Berita Viral
TEKA-TEKI Tewasnya Bos Grosir Mainan di Pemalang, Penuh Luka, Darah Bercecer di Lantai & Tembok
Penyebab meninggalnya bos grosir mainan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, hingga kini masih menjadi misteri.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Misteri penyebab meninggalnya bos grosir mainan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, hingga kini masih menjadi pertanyaan.
Seperti diketahui, korban ditemukan tewas di kompleks perumahan Puri Asri, Jalan Merpati Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang.
Terkini Polres Pemalang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Selasa (28/11/2023) petang.

Baca juga: NYARIS TEWAS, Marianna Budanova Istri Kepala Intel Ukraina Keracunan Logam Berat, Sengaja Diracuni?
Puluhan polisi berseragam preman tampak mendatangi rumah korban.
Olah TKP dipimpin oleh Wakapolres Pemalang, Kompol Gunawan Wibisono.
Terlihat anak bungsu korban bernama Berli (20) juga dihadirkan saat olah TKP.
Berli tampak diapit oleh polisi berseragam preman memasuki rumah.
Berli merupakan orang pertama yang menemukan korban terbujur kaku di kamarnya.
Hal ini sebagaimana keterangan dari Ketua RW 021, Suharisto.
Saat menemukan ayahnya terluka di kamarnya, Berli meminta tolong kepadanya.

Baca juga: INNALILLAHI! Kecelakaan Maut Sepeda Motor Tabrak Mobil Pikap di Wonogiri, 1 Orang Meninggal Dunia
"Ya yang bersama Pak Polisi itu anaknya. Dia pertama kali yang melihat ayahnya terbujur di kamarnya dengan penuh darah sekitar pukul 12 siang. Sebab rumah saya persis di sebelahnya," kata Suharisto.
Suharisto mengatakan, ada beberapa saksi yang dimintai keterangan di Polsek Comal. Di antaranya dirinya dan keluarga korban.
"Korban mempunyai dua anak yaitu perempuan dan laki-laki yang tidak tinggal bersama korban," katanya.
Saksi lainya, Jaya (42) mengatakan Berli sempat mendobrak pintu rumah korban. Hal ini karena korban tidak bisa dihubungi.
"Habis dzuhur itu kejadiannya, anaknya yang bilang ke warga kalau bapaknya seperti ditusuk." Kata Jaya.
Meski begitu, Wakapolres Kompol Gunawan Wibisono saat di mintai keterangan para wartawan hanya memberikan isyarat untuk menunggu. Pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Nanti, lagi penyelidikan," katanya dengan nada lirih dengan isyarat tangan disuruh menunggu.
Diberitakan sebelumnya, Mohammad Aldar (60) ditemukan tewas di kamar rumahnya berlantai 2, di Jalan Merpati RT 002 RW 021, Desa Purwosari, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (28/11/2023.
Ketua RW 021 Desa Purwosari, Suharisto Toto mengatakan, kondisi korban saat pertama kali ditemukan pada posisi tertelungkup. Dia mengatakan ada darah yang tercecer di lantai.
Meski begitu, ia tidak mengetahui secara pasti kondisi luka yang dialami oleh korban.
"Kondisi korban saat ditemukan sudah meninggal dunia, tertelungkup dengan banyak darah di tubuhnya. Darah banyak bercecer dilantai dan tembok," ujarnya.
Toto menuturkan korban tinggal di rumah tersebut sendirian. Pasalnya, anak dan istrinya memilih tinggal di rumah lainya karena masalah keluarga.
Dari informasi beredar, korban yang merupakan pengusaha grosir mainan anak-anak tersebut diduga meninggal dunia sebelum subuh karena perampokan.
Sebab, pada pukul 02.00 WIB warga sekitar melihat korban masih santai di lantai dua rumahnya.

Ditagih Utang, Ibu di Sukabumi Bunuh Rentenir, Dibungkus Sprei: Ajak Anak 13 Tahunnya Buang Mayat
Murka ditagih utang, seorang ibu di Sukabumi, Jawa Barat nekat menghabisi nyawa rentenir dan mengajak anaknya yang masih berusia 13 tahun membuang jasad korban.
Aksi yang dilakukan wanita tersebut terbilang sungguh keji lantaran menghabisi nyawa rentenir itu dengan besi berukuran besar.
Tak sampai disitu, jasad korban lantas dibungkus menggunakan sprei sebelum dihanyutkan ke sungai.
Wanita itu juga mengajak anaknya untuk membantunya membuang mayat tersebut ke sungai.
Beruntung kini ibu tersebut berhasil diringkus oleh tim kepolisian setempat.
Polisi menangkap PS (28), ibu muda asal Sukabumi, Jawa Barat, yang telah membunuh seorang rentenir berinisial RS (37) pada Senin (13/11/2023).
PS ditangkap pada Sabtu (18/11/2023) dini hari di rumahnya.
Baca juga: JERIT Remaja Dijadikan PSK di Jogja, Diimingi Rp10Juta, Sehari Layani 4 Pria:Kabur Masuk Rumah Warga
Setelah membunuh RS, PS membungkus jenazah korban dengan seprai, lalu mengajak anaknya yang masih berusia 13 tahun untuk membuang mayat korban ke Sungai Cipelang.
Kapolres Sukabumi AKBP Ari Setyawan Wibowo menjelaskan, kejadian itu bermula saat RS datang ke rumah PS untuk menagih utang sebesar Rp 3,5 juta, Senin siang.
Namun, PS mengaku belum bisa membayar utangnya karena tidak memiliki iang.
RS terus memaksa sehingga terjadi cekcok mulut berujung perkelahian antara PS dan RS.
Di dalam rumah, PS mendorong RS ke dalam kamar hingga terjatuh.
Baca juga: JERIT Wanita Penjaga Warung Dibunuh Pria di Kotabaru, Korban Lemas Diikat, sempat Digagahi: Dendam

PS kemudian mencekik korban hingga setengah tidak sadar.
Melihat kondisi korban yang tidak berdaya, PS mengambil batang besi di belakang rumahnya dan dipukulkan ke kepala korban hingga tewas.
Setelah korban meninggal dunia, tersangka membungkus jasad RS dengan kain seprei.
Ibu beranak tiga yang bingung dengan keberadaan jasad korban, kemudian memanggil anaknya yang paling besar untuk membantu membuang jasad korban.
Besoknya, pada Selasa (14/11/2023), anak korban kemudian menyewa mobil bak terbuka.
Baca juga: TOLONG! Jerit Pemulung di Tanah Abang sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Trotoar, Suami: Dia Sakit!
Mobil itu digunakan untuk membawa jasad korban dan membuangnya ke aliran Sungai Cipelang yang tidak jauh dari rumah PS.
"Keterangan pelaku, setelah korban sekarat, dimasukkan ke kamar dan pintu ditutup." ujar Ari di Mapolres Sukabumi Kota, Minggu (19/11/2023).
"Hari Selasa, digulung kasur dan seprei dan minta bantuan anaknya untuk mengangkat kasur tersebut dan dibuang ke sungai," bebernya.
Sementara, anak PS masih berstatus sebagai saksi.
Menurut Ari, anak itu tak tahu disuruh ibunya untuk membuang jasad korban.
"Anak belum jadi tersangka, kita masih menetapkan tersangka yaitu pelaku utama saudari PS." ujarnya.
"Kalau ABH (anak berhadapan hukum) itu masih didalami karena dia tidak mengetahui yang dibuang itu apa," katanya.

Terungkap
Ari mengatakan, kasus ini terungkap setelah ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya ke Polres Sukabumi Kota.
Polisi juga mendapat informasi penemuan jenazah seorang wanita di Sungai Cipelang.
Satreskrim Polres Sukabumi Kota mengembangkan kasus ini dan menemukan informasi yang mengarah ke tersangka.
Polisi kemudian menangkap PS di rumahnya yang berada di Jalan Liosanta, Sukabumi.

"Motif tersangka membunuh korban karena masalah utang piutang, di mana PS memiliki utang sebanyak Rp 3,5 juta kepada korban." jelasnya.
"Kemudian diduga ada perkataan korban yang membuat tersinggung tersangka sehingga terjadi perkelahian yang berujung kepada pembunuhan," tambahnya.
PS ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara sampai hukuman mati.
Pelaku juga dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman kurungan penjara maksimal tujuh tahun.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Dukung Tunjangan Rumah DPR 50 Juta, Nafa Urbach Kini Tak Berkutik Dikritik, Matikan Komentar |
![]() |
---|
Sosok Nafa Urbach yang Dukung Tunjangan Perumahan DPR Meski Gaji Ratusan Juta, Komplain Macet |
![]() |
---|
Kondisi Orang Tua Bocah Sukabumi yang Meninggal Cacingan, Dulu Sang Ibu Melahirkan di Jalan Raya |
![]() |
---|
Atalia Praratya Pamer Kebahagiaan di Tengah Kasus Ridwan Kamil Vs Lisa Mariana, Sudah Tak Peduli? |
![]() |
---|
6 Fakta Drama Kehidupan Lisa Mariana, dari Tes DNA yang Melibatkan Ridwan Kamil Hingga Dipanggil KPK |
![]() |
---|