Breaking News:

Berita Viral

INNALILLAHI! Pamitnya Ujian Kenaikan Sabuk Perguruan Silat, Remaja di Gresik Malah Tewas Dikeroyok

Seorang remaja bernama Muhammad Aditya Pratama (20), warga Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, diduga menajdi korban pengeroyokan.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Pamitnya ujian kenaikan sabuk perguruan silat, remaja di Gresik malah tewas dikeroyok 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang remaja bernama Muhammad Aditya Pratama (20), warga Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, diduga menjadi korban pengeroyokan.

Menurut informasi, korban yang meninggal dunia itu adalah seorang pesilat.

Muhammad Aditya Pratama meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan medis.

ilustrasi dikeroyok
ilustrasi remaja tewas akibat dikeroyok (HANDOVER)

Baca juga: UPDATE Tewasnya Bibi dan Keponakan di Perumahan Ciamis, Warga Sebut Korban Jarang Bersosialisasi

Sebelumnya, korban sempat pamit kepada orangtuanya untuk mengikuti ujian kenaikan sabuk perguruan silat di Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Gresik, pada Sabtu (7/10/2023).

Kemudian, orangtua korban mendapat informasi bahwa anaknya dirujuk ke Puskesmas Cerme lantaran tidak sadarkan diri.

"Minggu dini hari (8/10/2023) sekitar pukul 01.30 WIB, saya mendapati kabar." ujar Ngatrip, ayah korban, kepada awak media, Selasa (10/10/2023).

"Teman-teman anak saya mengabari bahwa anak saya di Puskesmas Cerme. Setelah ke sana (Puskesmas Cerme), anak saya sudah dibawa (dirujuk) ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Ibnu Sina Gresik,” sambungnya.

Korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin (9/10/2023) sekitar pukul 20.00 WIB setelah mendapatkan perawatan medis.

Selanjutnya, korban dimakamkan di kompleks makam Desa Semampir pada Selasa dini hari.

Pamitnya ujian kenaikan sabuk perguruan silat, remaja di Gresik malah tewas dikeroyok
Pamitnya ujian kenaikan sabuk perguruan silat, remaja di Gresik malah tewas dikeroyok (Kompas.com)

Baca juga: KECELAKAAN MAUT, Minibus Masuk Jurang Sedalam 10 Meter di Sumbar, 3 Orang Meninggal Dunia di Lokasi

"Dari keterangan dokter, penyebab meninggalnya saraf di bagian otak kepala tidak berfungsi,” kata Ngatrip.

Oleh pihak keluarga, kejadian tersebut lantas dilaporkan kepada polisi.

Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, pihaknya sudah mengamankan enam terduga pelaku pengeroyokan terhadap pesilat tersebut.

Para pelaku yang diamankan berinisial D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19) dan HS (17).

Semuanya merupakan warga Kecamatan Cerme, Gresik.

"Pelaku sudah diamankan, masih dalam proses penyidikan lebih lanjut," kata Aldhino.

Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kejadian tersebut.

Para pelaku yang sudah diamankan dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

Barang bukti yang telah disita pihak kepolisian dalam kejadian tersebut ada enam unit telepon genggam dan pakaian yang dikenakan korban pada saat kejadian.

Momen saat warga di sebuah desa di Sragen mengeroyok anggota perguruan silat yang berkonvoi.
Momen saat warga di sebuah desa di Sragen mengeroyok anggota perguruan silat yang berkonvoi. (TribunSolo)

Berita Lainnya, Bikin Bising, Pesilat Konvoi Motor di Sragen Diamuk Massa, 9 Warga Dibekuk Polisi: Pilu Terancam Bui

Sekelompok pesilat di Sragen, Jawa Tengah diamuk massa gegara konvoi motor hingga membuat kebisingan.

Kelompok pesilat tersebut dihajar oleh sejumlah warga yang merasa terganggu dengan adanya konvoi motor tersebut.

Pasalnya, konvoi motor tersebut membuat kebisingan yang membuat warga resah.

Dalam insiden tersebut, sembilan orang warga yang menghajar pesilat tersebut kini ditetapkan tersangka.

Diketahui, bentrokan antara warga dan kelompok pesilat tersebut terjadi di Terminal Lama Sragen.

Insiden menegangkan tersebut terjadi pada 9 Juli 2023.

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

Baca juga: HEBOH! Pria Culik Anak di Sukabumi, Diamuk Massa, Kondisi Babak Belur, Ternyata Idap Gangguan Jiwa

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono menerangkan dua diantara pelaku tersebut masih anak-anak.

"Pelaku terdiri dari 7 dewasa dan 2 anak-anak, yang dewasa yakni F, Y, A, F beraksi di lokasi pertama dan D, D, J melakukan pengeroyokan di lokasi kedua," jelas Wikan.

"Yang di bawah umur berinisial B, 16 tahun dan F berusia 17 tahun, mereka sudah tidak sekolah," tambahnya.

Baca juga: TERCIDUK! Pasutri Spesialis Copet Hp di PRJ Diamuk Massa, Sempat Mengelak:Tas Digeledah Penuh Ponsel

ILUSTRASI pelaku bentrok ditahan polisi
ILUSTRASI pelaku bentrok ditahan polisi (Tribun)

Para pelaku tersebut dinyatakan terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap anggota kelompok peruguran silat yang melakukan konvoi di kawasan Terminal Lama Sragen.

Adapun Polisi mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti tersebut di antaranya, sepeda motor, helm, dan baju milik korban, serta alat knuckle yang dipakai salah satu pelaku untuk memukul korban.

Ketujuh tersangka dewasa dijerat pasal 170 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.

Sedangkan dua pelaku anak dijerat undang-undang perlindungan anak.

Baca juga: KELAKUANMU! Warga Ngamuk Pergoki Ibu di Makassar Nyopet, Nyaris Diamuk Massa, Pelaku: Demi Allah

Ilustrasi silat
Ilustrasi silat (Kompas/ Luhur)

Salah Paham

Sebelumnya, salah paham menjadi pemicu aksi bentrokan yang ada di kawasan Terminal Lama Sragen pada 10 Juli 2023 lalu.

Bentrokan tersebut melibatkan kelompok perguruan silat dan sejumlah warga setempat.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasat Reskrim Polres Sragen, AKP Wikan Sri Kadiyono mengatakan saat salah satu kelompok perguruan silat melakukan konvoi dan lewat di kawasan tersebut.

Konvoi itu setidaknya diikuti oleh lebih kurang 150 orang.

Saat itu, warga setempat sedang melakukan acara kerja bakti.

Warga setempat yang turut serta dalam acara tersebut terganggu dengan aksi konvoi.

ILUSTRASI bentrok
ILUSTRASI bentrok (Istimewa)

"Faktor pemicu mungkin karena di saat itu di pinggir jalan sedang ada kerja bakti, terus ada rombongan, yang mungkin ada suara motor yang keras" ungkap Wikan kepada TribunSolo.com, Kamis (13/7/2023).

"Akhirnya terpancing dan salah paham," imbuhnya.

Karena salah paham, sempat terjadi aksi bentrok dan diwarnai saling lempar batu.

Ditengah bentrokan, ada beberapa anggota perguruan silat yang terjatuh dan akhirnya menjadi bulan-bulanan warga yang kesal.

Aksi pengeroyokan tersebut membuat 3 anggota perguruan silat mengalami luka-luka.

Sehari setelah kejadian, dua orang korban melaporkan apa yang dialaminya ke Polres Sragen.

Setelah itu, Polres Sragen melakukan penyelidikan dan diamankan 9 orang pelaku.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Tags:
berita viral hari iniremajaPesilatkorban tewasdikeroyokGresik
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved