Lagi Berburu Burung, 2 Pria di Kalsel Temukan Mayat Mengenaskan, Tinggal Tulang: Identitas Misterius

TRIBUBNNEWSMAKER.COM - Lagi berburu burung di kebun sawit, dua pria di Tanahlaut, Kalimantan Selatan (Kalsel) syok saat menemukan mayat manusia dalam kondisi mengenaskan, tinggal tulang.

Sosok mayat tersebut ditemukan keduanya di perbatasan wilayah Desa Tambangulang dan Sungaipinang, Kecamatan Tambangulang, Kabupaten Tanahlaut.

Mereka terkejut melihat kondisi mayat manusia yang tinggal tulang dan tengkorak.

Dua pemuda tersebut langsung melaporkan kejadian itu ke pihak berwenang.

Kapolsek Tambangulang Iptu Afianor menuturkan temuan tengkorak tersebut sekitar pukul 00.30 Wita, malam tadi atau Senin (9/10/2023) dinihari.

Lokasinya yakni di kebun sawit milik almarhum H Abidin yang berada di wilayah RT 01 Desa Sungaipinang.

Ia menuturkan penemuan tengkorak dan tulang belulang manusia itu ditemukan secara tak sengaja oleh dua orang pencari burung.

Baca juga: YA ALLAH, Baunya! Pria di Lamongan Temukan Mayat Misterius Ngambang di Empang, Kondisi Membusuk

Mereka awalnya tak menyangka akan menemukan mayat dalam kondisi mengenaskan itu.

Identitas dari mayat tersebut pun masih misterius.

Diketahui, kedua pencari burung tersebut yaitu Yusuf (25) dan Abdul Nasir (29).

Keduanya merupakanj warga RT 01 RW 01 Sungaipinang

"Saat itu kedua saksi sedang berburu burung." ujar Afianor.

"Setelah melihat adanya kerangka tengkorak manusia" imbuhnya.

Baca juga: NYARIS Tabrak Truk, Odong-odong Oleng Terjun ke Sungai, 5 Penumpang Luka Berat Ada yang Patah Tulang

"Kedua saksi melapor ke Kades Tambangulang," papar Afianor.

Selanjutnya Kades Tambangulang melapor ke Polsek Tambangulang.

Berikutnya petugas piket mendatangi TKP (tempat kejadian perkara) dan mengamankan TKP.

Petugas memajang garis polisi di sekitar lokasi.

"Itu TKP-nya di sekitar semak belukar yang telah terbakar." bebernya.

"Jadi karena semaknya terbakar sehingga kemudian terlihat lah tengkorak itu," tandasnya.

Kasus penemuan mayat misterius tersebut membuat geger warga setempat.

Kini pihak terkait sedang menyelidiki sosok mayat tersebut.

Baca juga: Tersangkut Kabel Lampu PJU, Pemotor di Tuban Kecelakaan saat Boncengan, Terlindas Truk: Salah PLN?

INNALILLAHI! Penemuan Mayat Wanita di Kebun Sawit Riau, Kondisi Mengenaskan, Jasad Sudah Jadi Tulang

 KRONOLOGI temuan mayat wanita di kebun sawit di Riau, kondisi mengenaskan, jasad ditemukan sisan tulang. 

Baru saja dikabarkan ditemukan mayat dengan jenis kelamin wanita di kebun sawit Riau. 

Mayat tersebut ditemukan dengan kondisi mengenaskan. 

Pasalnya saat ditemukan mayat hanya tersisa tulang belulang. 

Lantas, seperti apa kronologinya? 

Mayat seorang wanita yang tinggal tulang belulang ditemukan di kebun sawit Desa Pematang Obo, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Tulang belulang manusia itu ditemukan pada Minggu (17/9/2023), sekitar pukul 08.00 WIB.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bengkalis AKP Firman Fadhilah mengatakan, mayat tersebut ditemukan di kebun sawit milik Erni Herawati Pardede (46).

Saat itu, Erni bersama anaknya Fitrifina Maria (15) datang ke kebun untuk menyiram tanaman.

Baca juga: Mulut Berbusa, Mayat Ditemukan di Bawah Jembatan Kulonprogo, Diduga Bunuh Diri, Tenggak Obat Nyamuk

Saat berjalan menuju sumur untuk mengambil air, Fitri melihat tulang kaki yang masih dibungkus celana dan langsung memberitahukan ke ibunya.

"Saksi melaporkan peristiwa itu kepada Ketua RT dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Mandau," sebut Firman melalui keterangan tertulis, Senin.

Setibanya polisi di lokasi, warga sudah ramai melihat temuan mayat tersebut.

Tulang tengkorak terpisah dari badannya sejauh tujuh meter.

"Menurut pemilik kebun, dia sudah sebulan tidak melakukan kegiatan di lokasi kejadian, karena ada acara tunangan anak kandungnya," kata Firman.

Sementara itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan tulang kaki korban masih dibalut celana dan beberapa tulang terpisah.

Kemudian juga ditemukan sebuah tas selempang berisi KTP berinisial MM (63), warga Desa Pematang Obo.

Kemudian ada sisir, sapu tangan, cermin, masker, ikan rambut, koin, obat sakit kepala, kertas yang berisikan nomor handphone, plastik putih berisikan kain merah, butiran beras, biji pepaya, dan sendal sebelah kiri.

Tulang itu kemudian dibawa ke RSUD Mandau untuk dilakukan visum.

Baca juga: INNALILLAHI! 2 Mayat Misterius Tanpa Kepala Ditemukan di Lampung Selatan, Korban Diduga Nelayan Cumi

"Pakaian mayat ditemukan baju borkat merah dan rok panjang dan celana panjang cokelat.

Di kantong celana korban sebelah kanan ditemukan uang Rp 1,8 juta," kata Firman.

Firman menyampaikan, saat proses visum dilakukan, ada warga yang menyatakan sebagai keluarga korban.

Mereka memastikan korban adalah keluarga mereka dengan mencocokkan pakaian yang dipakai korban sebelum tewas.

"Menurut keterangan keluarganya, pada Minggu (3/9/2023), sekitar pukul 10.00 WIB, korban sempat pamit pergi beribadah ke gereja yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya," kata Firman.

Namun, dari keterangan anak tunggal korban, Hasiholan Simanjuntak (40), lokasi ditemukan ibunya tewas itu bukan jalur yang biasa dilewati korban pergi ke gereja.

"Saksi Hasiholan Simanjuntak mengatakan bahwa dia tinggal bersama ibunya tersebut.

Saksi merupakan anak tunggal korban yang sudah menikah dan memiliki tiga orang anak.

Untuk suami korban sudah meninggal 12 tahun yang lalu," sebut Firman.

Baca juga: GEGER! Rombongan Pelajar di Kulon Progo Temukan Mayat Mengapung di Sungai, Tubuh Korban Penuh Luka

Anak korban juga bercerita bahwa ibunya sering meninggalkan rumah dalam waktu yang lama tanpa memberitahukan kepada pihak keluarga.

Oleh karena itu, pihak keluarga tidak melaporkan kepada polisi, karena korban biasanya kembali pulang.

"Pihak keluarga juga menjelaskan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit," sebut Firman.

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, selanjutnya membawa jenazah untuk dimakamkan.

Meski pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi jenazah MM, polisi tetap menyelidiki penyebab kematian korban.

"Tetap kami lakukan penyelidikan apabila ada informasi kuat terkait adanya pembunuhan," tegas Firman.

Sementara untuk barang-barang serta uang milik korban sebanyak Rp 1,8 juta telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Artikel ini diolah dari BanjarmasinPost