Breaking News:

Konflik Israel-Hamas Meluas, 4 Kota di Selatan Gaza Tak Lagi Aman, Berpotensi Jadi Medan Tempur

Konflik dengan Hamas berpotensi meluas, Israel memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan empat kota di bagian selatan Jalur Gaza.

Editor: Eri Ariyanto
Photo by Mohammed ABED / AFP
Anak-anak Palestina berlarian saat mereka melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Konflik dengan Hamas berpotensi meluas, Israel memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan empat kota di bagian selatan Jalur Gaza.

Peristiwa mencekam itu terjadi pada hari Kamis (16/11/2023) kemarin.

Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa perangnya melawan Hamas dapat meluas ke daerah-daerah yang sebelumnya dianggap aman.

UNDP menyediakan puluhan bantuan bagi warga Palestina yang terlantar akibat pemboman Israel di Jalur Gaza, terlihat di Khan Younis pada Kamis, 19 Oktober 2023. Ratusan warga Palestina memadati kamp tenda kumuh di selatan Gaza, sebuah gambaran yang telah membawa dampak buruk bagi warga Palestina. kembali kenangan trauma terbesar mereka. Pembangunan kota tenda yang dilakukan secara dadakan di Khan Younis untuk melindungi sejumlah warga Palestina yang kehilangan atau meninggalkan rumah mereka selama beberapa hari terakhir akibat pemboman hebat Israel telah menimbulkan kemarahan, ketidakpercayaan dan kesedihan di seluruh dunia Arab. (AP Photo/Ashraf Amra, File)
UNDP menyediakan puluhan bantuan bagi warga Palestina yang terlantar akibat pemboman Israel di Jalur Gaza, terlihat di Khan Younis pada Kamis, 19 Oktober 2023. Ratusan warga Palestina memadati kamp tenda kumuh di selatan Gaza, sebuah gambaran yang telah membawa dampak buruk bagi warga Palestina. kembali kenangan trauma terbesar mereka. Pembangunan kota tenda yang dilakukan secara dadakan di Khan Younis untuk melindungi sejumlah warga Palestina yang kehilangan atau meninggalkan rumah mereka selama beberapa hari terakhir akibat pemboman hebat Israel telah menimbulkan kemarahan, ketidakpercayaan dan kesedihan di seluruh dunia Arab. (AP Photo/Ashraf Amra, File) ((AP Photo/Ashraf Amra, File))

Baca juga: TUDING Ada Markas Hamas di Bawah Tanah, Israel Tempatkan Tank dan Sniper di Depan RS Al Shifa Gaza

Di bagian utara daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas, Israel mengatakan bahwa pasukannya masih berada di rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa.

Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai operasi mereka sejak hari sebelumnya ketika mereka memasuki fasilitas tersebut yang merupakan puncak dari pengepungan yang telah berlangsung selama berhari-hari.

Reuters tidak dapat memverifikasi situasi di Al Shifa pada Kamis pagi, setelah kehilangan kontak dengan para dokter di dalamnya sejak Rabu (15/11/2023).

Selebaran yang dijatuhkan semalam dari pesawat terbang meminta warga sipil untuk meninggalkan kota Bani Shuhaila, Khuzaa, Abassan dan Qarara, di tepi timur Khan Younis, kota utama di bagian selatan.

Kota-kota tersebut, yang secara kolektif dihuni oleh lebih dari 100.000 orang di masa damai, kini menampung puluhan ribu orang lainnya yang mengungsi dari daerah lain.

Anak-anak Palestina berlarian saat mereka melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Anak-anak Palestina berlarian saat mereka melarikan diri dari pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 6 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by Mohammed ABED / AFP)

Baca juga: BREAKING NEWS! Israel Serang Bangsal Jantung RS Al-Shifa di Gaza Palestina, Bangunan Hancur Lebur

"Tindakan kelompo Hamas mengharuskan pasukan pertahanan untuk bertindak melawan mereka di daerah tempat tinggal Anda," kata selebaran itu.

"Demi keselamatan Anda, Anda harus segera meninggalkan tempat tinggal Anda dan pergi ke tempat penampungan yang telah diketahui."

Warga mengatakan daerah itu dibombardir dengan bom semalaman.

Israel telah memerintahkan evakuasi seluruh bagian utara Gaza sebelum mengirimkan pasukan daratnya pada akhir Oktober lalu.

Iring-iringan panjang orang-orang yang hanya membawa sedikit harta benda telah berjalan ke selatan setiap hari di bawah pengawasan tentara Israel selama "jeda taktis" selama enam jam untuk mengizinkan warga pergi.

PBB mengatakan sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza telah kehilangan tempat tinggal.

Sebagian besar dari mereka berlindung di kota-kota di selatan. Sejak Israel mulai melakukan pembalasan terhadap Hamas atas serangan mematikan di kota-kota Israel selatan.

Hamas menerobos pagar pembatas di sekitar Gaza pada tanggal 7 Oktober dalam sebuah serangan yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dalam hari paling mematikan dalam sejarahnya.

Sekitar 240 sandera diseret kembali ke Gaza.

Pemain Timnas Israel
Pemain Timnas Israel

Konflik dengan Palestina Membuat Timnas Israel Terombang-ambing, Diusir dari Asia Ngungsi ke Eropa

Konflik dengan Palestina membuat tim nasional (Timnas) Israel terombang-ambing.

Bahkan, kini mereka juga harus ngungsi ke benua Eropa setelah diusir dari benua Asia.

Baru-baru ini hal menarik terkait Timnas Israel ramai diperbincangkan publik.

Hal itu karena secara geografis, mereka berada di Asia. Namun, mereka justru tergabung dalam Konfederasi Sepakbola Eropa (UEFA) bukan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Baca juga: TUDING Ada Markas Hamas di Bawah Tanah, Israel Tempatkan Tank dan Sniper di Depan RS Al Shifa Gaza

Ternyata, konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina membuat Timnas Israel terombang-ambing.

Bahkan, mereka sampai terusir dari Asia dan harus mengungsi sampai ke Oseania dan Eropa.

Jika berbicara sejarah, Israel merupakan salah satu negara pendiri Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).

Timnas Israel juga sempat menjadi anggota AFC pada 1954 hingga dikeluarkan pada 1974.

Dikutip Tribunnewsmaker dari berbagai sumber, saat masih menjadi bagian dari AFC, Israel cukup berprestasi.

Timnas Israel dua kali menjadi runner up Piala Asia pada 1956 dan 1960, serta sekali menjadi juara pada 1964 saat menjadi tuan rumah.

Mereka juga sempat lolos ke Piala Dunia 1970, saat masih menjadi anggota AFC. Hingga kini, itu menjadi satu-satunya penampilan Israel di Piala Dunia.

Nasib Israel di AFC mulai mengalami masalah pada 1957. Pada tahun itu, negara-negara Arab yang tergabung dalam Arab League melakukan aksi boikot terhadap Israel. Itu tak lepas dari konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Baca juga: BREAKING NEWS! Israel Serang Bangsal Jantung RS Al-Shifa di Gaza Palestina, Bangunan Hancur Lebur

Timnas Israel
Timnas Israel (Instagram @isr.fa)

Di Kualifikasi Piala Dunia 1958, sejumlah negara ramai-ramai menolak melawan Israel.

Tak hanya Timnas Indonesia, hal serupa dilakukan Turki, Mesir, Sudan, dan bahkan Belgia.

Israel nyaris lolos ke Piala Dunia 1958 tanpa bertanding sama sekali.

Akan tetapi, FIFA mengadakan partai playoff tambahan antara Israel melawan Wales.

Israel akhirnya gagal lolos karena kalah dua kali saat menghadapi Wales.

Pada 1964, Israel terpilih menjadi tuan rumah Piala Asia. Sejumlah negara memilih mundur di babak kualifikasi, dari mulai Myanmar, Pakistan, Singapura, Kamboja, Indonesia, Jepang, Filipina, China, Afghanistan, Ceylon (Sri Lanka), dan Iran.

Akhirnya empat tim lolos ke Piala Asia 1964 yang diselenggarakan secara round robin.

Selain Israel, ada India, Korea Selatan dan Hong Kong. Israel menjadi juara usai menang dalam tiga pertandingan.

Diusir dari Asia Ngungsi ke Eropa

Aksi menolak melawan Timnas Israel kembali terjadi di Asian Games 1974.

Di penyisihan grup B putaran kedua, Korea Utara dan Kuwait menolak melawan Israel.

Israel lolos ke final dengan hanya melakoni satu laga di putaran kedua, dengan menekuk Burma 3-0.

Akan tetapi, Israel harus puas dengan medali perak usai kalah 0-1 dari tuan rumah Iran di final.

Kemudian, negara anggota AFC mengadakan pemungutan suara yang diajukan oleh Kuwait.

Hasilnya, 17 negara ingin Israel keluar dari AFC, 13 berpendapat sebaliknya.

Sementara enam negara memilih absen. Israel pun resmi terusir dari Asia.

Nasib Israel menjadi terombang-ombing usai lepas dari AFC.

Mereka sempat berkompetisi di UEFA saat mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1982.

Setelah itu, Israel sampai mengungsi ke Oseania. Mereka menjadi bagian dari OFC pada 1985 hingga 1989. Mereka mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1986 dan 1990 lewat jalur OFC.

Tahun 1991, klub-klub Israel mulai mengikuti kompetisi di bawah naungan UEFA. Dan akhirnya pada 1994, mereka mendapatkan keanggotaan UEFA secara penuh. Ini terjadi setelah 20 tahun Israel terusir dari Asia.

Sebagai negara Eropa, Israel hanya menjadi tim pelengkap. Mereka selalu gagal lolos ke Piala Dunia maupun Piala Eropa.

Akan tetapi, di level junior, Timnas Israel U-20 mampu lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Setelah Israel ditolak di Indonesia, event ini akhirnya digelar di Argentina.

Sebagai tim debutan Israel U-20 langsung mencatat sejarah.

Mereka lolos hingga ke semifinal dan merebut posisi ketiga usai mengalahkan Korea Selatan 3-1.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniIsraelHamasSelatanGazaperangwarga sipilkotaPalestina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved