Breaking News:

Palestina vs Israel

NESTAPA Puluhan Warga Gaza Ngungsi di Kebun Binatang, Bikin Tenda di Dekat Kandang Singa & Kera: Bau

Beginilah nasib pengungsi di Gaza dirikan tenda di kebun binatang dan hidup bersama hewan-hewan kelaparan.

Editor: Dika Pradana
Arab News / Mahmud HAMS / AFP
Ilustrasi pengungsi di Gaza dirikan tenda di kebun binatang dan hidup bersama hewan-hewan kelaparan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Hidup di tengah gempuran tentara Israel atau IDF, puluhan warga Gaza mulai mengungsi di kebun binatang kota.

Bersama dengan hewan buas koleksi kebun binatang, pengungsi Gaza hidup dan menjalani kegiatan sehari-hari.

Mereka berkemah di antara kandang di mana monyet dan singa yang kelaparan dan sangat membutuhkan makanan.

Pengungsi Palestina
Pengungsi Palestina (MOHAMMED ABED / AFP)

Di kebun binatang di Rafah yang dioperasikan oleh keluarga Gomaa, tenda plastik dipasang di dekat kandang hewan.

Tak sedikit dari warga Gaza yang turut merasa kasihan pada nasib hewan koleksi kebun binatang yang terancam kelaparan.

Pasalnya tak ada pasokan makanan yang diizinkan masuk ke Gaza oleh Israel.

Hingga pada akhirnya sejumlah koleksi pun berakhir mati.

Baca juga: Solidaritas untuk Gaza, UAE & Pakistan Larang Warganya Rayakan Tahun Baru: Gimana dengan Indonesia?

Baca juga: KESAKSIAN Kakak-Adik di Gaza Dianiaya Tentara Israel, Dikencingi & Disundut: Saya Cedera Dipukuli!

“Ada banyak keluarga yang benar-benar musnah." ujar Adel Gomaa, yang meninggalkan Kota Gaza di utara menuju Rafah di selatan wilayah Palestina, dilansir Al Jazeera, Rabu (3/1/2024).

"Sekarang seluruh keluarga kami tinggal di kebun binatang ini,” lanjutnya.

“Hidup di antara hewan lebih penuh belas kasihan dibandingkan dengan apa yang kita dapatkan dari pesawat tempur di angkasa,” lanjut Gomaa.

Pemilik kebun binatang, Ahmed Gomaa menyampaikan, empat ekor kera telah mati dan seperlima dalam kondisi sangat lemah sehingga tidak dapat makan sendiri ketika makanan tersedia.

Ilustrasi pengungsi di Gaza dirikan tenda di kebun binatang dan hidup bersama hewan-hewan kelaparan
Ilustrasi pengungsi di Gaza dirikan tenda di kebun binatang dan hidup bersama hewan-hewan kelaparan (Arab News / Mahmud HAMS / AFP)

Ia juga mengkhawatirkan kedua anak singa miliknya.

“Kami memberi mereka makan roti kering yang direndam dalam air agar mereka tetap hidup. Situasinya sungguh tragis," ungkapnya.

Dikutip dari The Financial Express, di kebun binatang, singa betina dan anak-anaknya berbaring lesu di kandangnya, sementara anak-anak bermain di dekatnya.

Sofian Abdeen, dokter hewan yang bekerja di kebun binatang mengatakan, hewan-hewan sekarat dan jatuh sakit setiap hari.

"Kasus kelaparan, kelemahan, anemia." jelasnya.

"Masalah-masalah ini tersebar luas. Tidak ada makanan," lanjutnya.

Baca juga: DRAMATIS! Proses Evakuasi Bayi Terjebak Puing Bangunan Gaza, Selamat:Ibu & Kakak Syahid Dibom Israel

Hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pemboman yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut.

Banyak dari mereka kini memadati kota Rafah di bagian selatan, tempat penampungan mereka memenuhi sudut-sudut jalan dan lahan kosong.

Sebuah laporan yang didukung PBB pekan lalu memperingatkan bahwa Gaza berisiko mengalami kelaparan karena seluruh penduduknya menghadapi tingkat krisis kelaparan.

Israel menghentikan semua impor makanan, obat-obatan, listrik, dan bahan bakar ke Gaza pada awal perang.

Meskipun sekarang negara ini mengizinkan bantuan untuk memasuki daerah kantong tersebut, pemeriksaan keamanan, hambatan pengiriman, dan kesulitan untuk melewati reruntuhan zona perang telah menghambat pasokan.

Pengungsu Palestina
Pengungsu Palestina (Al Jazeera)

Banyak warga Palestina di sana mengatakan mereka tidak makan setiap hari.

Sebagai informasi, sebanyak 15 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di Deir el-Balah, Gaza tengah.

Seorang tahanan Palestina menjadi orang ketujuh yang meninggal di penjara Israel sejak 7 Oktober; Kelompok-kelompok Palestina mengecam kematian itu sebagai pembunuhan.

Amerika Serikat (AS) menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera, sementara para pejabat Israel terus menolak pembentukan negara Palestina.

Setidaknya 21.978 warga di Gaza telah tewas akibat peperangan Hamas vs Israel sejak 7 Oktober 2023.

Selain itu, 57.697 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza.

Jumlah korban tewas yang direvisi dari serangan 7 Oktober di Israel mencapai 1.139 orang.

KESAKSIAN Kakak-Adik di Gaza Dianiaya Tentara Israel, Dikencingi & Disundut: 'Saya Cedera Dipukuli!'

Sempat menjadi sandera tentara Israel atau IDF, tiga kakak beradik asal Gaza, Palestina ini akhirnya memberanikan diri buka suara atas kekejaman pasukan zionis.

Dalam pengakuannya, kakak beradik tersebut mengaku sempat dikencingi dan disundut rokok oleh tentara Israel.

Meski mendapatkan perlakuan tak manusiawi, mereka tak bisa melawan dan hanya bisa pasrah bersabar.

Ilustrasi kekejaman tentara Israel terhadap sandera
Ilustrasi kekejaman tentara Israel terhadap sandera (Awad AWAD / AFP)

Diketahui, Yaseen bersaudara asal Palestyina ini bernama Sobhi, Sady, dan Ibrahim.

Bersama warga Gaza lainnya, ketiga kakak beradik itu  disandera oleh tentara Israel.

Yaseen bersaudara mengatakan mereka diculik Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada awal Desember 2023, saat militer Zionis mengepung wilayah tempat tinggal mereka di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.

Kepada Reuters, Sobhi menceritakan ia dan saudara-saudaranya dibawa oleh empat orang.

Sebelum dibawa ke tahanan, mereka dipukuli oleh keempat tentara Israel itu hingga mengalami cedera kaki.

Baca juga: SOSOK Sheikh Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Lumpuh tapi Mampu Perang Lawan Israel dari Kursi Roda

Setelahnya, aku Sobhi dan saudara-saudaranya, mereka dibawa ke sebuah tempat terbuka oleh tentara Israel.

"Mereka merokok dan mematikan rokok di punggung kami (menyundut), menyirami kami pasir dan air, juga mengencingi kami," cerita Sobhi pada Reuters.

Saudara laki-laki Sobhi, Sady dan Ibrahim, juga memberikan laporan serupa tentang penganiayaan yang dilakukan tentara Israel.

Meski demikian, Reuters tidak dapat mengonfirmasi laporan mereka secara independen.

Tetapi, Yaseen bersaudara dan 20 sandera Israel lainnya, konsisten menyebut kekejaman tentara Zionis kepada warga Gaza yang diculik.

Baca juga: Solidaritas untuk Gaza, UAE & Pakistan Larang Warganya Rayakan Tahun Baru: Gimana dengan Indonesia?

Tentara Israel memindahkan warga Palestina yang ditahan keluar dari Jalur Gaza pada 21 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. --- Penukaran sandera Hamas dan tahanan Israel akan dilakukan mulai Jumat.
Tentara Israel memindahkan warga Palestina yang ditahan keluar dari Jalur Gaza pada 21 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. --- Penukaran sandera Hamas dan tahanan Israel akan dilakukan mulai Jumat. (Menahem KAHANA / AFP)

Lebih lanjut, Yaseen bersaudara yang berlindung di Rafah setelah serangan Israel membabi-buta di Gaza, mengatakan militer Zionis tidak membeberkan secara spesifik tuduhan mereka terhadap para sandera.

Para sandera dikumpulkan bersama-sama, kemudian dipisahkan.

Hal ini sebagai bagian dari penangkapan kelompok yang dilakukan oleh militer Israel di wilayah-wilayah yang mereka masuki.

Sady mengatakan ia dan tahanan lainnya ditempatkan di dalam truk berisi sampah.

"Mereka memukuli kami, dan siapapun yang meninggikan suara setelah pemukulan itu, akan dipukuli lagi."

"Mereka menggeledah kami, mengambil kartu identitas, uang, dan ponsel kami," ujar Sady saat bersama 20 pria lainnya di sebuah tenda di sekolah Rafah.

Baca juga: Mengenal Bobby Trap Jebakan Hamas Pancing IDF Masuk Terowongan Gaza, Langsung Diledakkan: Tewas!

Beberapa menunjukkan luka besar dan kulit kasar di pergelangan tangan mereka.

Bekas luka itu, kata mereka, terjadi karena tangan mereka yang diikat atau diborgol.

Satu pria lainnya menunjukkan garis-garis memar dan bekas luka merah bulat di punggungnya.

Yang lain menunjukkan bekas luka yang dijahit di mana dia mengaku telah dipukuli.

Anak bungsu dari Yaseen bersaudara, Ibrahim, menuturkan tangannya diikat dan matanya ditutup saat ditahan untuk diinterogasi.

"Mereka tidak membiarkan kami tidur, kami berdiri berjam-jam sebagai hukuman," ujar dia.

Para penculik menghina para sandera sambil melarang mereka berbicara satu sama lain atau berdoa, kata Ibrahim.

“Kemudian akan ada lima tentara yang akan memukul sandera secara bergantian di kepala dan tubuh,” tambahnya.

Gambar yang diposting online menunjukkan pria Palestina ditahan oleh tentara IDF
Gambar yang diposting online menunjukkan pria Palestina ditahan oleh tentara IDF (Metro.co.uk)

Ibrahim juga mengaku ia telah dipukuli di bagian tulang rusuk.

Saat menyingsingkan lengan bajunya, terlihat bekas luka melingkar dan koreng di tempat pergelangan tangannya diikat.

Militer Israel menurunkan Yaseen bersaudara pada waktu yang berbeda di penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Jalur Gaza.

Dari sana, para sandera akan berjalan beberapa kilometer ke Rafah.

Setelahnya, mereka bergabung bersama ratusan ribu orang yang mengungsi dan sekarang tinggal di gedung-gedung dan tenda-tenda yang penuh sesak.

Sementara itu, kantor Juru Bicara IDF mengatakan dalam tanggapan tertulis, militer mereka beroperasi "untuk membongkar kemampuan militer Hamas" dan menyelamatkan sandera yang ditangkap oleh kelompok militan Palestina itu.

IDF mengklaim para tahanan diperlakukan sesuai hukum internasional.

Namun, IDF juga mengakui pihaknya sering kali meminta tahanan untuk menyerahkan pakaian mereka untuk memastikan apakah membawa senjata atau bahan peledak.

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viral hari iniwargaGazakebun binatangIsraelSingaIDF
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved