Berita Viral
HEBOH! Bocah 10 Tahun di Sampang Jawa Timur Bertunangan, Tokoh Masyarakat: Menjodohkan Anak
Baru-baru ini warganet digegerkan dengan sebuah video yang memperlihatkan dua anak berdiri berdampingan seperti dua mempelai.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini warganet digegerkan dengan sebuah video yang memperlihatkan dua anak berdiri berdampingan seperti dua mempelai.
Video itu pun kemudian viral di media sosial. Dalam video tampak keduanya masih berusia di bawah umur.
Sementara sang perempuan memegang buket bunga dan uang.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Chat Mesra Oknum Guru ke Siswi SMA di Bengkulu, Korban Visum, Pelaku Ngaku Khilaf
Informasi dalam unggahan video itu menyebutkan bahwa mereka masih berusia 10 tahun dan berasal dari Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Video tersebut telah mendapat 10.293 orang hingga Kamis (2/11/2023).
"Nikahnya sudah terdaftar di KUA setempat atau nikah (siri)? Harusnya petugas kantor Kemeng setempat memberi pengarahan agar keluarga dan yang bersangkutan paham, mengerti dan mematuhi undang-undang. Jangan asal nikah tapi belum sanggup berumah tangga sesuai syariat Islam, apalagi sesuai perundang-undangan lainnya," komentar salah satu warganet.
Netizen lainnya menulis, "Dunia sedang tidak baik-baik saja."
Penjelasan tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat Kecamatan Robatal Abdul Wahid mengungkapkan, video yang diunggah tersebut bukan merupakan kegiatan pernikahan.
Namun video itu merekam aktivitas pertunangan yang berlangsung sekitar 10 hari lalu.

Baca juga: YA ALLAH! 10 WNI Sulit Dievakuasi dari Gaza, Terkepung Pertempuran, Listrik Padam, Makanan Langka
"Kedua bocah dalam video itu sedang dalam proses pertunangan, bukan pernikahan seperti yang diviralkan di media sosial," kata Abdul Wahid, Kamis (2/11/2023).
Menurutnya bocah lelaki dan perempuan dalam video tersebut berasal dari desa yang berbeda di Kecamatan Robatal.
Wahid mengatakan, meski diduga masih di bawah umur namun usia keduanya sudah lebih dari 10 tahun.
"Usia mereka memang masih bocah, tapi kalau 10 tahun sudah lebih," ujar dia.
Menjodohkan anak
Menurut Wahid, di sebagian pelosok kampung di Madura, masih ada yang menjodohkan anaknya di usia yang masih belum cukup umur.
Biasanya pertunangan itu diawali oleh kehendak kedua orangtua dan masih memiliki hubungan kekerabatan.
"Pertunangan pada usia anak itu biasanya kehendak kedua orangtuanya yang tujuannya untuk mempererat kekerabatan. Karena hanya pertunangan, tidak ada larangan dalam agama ataupun undang-undang. Yang dilarang itu kalau menikah berdasarkan undang-undang perkawinan," ungkapnya.
Kompas.com sudah beberapa kali berupaya menghubungi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sampang, Abdul Wadi namun belum mendapatkan respons.

Berita Lainnya, Banyak Anak Muda Hamil, Pemerintah Bulukumba Bingung Pernikahan Dini Semakin Marak
Naudzubillah! banyak anak muda hamil, angka kehamilan di bawah usia 20 makin tinggi di Bulukumba.
Faktor penyebab angka kehamilan anak muda meningkat karena tren pernikahan dini yang cukup populer di Bulukumba.
Hal tersebut tentu menjadi PR besar bagi pemerintah Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dinas Kesehatan Bulukumba mencatat jumlah kehamilan di bawah usia 20 tahun di Kabupaten Bulukumba pada 2022 tercatat 673 orang.
Selain itu, terdapat 5.518 orang ibu hamil pada rentang usia 20-34 tahun. dan 902 orang pada usia di atas 35 tahun.
Total keseluruhan angka kelahiran di Bulukumba adalah 7.093 orang.
Dari total tersebut, terdapat 1.103 orang yang melahirkan di bawah usia 20 tahun.
4.708 orang pada rentang usia 20-34 tahun, dan 1.170 orang pada usia di atas 35 tahun.
"Hampir 10 persen dari total ibu hamil berusia di bawah 20 tahun," ujar Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah, pada Senin (29/5/2023).
Upaya Intervensi Pernikahan Dini
Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI AKB) melaksanakan kegiatan Posyandu Remaja berbasis Sekolah di Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan Posyandu Remaja diinisiasi oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Bulukumba, yang merupakan anggota Pokja III Percepatan Penurunan AKI dan AKB Bulukumba.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah, Satnawati, menyampaikan pernikahan anak masih sering terjadi dan juga kasus AKI dan AKB.
Baru-baru ini, terjadi kasus kematian seorang ibu berusia 18 tahun bersama bayinya akibat keracunan selama kehamilan.
Posyandu Remaja merupakan program unggulan dari Nasyiatul Aisyiyah yang diberi nama PASHMINA.
PASHMINA merupakan wadah bagi para remaja untuk mengembangkan diri, bertukar pikiran tentang kesehatan dan kesehatan reproduksi, serta mendapatkan konsultasi psikologi.
Baca juga: Nikah Pakai Gaun Cinderella, Artis Ternyata Tutupi Kehamilan, Kini Makin Agamis Keluarga Harmonis
Berdasarkan pemetaan masalah dan kebutuhan, ditemukan bahwa salah satu masalah kesehatan reproduksi yang dialami oleh remaja adalah kurangnya akses informasi dan konsultasi yang terjangkau.
Berdasarkan kondisi tersebut, Nasyiatul Aisyiyah bekerja sama dengan berbagai pihak yang tergabung dalam Pokja AKI AKB untuk menyediakan akses informasi dan konsultasi terkait kesehatan reproduksi di sekolah agar dapat dijangkau oleh para remaja.
"Layanan informasi dan konsultasi ini berbasis pos-pos yang disesuaikan dengan kebutuhan para remaja," ungkapnya.

Pos-pos layanan dalam Posyandu Remaja terdiri dari Pos layanan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang mendukung pertumbuhan kesehatan fisik remaja.
Pos layanan pemeriksaan kadar Hemoglobin (HB), Pos konseling kesehatan reproduksi, Pos konseling sesuai kebutuhan remaja dan ada pula pembagian tablet FE dari Puskesmas Salassae serta 50 paket gizi dari Baznas Kabupaten Bulukumba.
"Dari hasil pelaksanaan PASHMINA, ada banyak masalah yang perlu ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan, mulai dari pemerintah, petugas kesehatan dan pihak sekolah dalam memastikan kelangsungan kehidupan remaja yang tak hanya cerdas namun juga berprilaku sehat dan berakhlak baik," katanya.
Baca juga: 4 Tahun Jadi Selingkuhan Suami Artis, Denise Chariesta Bahas Kehamilan: akan Merusak Rumah Tangganya
Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Wahyuni menyampaikan bahwa adanya kegiatan ini remaja diharapkan mendapatkan informasi tentang kesehatan, skill, dan pengembangan diri.
Kegiatan ini juga antisipasi pernikahan dini dan dampak yang ditimbulkan, seperti mencegah stunting serta sebagai upaya jangka panjang dalam penurunan angka kematian Iibu dan bayi di Kabupaten Bulukumba.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Nama Akun IG Diduga Istri Polisi, Salahkan Ojol Affan Kurniawan yang Tewas Dilindas Rantis: Minggir |
![]() |
---|
Ikut Berduka Atas Kematian Affan Kurniawan, Dedi Mulyadi Izin Jadikan Adik Korban Sebagai Anak Asuh |
![]() |
---|
Salsa Erwina Tak Puas Ahmad Sahroni Cuma Dimutasi, Minta Dipecat, Bakal Kejar Sampai ke Lubang Semut |
![]() |
---|
Tampang Ahmad Sahroni Diduga Hendak Kabur ke Singapura, Ferry Irwandi: Kalau Benar, Maka Pengecut |
![]() |
---|
Timothy Ronald Anak Siapa? Viral Beli 11 Juta Saham BBCA hingga Dijuluki The Next Warren Buffett |
![]() |
---|