Breaking News:

Palestina vs Israel

IDF Mulai Banjiri Terowongan Hamas dengan Air Laut, Meskipun Joe Biden Ragu Tak Ada Sandera di Dalam

Sederet kekhwatiran muncul jika IDF membanjiri terowongan Hamas menggunakan air laut.

Editor: Sinta Manila
SHAID KHATIB/ AFP
Pejuang Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) berjalan di sebuah terowongan di selatan Jalur Gaza, pada 19 Mei 2023. Israel dilaporkan tengah mengembangkan sponge bombs atau bom spons untuk persiapan berperang dengan Hamas di jaringan terowongan di bawah Gaza. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sederet kekhwatiran muncul jika IDF membanjiri terowongan Hamas menggunakan air laut.

Mulai dari fakta di dalam terowongan tak ada sandera, hingga Israel bakal melepaskan bahan kimia berbahaya.

Dikhawatirkan bahan kimia itu akan meresap ke dalam tanah menjadikan Jalur Gaza tidak dapat bertahan lagi.

Baca juga: 10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang

Presiden AS Joe Biden tampaknya ragu mengenai keputusan Israel untuk membanjiri sistem terowongan Hamas di Gaza untuk melumpuhkan kelompok tersebut.

Laporan dari berbagai media Barat muncul pada hari Selasa (12/12/2023), menyatakan bahwa pemerintah Israel mulai memompa air laut ke sistem terowongan tersebut.

Mengutip Washington Examiner, Joe Biden mengeluarkan pendapatnya mengenai rencana itu setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Biden tampak ragu untuk mendukung penuh langkah Israel tersebut.

Baca juga: Persembunyian Hamas Bakal Digerojok Air Laut, Israel Pasang Pompa, Klaim Temukan Mulut Terowongan

Pasukan IDF di Gaza utara mengklaim menemukan mulut terowongan Hamas yang menjadi persembunyian para pejuang Palestina tersebut selama melakukan perlawanan terhadap militer Israel. Foto selebaran ini dirilis IDF pada 23 November 2023.
Pasukan IDF di Gaza utara mengklaim menemukan mulut terowongan Hamas yang menjadi persembunyian para pejuang Palestina tersebut selama melakukan perlawanan terhadap militer Israel. Foto selebaran ini dirilis IDF pada 23 November 2023. (Times of Israel/IDF)

"Ada pernyataan yang dibuat bahwa mereka yakin tidak ada sandera di terowongan itu, tapi saya tidak tahu pasti," ujar Biden.

"Saya tahu bahwa setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi, dan Israel telah menyatakan niatnya, seperti yang saya katakan, untuk mencocokkan kata-katanya, niatnya dengan tindakan. Itulah yang saya bicarakan hari ini."

WSJ: Banjir Terowongan Telah Dimulai

Baca juga: Israel Bakal Banjiri Terowongan Hamas dengan Air Laut, Nasib Keselamatan Sandera Ikut Terancam

The Wall Street Journal melaporkan pada Selasa (12/12/2023) sore bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah memulai proses membanjiri jaringan terowongan Hamas di bawah Jalur Gaza dengan air laut.

Tindakan membanjiri terowongan dengan air dari Mediterania, yang masih dalam tahap awal, hanyalah salah satu dari beberapa teknik yang digunakan Israel untuk mencoba "membersihkan" terowongan dan menghancurkannya.

Juru bicara menteri pertahanan Israel menolak berkomentar, dan mengatakan operasi terowongan itu bersifat rahasia.

Para pejabat Israel mengatakan bahwa sistem bawah tanah Hamas yang luas telah menjadi kunci operasi mereka di medan perang.

Sistem terowongan tersebut, kata para pejabat tersebut, digunakan oleh Hamas untuk menggerakkan anggotanya melintasi medan perang dan menyimpan roket dan amunisi mereka.

Seorang tentara IDF memasuki lubang yang mereka klaim sebagai terowongan Hamas di kompleks rumah sakit Al-Shifa.
Seorang tentara IDF memasuki lubang yang mereka klaim sebagai terowongan Hamas di kompleks rumah sakit Al-Shifa. (AFP)

Terowongan itu juga memungkinkan para pemimpin kelompok tersebut untuk memimpin dan mengendalikan pasukan mereka, menurut Israel.

“Beberapa pejabat pemerintahan Biden khawatir bahwa penggunaan air laut mungkin tidak efektif dan dapat membahayakan pasokan air tawar Gaza,” tambah WSJ.

Organisasi kemanusiaan internasional juga menyuarakan skeptisisme serupa.

Mereka mencatat bahwa operasi banjir dapat membahayakan para sandera yang masih berada dalam tahanan Hamas dan kemungkinan besar ditahan di bawah tanah.

Rusia, yang mendukung Hamas, memperingatkan Israel bahwa operasi IDF itu “merupakan kejahatan perang yang mencolok.”

Baca juga: Israel Dituduh Salah Identifikasi, Tempat Tampung Air di RS Al-Shifa Gaza Disebut Terowongan Hamas

Hamas sendiri khawatir bahwa IDF akan melepaskan bahan kimia berbahaya, yang akan meresap ke dalam tanah menjadikan Jalur Gaza tidak dapat bertahan lagi.

Para pejabat Israel memperkirakan militernya telah membunuh sedikitnya 7.000 anggota Hamas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober.

Seorang pria Palestina diturunkan ke terowongan penyelundupan di bawah perbatasan Gaza-Mesir, di Jalur Gaza selatan, pada 11 September 2013.
Seorang pria Palestina diturunkan ke terowongan penyelundupan di bawah perbatasan Gaza-Mesir, di Jalur Gaza selatan, pada 11 September 2013. (Mahmud Hams/AFP/Getty Images/FILE)

Lebih dari 18.400 warga Palestina tewas di Gaza, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Karena tekanan dari AS dan PBB, Israel pada hari Selasa mulai memfasilitasi pergerakan truk bantuan ke Gaza dari penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza.

PBB telah memperingatkan bahwa bantuan yang disalurkan melalui perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza tidak memenuhi kebutuhan untuk menghadapi situasi kemanusiaan yang semakin buruk di wilayah kantong tersebut,

PBB menyerukan agar konvoi komersial diizinkan masuk melalui Kerem Shalom serta bantuannya.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
terowonganIDFHamasJoe BidenIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved