Berita Viral
TEKA-TEKI Ibu dan Bayi di Ngawi Tewas saat Menyusui, Penyebab Kematian Akhirnya Terungkap
Fakta-fakta terkait meninggalnya Siti Chotijah dan bayinya yang masih berusia 3 bulan dalam kondisi sedang menyusui akhirnya terungkap.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta-fakta terkait meninggalnya Siti Chotijah dan bayinya yang masih berusia 3 bulan dalam kondisi sedang menyusui akhirnya terungkap.
Seperti diketahui kedua korban ditemukan tewas pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 12.00 WIB siang di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi, Jawa Timur.
Sontak saja, tak sedikit orang penasaran dengan penyebab meninggalnya ibu dan anak itu. Lantas, seperti apa penjelasan dari pihak kepolisian?

Baca juga: TRAGIS! Gegara Saling Ejek, 2 Remaja Terlibat Duel Maut di Gresik, 1 Orang Meninggal Dunia
Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim kesehatan RSUD Soeroto, korban memiliki riwayat hipertensi.
Diduga korban mendapat serangan jantung saat menyusui.
"Dari hasil keterangan keluarga dan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, korban memiliki riwayat hipertensi." ujarnya melalui pesan singkat Rabu (03/02/2023).
"Diduga korban meninggal 3 jam sebelum di evakuasi ke rumah sakit," lanjutnya.
Joshua mengatakan, saat menyusui anakanya tersebut, diduga korban mengalami serangan jantung.

Baca juga: TEKA-TEKI Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Tengah Sawah Pangandaran, Ini Keterangan Polisi
"Diduga korban mendapat serangan jantung saat menyusui sehingga terjatuh dan menimpa anaknya yang masih bayi," imbuhnya.
Korban ditemukan oleh nenek Sunarsih (75) saat ingin menengok cucunya di kamar.
Saat ditemukan, bayi korban meninggal tertindih ibunya yang sudah tewas.
Keduanya dalam posisi berpelukan.
Diberitakan sebelumnya, setelah setelah geger penemuan dua jasad tersebut, polisi langsung berkoordinasi dengan RSUD dr Soeroto guna melaukan visum.
Instalasi Forensik dan Medikolegal RSUD dr Soeroto pada Senin sore rampung melakukan visum kepada jasad ibu dan anak tersebut.
Tampak bibir membiru dan mata bagian bawah dan atas memerah.
Berbagai ciri-ciri ini mengarah pada kematian mendadak.
Selain itu berdasarkan keterangan saksi, saat melahirkan, korban juga diminta untuk operasi sesar karena masalah hipertensi.

Tak Sanggup Bayar Persalinan, Ibu dan Bayi di Jambi Tak Diperbolehkan Keluar dari Rumah Sakit
Pengalaman tak menyenangkan dialami oleh seorang ibu dan bayinya karena mereka berdua tidak diperbolehkan kelur dari salah satu rumah sakit di Kota Jambi.
Ternyata hal itu dikarenakan ibu tersebut tidak bisa membayar biaya bersalin, setelah melahirkan sesar.
Menurut informasi, perempuan bernama Titin Rohayatin tersebut tak bisa pulang dari RS Erni Medika, di Talang Bakung, Kota Jambi.
Baca juga: FAKTA BARU Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara, Keluarga Sebut Ada Luka Tembak di Dada Kiri Korban
Arif Rahman Hakim, suami Titin menceritakan, istrinya sudah 13 hari menjalani operasi sesar dan melahirkan anak laki-laki.
Karena tidak memiliki biaya, terpaksa anak laki-laki dan istrinya tidak dibolehkan keluar dari rumah sakit.
"Total tagihan 15 juta 500 ribu rupiah, ada keringanan sebesar 2 juta." kata Arif, Sabtu (23/9/2023) malam, saat dikonfirmasi via telepon.
"Jadi total biayanya 13 juta 500 ribu rupiah," lanjutnya.

Baca juga: GEGER! Warga Surabaya Temukan Mayat Perempuan Mengambang di Sungai Karah, Kondisi Korban Mengenaskan
Dia menjelaskan, saat hendak bersalin Ia membawa istrinya ke sebuah klinik di Km 73, di Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.
Namun, pihak klinik mengarahkan untuk di rujuk ke RS Erni Medika.
Meski tidak memiliki dana, Arif nekat karena demi keselamatan istri dan sang anak.
"Kami tidak punya BPJS, sebelumnya saya pernah ngurus tapi NIK istri saya ini ternyata beda orangnya."
"Kesalahan data di KTP, dan kesulitan," jelasnya.
Arif sempat bernegosiasi dengan pihak rumah sakit agar dapat melunasi biaya persalinan dengan cara di cicil.
Namun, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan hal tersebut.
"Kalau rumah sakit, harus dilunasi dulu baru anak dan istri bisa keluar. Saya sempat mengajukan cicil dengan jaminan KTP dan kartu ATM agar bisa di potong setiap bulan gaji saya, tapi tidak biasa juga. Saya tidak punya apa-apa," ujarnya.
Sehari-hari Arif bekerja sebagai buruh harian lepas di sebuah perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi.
Dirinya juga sudah meminta bantuan pinjaman kepada atasannya namun tidak ada tanggapan.
"Sudah saya ajukan pinjaman ke atasan mandor, tapi atasan yang di atas lagi tidak ada tanggapan."
"Mungkin karena saya pekerjaan harian lepas, gaji 2 jutaan sebulan. Keluarga juga orang tidak punya, ke orang juga tidak ada yang mau kasih pinjaman," bebernya.
Arif sangat berharap agar ada yang dapat menolong keluarganya dalam kesulitan ini.
Bahkan sang istri memohon kepada pemerintah agar membantu rakyat kecil yang sedang kesusahan ini.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Guru di Lampung Hampir Cekik Siswa saat Upacara, Dinonaktifkan, Sering Lakukan Pelanggaran |
![]() |
---|
Teka-teki Sosok 'Bos' di Surabaya, Atasan Pelaku Penculikan, Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN? |
![]() |
---|
Penampakan Rumah Markas Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Misteri Sosok Dalang Besar dari Surabaya |
![]() |
---|
Fakta Mengejutkan di Balik Istri Penculik Kacab Bank BUMN di Bekasi, Ternyata Sempat Bohong |
![]() |
---|
Dalang Penculikan Kacab Bank BUMN di Bekasi Terbongkar, Ternyata Sosok Ini Jadi Otak Pembunuhan |
![]() |
---|