Mirip Awal Mula Corona, Lonjakan Penyakit Pneumonia Misterius 'Sindrom Paru-paru Putih' di Tiongkok

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dunia sedang was-was akan lonjakan kasus pneumonia yang Tiongkok dan beberapa negara.

Kasus ini mirip dengan awal mula virus Corona yang mematikan dulu.

Pneumonia 'sindrom paru-paru putih' – dijuluki karena kerusakan paru-paru yang terlihat pada hasil rontgen .

Baca juga: Ada Beberapa Virus Pilunya Venti Khawatirkan Kondisi Kiwil, Bingung Penyakit yang Diidap Suami

Salah satunya, kasus pneumonia pada anak-anak mencapai 'tingkat epidemi' di Denmark.

Pneumonia disebabkan oleh mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri yang tidak dapat dilawan oleh banyak antibiotik.

Belanda juga melaporkan peningkatan yang mengkhawatirkan pada anak-anak yang menderita pneumonia, dan Swedia juga terkena dampaknya.

Baca juga: KRONOLOGI Kiki Fatmala Idap Kanker Paru-paru Stadium 4, Suami Pontang-panting Cari Dokter

Penyakit ini menyebar melalui batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, dan bernapas – melalui tetesan kecil dari saluran pernapasan.

Biasanya, mycoplasma pneumoniae hanya menyebabkan gejala ringan seperti flu, penyakit ini juga disebut sebagai 'pneumonia berjalan'.

Namun, penyakit ini tidak selalu bisa diobati dengan antibiotik, sehingga lebih berbahaya bagi anak kecil.

Melansir dari metro.co.uk, ini terjadi ketika Beijing sedang berjuang melawan penyakit serupa yang menyebabkan peradangan berbahaya pada paru-paru anak-anak.

Baca juga: Gara-gara Bisul di Kepala Pecah, Napi Bocah Tewas, Infeksi Menyebar Cepat ke Otak Sampai Paru-paru

Masker wajah dan jarak sosial telah direkomendasikan di seluruh Tiongkok ketika penyakit ini menyebar dan membanjiri rumah sakit.

Organisasi Kesehatan Dunia telah meminta data baru dari Tiongkok mengenai rawat inap.

Namun Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, mengatakan situasinya terkendali.

"Ini adalah fenomena yang sangat umum di banyak negara, dan di Tiongkok, fenomena ini telah terkendali secara efektif.

Interaksi Tiongkok dengan komunitas internasional tidak akan terpengaruh oleh faktor apa pun, dan kami menyambut lebih banyak kunjungan dari teman-teman dari seluruh dunia."