PESAN Kaesang Pangarep ke Bobby Nasution yang Kini Jadi Wali Kota Medan, Ingatkan agar Tidak Korupsi
Kaesang Pangarep memberikan pesan penting kepada kakak iparny, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kaesang Pangarep memberikan pesan penting kepada kakak iparnya yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Dalam pesannya, Kaesang Pangarep mengingatkan agar Bobby Nasution tidak terlibat korupsi.
Menurutnya, Medan identik dengan kasus korupsi, di mana pejabat dan wali kotanya beberapa kali ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Unggul di Berbagai Survei, Gibran Optimis Menang Satu Putaran di Pilpres 2024: Kerja Keras Lagi
"Selama ini Medan terkenal dengan OTT (operasi tangkap tangan), baik itu wali kotanya atau siapa pun pasti terkenal dengan itu. (Wali kotanya) diganti (karena) OTT, diganti (lagi karena) OTT," ujar Kaesang saat bertemu dengan komunitas Tionghoa di Cafe Srikandi, Kota Medan, Minggu (12/11/2023), dalam kegiatan safari politik.
Kaesang juga mengatakan, selama dipimpin Bobby, pembangunan di Kota Medan banyak berkembang.
Namun, dia juga berharap agar nasib kakak iparnya itu tidak sama dengan wali kota sebelumnya.
"Jadi saya berharap, saya juga selalu menyampaikan pesan kepada kakak ipar saya, jangan sampai melakukan hal yang kurang baik tersebut," ujarnya.
Kaesang juga mengucapkan terima kasih kepada para anggota komunitas Tionghoa yang telah memberi kesempatan kepada Bobby untuk menjadi Wali Kota Medan.

Baca juga: Survei Poltracking: Prabowo-Gibran Posisi Pertama, Anies-Cak Imin Dekati Elektabilitas Ganjar-Mahfud
"Kepada bapak ibu semuanya yang di sini, yang dulu di pilkada periode sebelumnya sudah membantu dan men-support kakak ipar saya dan sekarang alhamdulillah sudah menjadi Wali Kota Medan," ujarnya.
Anak Presiden Jok Widodo ini juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan partisipasi politiknya di pemilihan presiden mendatang.
"Kami di sini silaturahmi kepada bapak dan ibu di sini, saya ingin mengajak untuk semuanya sanak saudara, ngajak tetangganya, untuk datang ke TPS di Pemilu 14 Februari 2024," ujar Kaesang.
Kaesang tidak mempersoalkan pilihan presiden masyarakat yang berbeda karena semua tergantung hati masing-masing.
"Saya enggak minta untuk bapak, ibu, untuk memilih Pak Ganjar, Prabowo, Pak Anies. Monggo, itu silakan pilihan hati masing masing. Cuma kalau di PSI, kami sudah deklarasikan ke Pak Prabowo," ujarnya.
Dalam catatan Kompas.com, sejak pemilihan kepala daerah secara langsung tahun 2005, sudah tiga Wali Kota Medan tersandung korupsi.
Kasus pertama menjerat Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih tahun 2005, Abdilah dan Ramli.
Mereka ditangkap KPK pada tahun 2008 atas korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan penyelewengan APBD dengan total kerugian negara Rp 29,69 miliar.
Wali Kota Medan selanjutnya Rahudman Harahap terpilih tahun 2010 dan ditangkap KPK pada 2013 atas kasus korupsi tunjangan penghasilan aparat pemerintah desa dan saat menjabat Sekertaris Daerah Tapanuli Selatan dengan kerugian negara Rp 1,5 ,iliar.
Terakhir, Dzulmi Eldin, Wali Kota Medan yang terpilih pada tahun 2015 ini ditangkap KPK pada Oktober 2019.
Dia terjerat kasus korupsi menerima suap dari para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Medan dengan total Rp 2,15 miliar.

Dilema Bobby Nasution Ingin Dukung Gibran, PDIP Beri Ultimatum Keras, Golkar 'Buka Pintu' Lebar
Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam kondisi dilematis pada posisinya di Pilpres 2024 ini.
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sudah menyatakan dukungannya kepada pasangan capres cawapres Prabowo-Gibran Rakabuming.
Kondisi ini membuat posisi keanggotaannya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi terancam.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun buka suara soal Wali Kota Medan, Bobby Nasution mendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 mendatang.
Komarudin menyebut keputusan Bobby adalah didorong keinginan sendiri, bukan karena ada perintah dari sang mertua, Presiden Joko Widodo.
“Enggak-enggak (karena Jokowi),” ucap Komarudin dikutip, Selasa (7/11/2023).
Komarudin menyebut Bobby mendukung pasangan Prabowo-Gibran karena ada hubungan kekerabatan.
"Ya pasti alasan hubungan kekerabatan lah, tanya Mas Bobby jangan tanya saya," jelasnya.
Menurutnya, Bobby Nasution dilematis saat diklarifikasi terkait pernyataannya mendukung Prabowo-Gibran.
"Mas Bobby itu apa ya antara perasaan ya yang sekarang lagi bergejolak antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana," tambahnya.
Baca juga: Deja Vu Gibran Rakabuming, Bobby Nasution Dilarang Main Dua Kaki & Diminta Kembalikan KTA PDIP
Komarudin menyebut bahwa Bobby sempat meminta izin agar tak harus keluar dari PDIP meski mendukung Prabowo-Gibran.
"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan Pak Prabowo, timnya Pak Prabowo dalam pemenangan Pak Prabowo. Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDIP," ujarnya.
Komarudin Watubun menegaskan bahwa partainya tidak bermain dua kaki dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Oleh karena itu, dirinyamempersilakan kader-kader yang tidak mendukung bakal pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk keluar dari partai.
Imbauan ini juga diperuntukkan bagi Wali Kota Medan Bobby Nasution yang baru saja dipanggil DPP PDIP
"Enggak bisa (dua kaki). Jangan ada gerakan tambahan lagi," kata Komarudin.
Kemudian, Komarudin mengatakan, Bobby diberi tenggat waktu dua sampai tiga hari untuk memutuskan sikap politiknya.
Jika tidak bersama PDI-P, maka Bobby diminta mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengucapkan kata pengunduran diri dari partai.
"Jadi sudahlah kita mengerti perasaannya (Bobby). Silakan you (Bobby) ke sana, tapi kau harus mengundurkan diri dari sini. Oke," ujar Komarudin
PDIP beri ultimatum keras
Bobby sempat dapat peringatan petinggi PDIP agar tidak main dua kaki.
Menantu Jokowi ini malah pimpin deklarasi dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Bobby Nasution merupakan Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang yang juga menantu Presiden Jokowi.
Barisan Pengusaha Pejuang total memiliki pengurus di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
Deklarasi dukungan Barisan Pengusaha Pejuang dilakukan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat pada Rabu (9/11/2023) siang.
Ada ribuan peserta yang turut hadir dalam deklarasi dukungan kepada Prabowo-Gibran tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta agar Bobby Nasution bertanggung jawab dengan keputusannya yang tak mendukung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Baca juga: Bobby Nasution Galau Ingin Dukung Prabowo-Gibran Tapi Tak Mau Pindah Partai, Komarudin: Tidak Bisa
Maka, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini meminta Bobby Nasution mengundurkan diri dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Karena memang etika politiknya, ketika sudah memberikan dukungan kepada pihak lain, ya bertanggung jawab untuk mengundurkan diri," tegas Hasto.
Golkar siap terima Bobby Nasution
PDIP memang tidak memberikan izin kepada Bobby untuk bermain dua kaki.
Jika Bobby tetap berkeinginan mendukun Gibran, maka langkah yang harus ia lakukan tak lain harus meninggalkan Partai berlambang Banteng itu.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menilai dukungan Wali Kota Medan, Bobby Nasution kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sangat wajar.
"Kalau Pak Bobby memberikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran saya kira ya sesuatu yang wajar saja ya," kata Ace di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Sebab, Ace menyebut Bobby memiliki kedekatan khusus dengan Prabowo-Gibran. Di mana, Gibran adalah iparnya.
"Karena bagaimanapun beliau adalah punya kedekatan khusus dengan Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.
Disisi lain, Ace Hasan Syadzily menyebut jika Golkar terbuka dengan Wali Kota Medan, Bobby Nasution jika ingin bergabung menjadi kader.
"Ya Golkar sendiri adalah partai yang terbuka, partai yang inklusif," kata Ace.
Ace menuturkan Golkar terbuka dengan siapapun sepanjang memiliki kesamaan sikap politik di Pilpres 2024.
"Siapapun yang memiliki kesamaan sikap politik dan pandangan politik dalam menghadapi Pilpres tentu ya kami sangat terbuka," ucapnya.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Anaknya Dilaporkan Gegara Fitnah Azizah Salsha, Ibu Pelaku Minta Maaf & Rela Cium Kaki Andre Rosiade |
![]() |
---|
Sebut Prada Lucky Menyimpang, Istri Tentara Pemilik Facebook Nafa Arshana Minta Maaf, Ditemani Suami |
![]() |
---|
Wajah Bahagia Aditya Hanafi Saat Menikah, Setelah Menghabisi Nyawa Pegawai BPS, Istri Syok Berat |
![]() |
---|
Sosok Iren Ibu Angkat Prada Lucky, Sempat Obati Almarhum Sebelum Tewas Disiksa Senior, Kondisi Lemas |
![]() |
---|
Sosok Agus Haris, 28 Tahun Mengabdi Jadi Operator Alat Berat, Tewas Tertimbun Longsor TPAS Galuga |
![]() |
---|