Konflik Palestina Vs Israel
Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel
Abu Ubaida menegaskan Israel tidak akan bisa mendapatkan kembali para sandera mereka dengan paksa.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kemunculan juru bicara Hamas, Abu Ubaida membawa peringatan keras pada Israel.
Bahwa Israel tak akan mampu membebaskan sandera tanpa melakukan pembicaraan kesepakatan.
Sosok Abu Ubaida terus diburu oleh Israel, siapa sebenarnya sosok jubir Hamas ini?
Baca juga: Terlihat Akrab, Presiden AS Joe Biden Ternyata Sering Berselisih Paham dengan PM Israel Netanyahu
Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, yang dilaporkan terluka dalam serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), kembali tampil di televisi dengan peringatan keras untuk Israel, WION melaporkan.
Pada hari Minggu (10/12/2023), sayap bersenjata Hamas tersebut mengatakan Israel tidak akan bisa mendapatkan kembali sanderanya sebelum pembicaraan kesepakatan pertukaran tawanan dilakukan.
Baca juga: Hamas Sebut Drama Israel Perlihatkan Adegan Anggota Hamas Menyerah, Sebagai Permainan Menggelikan
Abu Ubaida menegaskan Israel tidak akan bisa mendapatkan kembali para sandera mereka dengan paksa.
Ia menyinggung kegagalan operasi IDF untuk membebaskan salah satu anggota mereka.
Ubaida juga menyebutkan bahwa pejuang Hamas telah menghancurkan sebagian atau seluruh 180 pengangkut personel Israel, tank, dan buldoser dalam 10 hari sejak perang kembali terjadi di Gaza.
Abu Ubaida kerap muncul di layar sejak 7 Oktober, setelah Mohammad Al-Deif, komandan Al-Qassam, mengumumkan operasi Banjir Al-Aqsa.

Operasi tersebut merupakan salah satu konfrontasi militer terbesar dalam sejarah Israel dan gerakan militan Palestina.
Selama kemunculannya, Ubaida mengenakan seragam tentara kamuflase hijau, menutupi wajahnya dengan keffiyeh merah.
Ia tidak pernah menampakkan wajahnya, mencontoh mantan pemimpin Al-Qassam, Imad Aqel, yang tewas dalam serangan IDF pada tahun 1993.
Sejak awal perang Israel-Hamas pada tahun 2023, Abu Ubaida selalu muncul sebelum atau sesudah setiap keputusan penting.
Ia memaparkan posisi Al-Qassam dan berbicara tentang perkembangan perang.
Pernyataannya umumnya disampaikan setiap beberapa hari melalui rekaman pidato.
Baca juga: Jubir Hamas Abu Obeida, dan PM Israel Benjamin Netanyahu Saling Mengancam! Gaza Makin Memprihatinkan
Abu Ubaida pertama kali menjadi berita utama pada tahun 2002 sebagai salah satu pejabat lapangan Al-Qassam.
Setelah Israel menarik diri dari Gaza pada tahun 2005, Al-Qassam secara resmi menunjuk Abu Ubaidah sebagai juru bicara mereka.
Ubaida berasal dari Naalia, sebuah kota di Gaza yang diduduki Israel pada tahun 1948.

Menurut beberapa sumber, dia sekarang tinggal di Jabalia, timur laut Gaza.
Israel mengebom rumahnya beberapa kali pada tahun 2008, 2012, 2014, dan dalam pertempuran saat ini.
Sebelumnya, Abu Ubaida memiliki akun Twitter (saat ini X) dan Facebook tetapi kini telah ditutup.
Kini, dia mempublikasikan pesannya di situs resmi Al-Qassam dan menggunakan aplikasi Telegram dan saluran Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas untuk menyiarkan videonya.
Sebelum perang tahun 2014, Abu Ubaida memaparkan tesis masternya di Universitas Islam dari Fakultas Dasar-Dasar Agama dengan judul “Tanah Suci antara Yudaisme, Kristen, dan Islam.”
Juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengaku mengetahui identitas aslinya Abu Ubaida.
Menurutnya, nama asli Abu Ubaida adalah Hudhayfah Kahlout.
Tentara Israel yang Ditawan Tewas saat Pasukan IDF Mencoba Menjemputnya
Pekan lalu, seorang tentara Israel yang ditawan di Gaza, tewas dalam baku tembak antara sayap bersenjata Hamas Brigade Al-Qassam dengan militer Israel (IDF) yang mencoba membebaskannya.
Dilansir Anadolu Agency, upaya militer Israel untuk menyelamatkan tentaranya, berujung pada kematian tentara itu sendiri.
Selain itu, beberapa tentara Israel juga terluka.

“Pasukan khusus Israel berusaha maju untuk membebaskan seorang tahanan," ujar Brigade Al-Qassam dalam sebuah pernyataan, Jumat (8/12/2023).
“Baku tembak dengan pasukan Israel menyebabkan terbunuhnya tentara yang ditangkap, Sa'ar Baruch, 25 tahun, yang membawa nomor identitas 207775032.”
Sebuah senapan dan perangkat komunikasi juga disita dari “pasukan musuh”, tambah Brigade Al-Qassam.
“Pesawat-pesawat tempur Israel melakukan intervensi dan membom tempat itu dengan serangkaian serangan untuk melindungi mereka saat mundur."
Belum ada komentar langsung dari tentara Israel mengenai perkembangan tersebut.
Israel melanjutkan serangan militernya terhadap Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya gencatan senjata selama seminggu dengan kelompok Palestina, Hamas.
Setidaknya 18.000 warga Palestina tewas dalam serangan udara dan darat Israel sejak 7 Oktober.
Artikel diolah dari Tribunnews.com/Tiara Shelavie
Sumber: Tribunnews.com
Siapa Sangka! 10 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Salah Satunya Negeri Tetangga Indonesia! |
![]() |
---|
10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang |
![]() |
---|
IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri |
![]() |
---|
Hamas Tegas Ancam Tak Ada Pelepasan Sandera, sebelum Netanyahu Menghentikan Perang di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel |
![]() |
---|