TEKA-TEKI Tewasnya Jenderal Rusia Vladimir Zavadsky di Ukraina, Penyebab Kematian Akhirnya Terungkap
Fakta-fakta meninggalnya seorang jenderal Rusia bernama Vladimir Zavadsky yang tewas saat bertugas di Ukraina akhirnya terungkap.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta-fakta meninggalnya seorang jenderal Rusia bernama Vladimir Zavadsky yang tewas saat bertugas di Ukraina akhirnya terungkap.
Tewasnya Vladimir Zavadsky juga dibenarkan oleh Gubernur Voronezh, Rusia, Alexander Gusev, pada Senin (4/12/2023).
Seperti diketahui, Zavadsky merupakan petinggi militer Rusia terbaru yang tewas di Ukraina ketika perang telah memasuki bulan ke-21.

Baca juga: INNALILLAHI! Bermain Papan Seluncur Berujung Duka, Wanita Asal AS Tewas Diserang Hiu di Bahama
Pihak berwenang Rusia jarang berbicara mengenai kerugian di Ukraina, namun mereka telah mengakui kematian beberapa perwira tinggi.
"Rasa sakit yang menusuk." kata Alexander Gusev via Telegram, dikutip dari AFP.
"Mayor Jenderal Vladimir Zavadsky, wakil komandan Korps Angkatan Darat ke-14 Armada Utara, tewas dalam tugas di zona operasi khusus," lanjutnya.
Alexander Gusev memberikan penghormatan kepada Vladimir Zavadsky.
Dia menyebutnya sebagai "perwira yang berani, seorang jenderal sejati, dan seseorang yang berharga.
Alexander Gusev diketahui tak merinci kondisi kematian Vladimir Zavadsky.

Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Pemuda di Mataram Nekat Curi Gendang Sekolah, Uangnya Digunakan untuk Judi Slot
Saluran Telegram Rusia dengan sumber-sumber di militer mengatakan bahwa ia terbunuh pada akhir November setelah ia menginjak ranjau yang jauh dari garis depan.
Kabar itu menyiratkan bahwa ranjau tersebut mungkin saja merupakan perangkat yang dipasang sebelumnya oleh pasukan Rusia.
Pengumuman itu muncul ketika pasukan Rusia berusaha merebut Avdiivka.
Sebagai informasi, Avdiivka merupakan sebuah kota industri di wilayah Donetsk timur Ukraina yang menjadi salah satu titik yang paling diperebutkan di garis depan.

GERTAKAN MENGERIKAN Putin pada Biden Jika Amerika Coba-coba Menyerang Rusia: Lihat Aja Timur Tengah!
Vladimir Putin melempar peringatan sangat keras kepada Presiden Joe Biden jika Amerika Serikat sampai menyerang Rusia.
Vladimir Putin memastikan Rusia akan meladeni serangan militer Amerika Serikat dengan cara berbeda yang tak diduga-duga banyak orang.
"Lihat saja Timur Tengah," kata Vladimir Putin, mencontohkan. Apa maksud Putin menyebut Timur Tengah sebagai cara beda perang?
Pada Minggu (15/10/2023), Putin menegaskan jika Amerika Serikat (AS) memutuskan perang dengan Rusia, maka akan sangat berbeda dengan operasi khusus Rusia di Ukraina.
Putin mengungkapkan penilaiannya tersebut dalam wawancara dengan Stasiun TV Rusia, Rossiya mengenai perang Rusia-Ukraina dan hubungan Rusia-China.
Pada kesempatan itu, Putin menanggapi usulan Kongres AS yang mempersiapkan perang serentak dengan Rusia dan China, termasuk mempertimbangkan opsi konflik nuklir.
“Saya pikir itu bukan pikiran sehat yang datang dari orang yang sehat, karena mengatakan AS siap berperang dengan Rusia, ya, kami semua siap untuk perang karena mengikuti prinsip kuno yang terkenal, jika Anda menginginkan perdamian bersiaplah berperang,” katanya dikutip dari Anadolu Agency.
“Kami bertindak berdasarkan asumsi bahwa kami menginginkan perdamaian,” tambahnya.
Putin pun menegaskan, kemungkinan memerangi Rusia dan China adalah omong kosong, dan ia yakin itu diungkapkan hanya untuk menakut-nakuti seseorang.

Meski begitu, ia menegaskan, jika AS ingin berperang melawan Rusia maka sangat berbeda dengan operasi militer khusus di Ukraina.
“Jika mereka ingin berperang dengan Rusia maka perangnya akan sangat berbeda, mereka tidak akan melakukan operasi militer khusus. Lihatlah Timur Tengah, apakah itu operasi militer khusus, dapatkah Anda membandingkannya?” ujarnya.
“Jika kita berbicara tentang perang antara kekuatan nuklir yang besar maka itu akan menjadi cerita yang sama sekali berbeda,” ucap Putin.
“Saya tak berpikir bahwa orang-orang yang waras dapat memikirkan hal itu, tetapi jika pemikiran seperti itu muncul di benak mereka, maka itu akan jadi hari buruk, dan membuat kita waspada,” tambahnya.
Putin juga membahas klaim bahwa Rusia dan China sedang membentuk blok militer baru.
Ia juga mencatat bahwa Barat terus-menerus menciptakan aliansi.
“Kami berulang kali mengatakan ini. Kami tak bersatu untuk aliansi militer atau politik. Amerika yang melakukan itu,” tuturnya.
“Lebih jauh lagi, mereka memaksa sekutu mereka untuk memperburuk hubungan dengan Rusia dan China,” tambahnya.

Kekuatan militer AS vs Rusia, Lebih Tangguh Mana? Simak Perbandingannya
Seperti diketahui, kedua negara ini memiliki barisan militer terkuat dunia dengan alutsista canggih. Menurut laporan Military Balance 2021 yang dirilis oleh International Institute for Strategic Studies (IISS), dikutip dari Forces, kekuatan militer AS masih di atas dari Rusia dari berbagai sisi.
Dari sisi anggaran (2020), AS mengalokasikan dana sebesar 738 miliar dollar AS, sementara Rusia 60,6 miliar dollar AS. Secara total, Rusia memiliki 2,9 juta personel, dengan rincian 900.000 personel aktif dan 2 juta personel cadangan. Sementara AS memiliki total 2.233.050 personel, dengan rincian 1.388.100 personel aktif dan 844.950 personel cadangan.
Kekuatan udara
Kepemilikikan pesawat bomber kedua negara ini tak jauh beda. Rusia memiliki 137 buah pesawat, sedangkan AS memiliki 157 pesawat.
Pesawat tempur
Rusia: 1.021 buah
AS: 3.318 buah
Helikopter serang
Rusia: 402 buah
AS: 867 buah
Helikopter angkutan berat/menangah
Rusia: 368
AS: 3.033
Pesawat angkutan berat/menengah
Rusia: 191
AS: 686
Tanker dan pesawat tanker/transportasi multi-peran
Rusia: 15
AS: 567
Pesawat peringatan dini dan kontrol lintas udara
Rusia: 9
AS: 125
Kekuatan darat
Secara keseluruhan, Rusia mengungguli AS dalam hal jumlah alutsista darat. Rinciannya adalah:
Kendaraan tempur infanteri lapis baja
Rusia: 6.450
AS: 3.419
Tank tempur utama
Rusia: 3.330
AS: 2.509
Artileri
Rusia: 5.689
AS: 6.941
Kekuatan laut
Sama halnya kekuatan udara, AS jauh mengungguli Rusia dalam hal kekuatan laut.
Kapal selam bertenaga nuklir rudal balistik
Rusia: 11
AS: 14
Kapal selam rudal serang/terpandu
Rusia: 38
AS: 54
Kapal induk
Rusia: 1
AS: 11
Kapal penjelajah, penghancur, fregat
Rusia: 30
AS: 113
Kapal amfibi utama
Rusia: 5
AS: 32
Operasi khusus
Komando Operasi Khusus Amerika Serikat (USSOCOM) mengawasi operasi dan kegiatan khusus global, menyatukan jaringan komando elit dari Angkatan Darat AS, Angkatan Laut, Korps Marinir dan Angkatan Udara.
Pengintaian, penyelamatan dan pemulihan sandera, melawan senjata pemusnah massal dan kontraterorisme adalah bagian dari misi USSOCOM.
Sebanyak 63.150 personel dan 6.550 warga sipil berada di bawah USSOCOM.
Sementara Pasukan Operasi Khusus Rusia berkekuatan 1.000 orang. Negara itu juga memiliki unit pasukan khusus di angkatan udara, infanteri angkatan laut (marinir) dan angkatan udara.
Spetsnaz, operator militer khusus Rusia, hadir di masing-masing dari lima distrik militer Rusia.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Bishnu Prasad Paudel, Wakil PM Nepal Dihajar Massa saat Demo hingga Jatuh, Bajunya Dilucuti |
![]() |
---|
Charlie Kirk Pendukung Setia Donald Trump Tewas Ditembak saat Acara Debat di Utah, Pelaku Ditangkap |
![]() |
---|
Sri Mulyani Lebih Beruntung? Nasib Menkeu Nepal Tragis di Tangan Pendemo, Dikeroyok Habis-habisan |
![]() |
---|
Fakta Demo di Nepal: Pemicu Protes, Pemblokiran Media Sosial, Presiden dan Perdana Menteri Mundur |
![]() |
---|
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|