kartu keluarga Sasmiati dan Warti (ibunya) pisah.

"Dulu Sasmiati satu KK dengan ibunya, Warti. Karena ibunya pindah ke Kalimantan, KK-nya dipisah, akhirnya (Sasmiati) tidak dapat bantuan," ujar Mujiadi.

Mujiadi menjelaskan, pihak desa sempat ragu memberikan bantuan karena khawatir adanya dobel penerima bantuan.

"Kemarin desa juga masih ragu untuk memberikan bantuan BLT, karena khawatir dobel penerima bantuan. Karena kami juga belum kroscek statusnya," katanya.

Baca juga: NASIB Polisi Ditabrak Pemotor saat Hindari Tilang, Petugas Tersungkur Babak Belur:Pengendara Terbang

Ilustrasi bantuan sosial atau bansos. Cek penerimanya di cekbansos.kemensos.go.id.
Ilustrasi bantuan sosial atau bansos. (Grid.id)

Untuk menyambung hidup sehari-hari, Sasmiati dan anak-anaknya menggantungkan hidup dari bantuan tetangga.

Selain itu, anak pertama Sasmiati, Guruh Rahayu ikut kerja di persewaan sound system milik tetangganya.

Karena tahu kondisi Guruh, pemilik persewaan sound system tidak memberikan semua gaji berapa uang kepada Guruh.

Biasanya, sebagian gaji diberikan berupa sembako dan langsung diserahkan kepada Sasmiati.

"Kalau gajian tidak dikasihkan ke anaknya uang full, sebagian dibelikan beras. Karena kalau diberikan uang full dihabiskan anaknya" jelasnya.

"Dari Lazisnu Desa Pagerwojo juga rutin memberikan bantuan ke keluarga Sasmiati tiap bulan," ujarnya.

Sedang dua anak perempuan Sasmiati, masih sekolah di SLB Kesamben.

Setiap hari, kedua anak perempuan Sasmiati jalan kaki dari rumah ke sekolah.

"Dua anak perempuannya tiap hari jalan kaki dari rumah ke sekolah. Kami suruh naik ojek mereka juga tidak mau," katanya.

Menurutnya, Sasmiati sebenarnya punya saudara satu desa tapi beda RT di Desa Pagerwojo.

Ilustrasi lansia penerima Bansos.
Ilustrasi lansia penerima Bansos. (Tribunpontianak.co.id/net/ka)

Artikel ini diolah dari TribunJabar

Sumber: Tribun Jabar
Tags:
berita viral hari iniSasmiatiibuHidup Sebatang KaraanakbansosdifabelBlitare-KTPSusi Pusdjiastuti
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved