Berita Viral
HEBOH! Gegara Catatan Tidak Lengkap, Siswa SMP di Buton Selatan Dipukul Guru hingga Giginya Copot
Seorang siswa SMP beriniaial JM, di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, SulawesI Tenggara, dipukul oleh gurunya dengan menggunakan kayu.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang siswa SMP beriniaial JM, di Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, SulawesI Tenggara, dipukul oleh gurunya dengan menggunakan kayu.
Ternyata aksi kekerasan itu dipicu lantaran catatan milik korban tidak lengkap.
Bukan itu saja, sebulan yang lalu juga, JM juga ditampar guru yang berbeda hingga giginya patah.

Baca juga: PILU! Gadis Remaja di Tebing Tinggi Dicabuli Tetangga saat Tidur Pulas, Mulut Dibekap, Trauma Berat
“Dia pulang (sekolah) tidak cerita, saya punya buruh tanya kenapa pipimu, tapi dia diam." kata orangtua korban, La Ode Hasruddin, Rabu (25/10/2023).
"Nanti setelah Omnya tanya baru dia terbuka kalau dipukul gurunya di sekolah,” bebernya.
Pemukulan ini terjadi pada Senin (23/10/2023), di mana saat itu terjadi proses belajar, para siswa kemudian disuruh untuk menyelesaikan catatannya.
Namun korban tidak menyelesaikan tugas tersebut, sehingga diduga oknum guru tersebut meluapkan kekesalannya dengan memukul korban dengan kayu.
“Ini alasannya dipukul karena catatannya tidak lengkap,” ujar La Ode Hasruddin.
Hasrudin menjelaskan, anaknya dipukuli karena tidak menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan oleh gurunya.
Selain itu, dari penuturan korban, bukan hanya dirinya dipukul, tapi ada 7 siswa lainnya dipukul oleh guru karena tugas tidak selesai.

Baca juga: TERLALU! Sudah Diberi Tumpangan Gratis, Lansia di Kulon Progo Malah Nekat Kuras Harta Penolongnya
JM mengaku sendiri kalau dipukul di bagian lengan, pipi dan kepalanya oleh guru dengan menggunakan kayu, sehingga pipinya menjadi luka lebam.
“Bulan lalu juga dia dipukul oleh guru BK sampai jatuh giginya. Itu setelah tiga hari kemudian baru dia cerita sama saya” ucapnya.
La Ode Hasrudin kemudian mendatangi sekolah SMP tersebut untuk mempertanyakan anaknya dipukuli dengan kayu hanya karena tidak selesaikan catatanya.
“Kalau dihukum bersihkan kelas, atau bersihkan toilet tidak jadi masalah, karena itu juga bentuk pembinaan, tapi kalau dipukul dengan kayu, saya tidak terima,” tutur La Ode Hasruddin.
Sementara itu, Kepala Sekolah Wa Ode Sarniarti mengaku menyesalkan adanya peristiwa pemukulan tersebut dan akan bersikap netral dalam memediasi kasus ini.
“Saya menyesalkan dengan tindakan seperti ini dan saya pikir ini kejadian yang tidak patut dicontoh." kata Wa Ode Sarniarti.
"Di sini saya tidak berpihak kepada siswa maupun sama guru, di sini saya netral untuk memediasi kejadian seperti ini,” bebernya.
Ia mengaku tidak mengetahui adanya kejadian pemukulan dan baru mengetahui setelah ada laporan dari siswa.
“Saya baru tahu kemarin dan pihak gurunya bilang itu usur ketidak sengajaan karena anak tersebut dengan alasan tidak engkap catatannya, sehingga tindakan itu terjadi. Tapi pukulnya disini (lengan), cuman mengelak sehingga kayu dipukulkan itu mengenai pipinya tapi tidak mengenai mata,” ujarnya.
“Kalau yang gigi jatuh saya juga baru tahu, karena setelah ditelusuri ternyata ada juga kejadian sebelumnya, di situ dari guru sampaikan anak tersebut hanya dipukul pipinya, tiga hari kemudian guru tersebut tahu giginya tanggal, tapi kejadian sekolah tidak sampai patah,” ucap Wa Ode Sarniarti.
Ia menambahkan, sekolah yang dipimpinnya tidak menerapkan adanya kekerasan fisik dalam proses belajar mengajar.
Sarniarti juga belum mengambil tindakan memberikan sanksi kepada oknum guru yang melakukan pemukulan dan akan memberikan pembinaan terhadap guru.
Selain itu, pihak sekolag telah melakukan upaya mediasi dengan orangtua siswa, namun tidak ada kesepakatan damai sehingga orangtua siswa berencana melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Berita Lainnya, Siswa SMP di Cilacap Di-bully Temannya, Diinjak & Diseret, Jadi Tontonan: 'Ampun!'
MALANGNYA nasib seorang siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah menjadi korban bullying teman-temannya.
Tak ada perlawanan dari korban atas aksi bullying yang dilakukan oleh temannya.
Dia seolah hanya bisa pasrah menerima tendangan hingga bogeman dari pelaku.
Dalam insiden bullying ini, korban lemas setelah tubuhnya diseret dan diinjak oleh pelaku.
Peristiwa tak bermoral ini sempat terekam kamera teman-teman lainnya.
Hingga pada akhirnya aksi bullying tersebut viral di media sosial.
Video bullying atua perundunga terhadap siswa SMP di Cilacap viral.
Baca juga: SEDIH! Siswi di Karawang Pernah Jadi Korban Bully, Kini Trauma Berat Usai Dilecehkan Penjaga Sekolah
Dalam video yang berdurasi 4 menit 15 detik itu mempertontonkan aksi siswa SMP yang tengah menghajar temannya.
Mulai dari memukul, menendang, menginjak serta menyeret tubuh korban.
Aksi itu pun tidak hanya dilakukan sekali, namun berkali-kali hingga korban tergelatak lemas di lapangan.
Di dalam video itu juga terlihat bahwa korban sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Sementara itu siswa lain yang berada di TKP terlihat ada yang hendak melerai.
Namun rupanya mereka juga diancam oleh pelaku.
Baca juga: MENYEDIHKAN! Siswa SD di Bogor Takut ke Sekolah karena Sering Di-bully, Kondisi Korban Trauma Berat

Teman-teman yang lain mendapatkan ancaman penganiayaan yang sama apabila membela korban.
Ancaman itu rupanya membuat siswa lainnya takut
Oleh karena itu, teman-temannya hanya bisa menyaksikan aksi perundungan tersebut.
Mereka tak bisa memberikan pembelaan terhadap korban.
Menurut informasi yang TribunJateng.com himpun, pelaku dan korban diduga merupakan sesama siswa dalam satu sekolah yang sama.
Baca juga: Dulu Penampilannya Di-bully, Wanita Lulusan Undip Ini Kini Jadi Penyanyi, Gaya Makin Cetar & Glowing

Keduanya mengenyam pendidikan SMP negeri di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.
Belum diketahui secara pasti penyebab aksi perundungan itu.
Namun informasi terbaru, pelaku sudah dijemput oleh pihak kepolisian.
Setelah video tersebut viral, pelaku diminta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu, korban tentunya merasakan trauma mendalam atas insiden tersebut.
Tentu pihak keluarga korban murka dengan adanya bullying tersebut.
Hingga berita ini diturunkan TribunCilJateng.com masih terus mencari informasi dari pihak-pihak terkait.
Aksi bullying ini tentu sangat berbahaya dan harus dicegah.
Pasalnya, kesehatan mental dan jasmani korban tentu dapat terancam akibat aksi bullying tersebut.
Maraknya insiden bullying ini harus menjadi perhatian penting dari berbagai pihak berwenang.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Wali Kota Prabumulih Ketar-ketir, Ketahuan Langgar Aturan saat Mutasi Kepala SMPN 1: Sanksi Berat! |
![]() |
---|
Tampang Briptu Rizka, Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Jenazah Suami Dibuat Seolah Akhiri Hidup |
![]() |
---|
Profil Wahyudin Moridu, DPRD Gorontalo yang Viral Ucap Rampok Uang Negara, Wanita di Mobil Disoroti |
![]() |
---|
'Kita Rampok Saja Uang Negara, Biar Negara Ini Makin Miskin' Ucapan Wahyudin anggota DPRD Gorontalo |
![]() |
---|
Heboh Jual Beli Bayi di Sebuah Kos-kosan Kota Medan, Harga 10 Hingga 30 Juta, Ketahuan Gara-gara Ini |
![]() |
---|