Breaking News:

Konflik Palestina Vs Israel

ANCAMAN Israel pada Ribuan Tentara yang Sengaja Kabur Tak Sudi Perang di Gaza, Dijebloskan Penjara!

PM Israel Benjamin Netanyahu meningkatkan hukuman kepada angkatan perangnya yang menolak perintah untuk melakukan dinas militer di Gaza.

Editor: Sinta Manila
AP/Ohad Zwigenberg
Tentara Israel terlihat selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. Pada Rabu (22/11/2023) Hamas dan tentara Israel dilaporkan mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan pertukaran tahanan. (AP Photo/Ohad Zwigenberg) 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Rupanya untuk bisa melawan Hamas di Gaza, tak semua tentara di Israel mau berangkat untuk dinas militer ke Gaza.

Mereka bahkan diterangkan sengaja kabur sebelum perang meletus yakni 7 Oktober 2023.

Untuk itu, Israel memiliki hukuman berat untuk tentara yang tidak mau angkat senjata ke Gaza.

Baca juga: NASIB Marah Bakir, Gadis Palestina Ditangkap Israel saat Umur 16, Hidup Meski Ditembak 14 Peluru

PM Israel Benjamin Netanyahu meningkatkan hukuman kepada angkatan perangnya yang menolak perintah untuk melakukan dinas militer di Gaza.

Tak tanggung – tanggung untuk memberikan gertakan pada tentara IDF (Israel Defense Forces), Netanyahu telah menyiapkan penjara khusus yang akan digunakan untuk menghukum para tentara yang mangkir dari tugas menjalankan serangan melawan militan Hamas di Gaza.

Baca juga: Aksi Boikot Israel, Pelanggan Restoran Cepat Saji di Negara Arab Turun! Kini Semakin Sepi Pengunjung

Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023.
Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. (AP/Ohad Zwigenberg)

Dalam laporan yang dikutip dari Al Mayadeen, rencananya hukuman penjara tersebut akan efektif diberlakukan pemerintah zionis Israel mulai 1 Desember 2023.

Adapun hukuman penjara akan dijatuhkan akan bervariasi, antara satu hingga tiga hari penjara untuk setiap hari ketidakhadiran.

Pengetatan ini terpaksa dilakukan PM Israel usai dua ribu tentara IDF kepergok mangkir saat dipanggil untuk menjalankan serangan ke Gaza pada 7 Oktober lalu.

Baca juga: DITUNDA! Penukaran Sandera Hamas-Israel Mundur 1 Hari, Penasihat Keamanan: Tidak Sebelum Jumat

“Sebagian dari mereka sengaja kabur sebelum 7 Oktober dan ada ratusan tentara cadangan yang belum bergabung dengan layanan tersebut sejak saat itu,” jelas juru bicara PM Israel.

Khawatir ancaman tersebut akan menggoyahkan benteng pertahanan Israel di jalur Gaza, pemerintah Israel memutuskan untuk memperketat hukuman agar para prajurit bersedia terjun ke medan tempur selama perang dengan Hamas berlangsung.

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke jamaah Palestina. Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke jamaah Palestina. Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa. (MEE/Faiz Abu Rmeleh)

Sebagai informasi, pasca PM Netanyahu melontarkan deklarasi perang terhadap Hamas, setidaknya Israel telah mobilisasi 300.000 tentara cadangan ke wilayah Gaza.

Namun perlawanan militan Hamas yang gigih telah membuat 388 tentara Israel gugur sejak serangan 7 Oktober 2023.

Sementara 1.600 tentara lainnya dilaporkan mengalami cacat fisik permanen akibat serangan pejuang Palestina.

Kondisi tersebut kian diperparah lantaran beberapa pekan terakhir pengeluaran pemerintah Israel mengalami pembengkakan tembus mencapai 200 miliar shekels, sekitar 51 miliar dolar AS atau Rp 795 triliun (satuan kurs Rp15.525).

Baca juga: NGERI! Amukan Roket Grad Hizbullah Bombardir Fasilitas Militer Israel: Pabrik Iron Dome Jadi Sasaran

konomi Israel yang kian boncos bahkan memaksa Kementerian Keuangan Israel untuk merilis aturan baru yang memperbolehkan pemerintah Tel Aviv menerima sumbangan dari masyarakat guna mendukung biaya operasional perang.

“Pemerintah merilis pedoman baru agar diperbolehkan menerima sumbangan dari masyarakat untuk mendukung perang, kebijakan tersebut juga mengizinkan pemerintah untuk memperpanjang masa berlakunya," ujar Kementerian Keuangan Israel.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelGazatentaraHamas
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved