Gunung Bromo Kembali Cantik, Savana yang Habis Terbakar Sudah Menghijau, Wisata Dibuka Lagi
Pemandangan terbaru savana Gunung Bromo yang sempat terbakar hebat akibat penyalaan flare dari pengunjung yang tak tanggung jawab.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah kondisi terbaru savana Gunung Bromo setelah kebakaran hebat yang melanda pada awal September 2023 lalu.
Akibat keteledoran pasangan calon pengantin yang melakukan sesi foto prewedding yang menyalakan flare.
Kini Gunung Bromo perlahan mulai sembuh dan menunjukkan wajah tercantiknya kembali.
Lahan yang sebelumnya habis ludes terbakar, kini sudah mulai menghijau kembali.
Pemandangan terbaru Gunung Bromo ini beredar di media sosial.
Dalam potret yang beredar di cuitan akun X (dulunya Twitter) @pendakilawas, memperlihatkan rerumputan di Gunung Bromo mulai menghijau.
"Bromo dikit demi sedikit kembali pulih," cuit akun X @pendakilawas pada Senin (9/10/2023).
Meski begitu, bekas kebakaran masih terlihat di sebagian kawasan.

Kondisi Gunung Bromo
Terkait potret viral tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Septi Eka Wardhani pun angkat bicara.
Ia membenarkan kondisi Gunung Bromo yang kembali menghijau.
Baca juga: TERTUNDUK Pasrah, Calon Pengantin Ungkap Kronologi Kebakaran Bromo, Gak Sengaja: Sudah Coba Padamkan
Septi mengatakan hampir semua lokasi savana yang terbakar sudah mulai menghijau.
"Di hampir semua lokasi savana yang sempat terbakar sudah mulai tumbuh tunas rumput atau semak," ujar Septi, Jumat (13/10/2023).
Ia megatakan pihaknya akan melakukan pemulihan ekosistem di Gunung Bromo pascakebakaran.
Adapun pemulihan ekosistem itu meliputi suksesi alami seperti yang ada di savana maupun penanaman pengkayaan.
"(Penanaman pengkayaan) lokasinya akan diinfokan kemudian," kata Septi. Ia juga menambahkan, aktivitas pariwisata di Gunung Bromo pascakebakaran sudah mulai normal.
"Wisatawan mulai normal. Savana yang terbakar memang sudah mulai tumbuh tunas," pungkasnya.
Septi menyebut pemulihan butuh waktu 2-3 bulan sampai bukit di kawasan tersebut kembali menghijau.
Kondisi itu dapat terjadi apabila hujan mulai mengguyur tumbuhan di Gunung Bromo.
"Bekas kebakaran (yang terjadi pada) tanggal 30 Agustus sudah ada yang mulai tumbuh tunas," kata Septi.
Di sisi lain, Septi enggan membeberkan berapa dana yang digelontorkan untuk menghijaukan kembali Gunung Bromo.
"Insya Allah tetap subur apalagi abu dari vegetasi yang terbakar justru akan menjadi pupuk," tutur Septi.

Wisata Bromo Sudah Buka
Diketahui, kawasan Wisata Gunung Bromo kembali dibuka dua minggu pasca kebakaran, tepatnya Selasa (19/9/2023).
Hal itu, menyusul kobaran api yang melalap kawasan tersebut telah dapat dipadamkan sepenuhnya.
Kepala Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Septi Eka Wardhani mengatakan, kebijakan pembukaan kawasan wisata Gunung Bromo tertuang pada surat pengumuman bernomor PG.10/T.8/BIDTEK/KSA/9/2023.
Surat pengumuman tersebut, dikeluarkan pada Senin (18/9/2023) ini di Malang.
Baca juga: SOSOK Pratiwi Mandala, Calon Pengantin Prewedding Pakai Flare Picu Kebakaran Bromo, Kini Minta Maaf
Dalam surat itu, tertulis kunjungan wisatawan dari pintu Coban Trisulo di Kabupaten Malang, Wonokitri di Kabupaten Pasuruan, Cemorowalang di Kabupaten Probolinggo, dan Senduro di Kabupaten Lumajang, telah dibuka.
"Kawasan Wisata Gunung Bromo mulai dibuka Selasa (19/9/2023), pukul 00.01 WIB," katanya.
Septi menjelaskan, wisatawan yang ingin bertandang ke Gunung Bromo bisa memesan tiket online melalui website https://bookingbromo.bromotenggersemeru.org.
Septi menegaskan, tidak ada pembelian tiket secara offline di empat pintu masuk, kecuali sistem booking online sedang bermasalah.
"Bagi pengunjung yang telah melakukan pembelian karcis online di rentang waktu 7-18 September 2023 dapat mengajukan reschedule lewat laman //bit.ly/reschedulebromo092023," jelasnya.
Septi mengimbau kepada pengunjung wisata Gunung Bromo maupun pelaku jasa wisata untuk mematuhi prosedur masuk.
Selain itu, harus mematuhi peraturan dan larangan yang berlaku di kawasan TNBTS, salah satunya, tidak membawa peralatan yang dapat menimbulkan kebakaran.
"Baik pengunjung dan pelaku wisata Bromo dilarang membuat api unggun, perapian, kembang api, petasan atau flare untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. Ini demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama. Kami memperketat pengecekan terhadap pengunjung. Juga melakukan patroli," tandasnya. (*)
Diolah dari artikel TribunJatim-Timur
Siap Jika Ditunjuk Prabowo Jadi Menko Polkam? Mahfud MD: Jawaban Saya Pasti Menimbulkan Kontroversi |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi di Wakatobi Penerbit SKCK Buronan Pembunuhan: Kini Dimutasi, Gagal Jadi Perwira |
![]() |
---|
Kisah Hidup Musisi Senior Fariz RM, 4 Kali Terseret Kasus Narkoba: Terakhir Divonis 10 Bulan Penjara |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi Suruh Lepaskan Pencuri Motor di Cikarang Utara Bekasi, Kariernya di Ujung Tanduk? |
![]() |
---|
Sosok Abenk Marco, Aktor Preman Pensiun yang Justru Dipersulit Saat Bangun Masjid di Tanah Kelahiran |
![]() |
---|