Breaking News:

Berita Viral

HEBOH! Keluarga Pasien Ngamuk Sebut Ambulans Disembunyikan, Ini Penjelasan Pihak RSUD Leuwiliang

Baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan keributan diduga keluarga pasien mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Editor: Eri Ariyanto
Kompas.com
Keluarga pasien ngamuk sebut ambulans di RSUD Leuwiliang Bogor disembunyikan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan keributan diduga keluarga pasien mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Dalam narasinya, keluarga pasien mengamuk dan menyebut jika ambulans disembunyikan.

Terkini, pihak RSUD Leuwiliang Bogor pun memberikan klarifikasinya.

Petugas memindahkan mobil ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, (5/3/2020).
Ilustrasi mobil ambulans, (5/3/2020). (Kompas.com)

Baca juga: INNALILLAHI! Mahasiswi Unej Meninggal Usai Mengikuti Diklat Pecinta Alam di Lereng Argopuro Jatim

Seperti diketahui, Kejadian ini direkam dan diunggah melalui akun Tiktok @Selvidamayanti27 dengan keterangan, keluarga pasien mengamuk karena tidak puas dengan pelayanan yang diberikan rumah sakit.

Dalam narasi yang beredar, anggota keluarga pasien yang dalam kondisi koma membutuhkan pelayanan ambulans dari rumah sakit.

Namun keluarga merasa pihak RSUD Leuwiliang terkesan menyembunyikan ambulans pada bagian gudang atau garasi, padahal dapat digunakan untuk membawa pasien tersebut ke rumah sakit rujukan.

Kronologi

Kerabat korban yang saat itu ada dilokasi, Komeng mengatakan, kejadian itu bermula saat keluarga korban meminta bantuan layanan ambulans dari RSUD Leuwiliang.

Hal itu disebabkan oleh kondisi korban yang mengalami luka berat, sedangkan RSUD Leuwiliang tidak bisa memberikan perawatan dan harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap.

Adapun luka yang dialami korban adalah patah tulang pada bagian paha hingga robek dan benturan pada rahang hingga sukit untuk berbicara.

Keluarga pasien ngamuk sebut ambulans di RSUD Leuwiliang Bogor disembunyikan
Keluarga pasien ngamuk sebut ambulans di RSUD Leuwiliang Bogor disembunyikan (Kompas.com)

Baca juga: FAKTA-FAKTA 4 Gadis Asal Makassar Dipaksa Jadi PSK di Malaysia, Dikurung 2 Hari & Tidak Diberi Makan

Saat itu, pihak keluarga sudah berupaya untuk membawa korban dari RSUD Leuwiliang ke RSUD Kota Bogor menggunakan mobil Siaga Desa Pangkal Jaya.

Akan tetapi, karena mobil siaga desa tersebut terdapat kursi tengahnya yang tidak bisa dibuka dan tidak dilengkapi peralatan medis, maka pihak keluarga meminta bantuan mobil ambulans kepada pihak rumah sakit.

"Kalau kami kan mobil sudah berusaha, hanya saja kakinya mentok jadi engga bisa ditutup pintunya, wajar saja kita minta dari rumah sakit," ujarnya dikutip dari TribunnewsBogor.com, Sabtu (11/11/2023).

Hal ini membuat amarah keluarga korban tersulut saat ambulans yang dijanjikan oleh RS tak kunjung datang.

Sedangkan, kata Komeng, pada bagian garasi rumah sakit terdapat sejumlah ambulans yang terparkir.

"Waktu dibelakang itu saya liat ada (ambulans) empat atau berapa, hanya liat dari jauh engga disamperin kesana, karna saya memikirkan korban dan katanya nunggu sopirnya engga ada," ungkapnya.

Emosi keluarga korban semakin memuncak setelah ambulans yang ditunggu tak kunjung datang, sedangkan korban sangat membutuhkan perawatan sesegera mungkin.

Bahkan, pihak keluarga sempat merasa dibohongi lantaran pihak rumah sakit mengatakan ambulans tak lama lagi tiba.

"Setelah semuanya emosi, akhirnya engga lama dia (pihak rumah sakit) bilang bahwa mobil sudah di Terminal Leuwiliang, kemudian mobil itu dicari sama anak korban, ternyata itu di terminal engga ada, kemudian pulang dia ngamuk lagi," ungkapnya.

Setelah suasana semakin memanas, ambulans yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, dan korban langsung dilarikan ke RSUD Kota Bogor guna mendapatkan perawatan intensif.

"Itupun mobil luar bukan mobil rumah sakit, kayak mobil partai," katanya.

Atas hal itu, ia pun sangat menyayangkan pelayanan RSUD Leuwiliang yang dinilai tidak memuaskan dalam melayani pasiennya.

"Padahal kalau memang harus bayar kita bayar, memang lalai lah itu mah. Ini soal kemanusiaan, malah menyangkut nyawa manusia," pungkasnya.

Tanggapan RSUD Leuwiliang

Merespon hal itu, melalui keterangan resminya, Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri memaparkan, pasien diantar oleh satu orang temannya pasca kecelakaan lalu lintas mendatangi RSUD Leuwiliang pada Kamis (9/11/2023).

Pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri.

Setelah itu, pasien dirawat di RSUD Leuwiliang untuk kondisi patah kakinya dan jika setelah pemeriksaan lanjutan dibutuhkan dokter spesialis bedah syaraf, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki dokter spesialis bedah saraf, karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah saraf.

"Kemudian keluarga pasien datang yaitu orang tua pasien dan dokter memberikan edukasi kembali, tetapi mengatakan tetap menunggu suami pasien datang," ujar dr. Vitrie Winastri, Sabtu (11/11/2023).

Setelah sang suami datang, kata dia, diberikan edukasi kembali oleh dokter tentang kondisi pasien sesuai penjelasan di atas.

"Ketika dijelaskan prosedur rujukan, keluarga ingin langsung membawa pasien ke rumah sakit lain dengan kendaraan sendiri," katanya.

Dokter menjelaskan prosedur rujukan antar Rumah Sakit harus melalui Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) sehingga rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan, mengetahui kondisi dan kebutuhan pasien.

Setelah Rumah Sakit yang dituju siap menerima pasien, maka pasien akan diantar menggunakan ambulance rumah sakit dengan didampingi oleh tenaga kesehatan dari RSUD Leuwiliang.

"Tetapi setelah dijelaskan, keluarga pasien tetap akan membawa pasien memakai kendaraan sendiri," katanya.

Dokter melakukan edukasi ulang terkait prosedur SPGDT beberapa kali untuk menjaga agar kondisi pasien tetap stabil.

"Suami dan keluarga tetap menolak menggunakan SPGDT dan tetap akan menggunakan kendaraan sendiri, dan ternyata petugas rumah sakit melihat telah ada kendaraan yang menjemput pasien tersebut," tandasnya.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inikeluarga pasienNgamukambulansRSUD LeuwiliangBogor
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved