Pasca Jendela Pesawat Alaska Airlines Copot di Udara, AS Hentikan Izin Terbang Boeing 737 Max 9
Pejabat federal AS memerintahkan pesawat jet Boeing 737 Max 9 untuk sementara dihentikan sampai selesai dievalluasi.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jendela pesawat Alaska Airlines meledak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland, menyebabkan tekanan kabin berkurang.
Pesawat itu membawa 180 orang dan terpaksa mendarat setelah sebuah jendela dan bongkahan badan pesawat terlempar sejauh 16.000 kaki di udara.
Menurut catatan online FAA, boeing 737-9 Max yang terlibat dalam insiden tersebut menerima sertifikasinya dua bulan lalu.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Jendela Pesawat Mendadak Copot dan Jatuh, Ratusan Penumpang Seketika Teriak Histeris
Buntut ledakan yang terjadi pada pesawat Alaska Airlines, Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menangguhkan izin terbang Boeing 737 Max 9.
Dikutip dari Al Jazeera, pejabat federal AS memerintahkan pesawat jet Boeing 737 Max 9 untuk sementara dihentikan sampai selesai dievalluasi.
Sebelumnya, sebuah pesawat Alaska Airlines mengalami ledakan hingga meninggalkan lubang menganga di sisi badan pesawat.
Baca juga: Kisah Nyata Mirip di Film-film, Penumpang Ambil Alih Kemudi Pesawat, Kesal Pilot Tak Kunjung Datang
Administrator Administrasi Penerbangan Federal (FAA), Mike Whitaker mengatakan pada hari Sabtu (6/1/2024), bahwa badan tersebut harus melakukan inspeksi segera terhadap beberapa pesawat.
Baru kemudian armada Alaska Airlines diizinkan kembali terbang.
Perintah tersebut, berdampak pada operasional 171 pesawat di seluruh dunia.

Inspeksi yang diperlukan diperkirakan akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.
Setiap jet akan dikembalikan ke layanan setelah pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan.
Alaska Airlines belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan penyebabnya, namun Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat dan FAA mengatakan mereka akan menyelidiki insiden tersebut.
Dalam pernyataannya pada hari Sabtu (6/1/2024), Boeing menyatakan mendukung penuh keputusan FAA.
"Alaska Airlines memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara armada 65 pesawat Boeing 737-9 kami," kata CEO Ben Minicucci, dikutip dari Fortune.
Baca juga: Pramugara British Airways Jatuh Lemas dan Meninggal di Depan Penumpang Sebelum Pesawat Lepas Landas
"Inspeksi terhadap lebih dari seperempat armada telah selesai tanpa ada temuan yang mengkhawatirkan," kata Alaska Airlines.

Menurut Minicucci inspeksi ini akan rampung dalam beberapa hari.
Boeing 737 Max 9 baru yang terlibat dalam insiden tersebut dikirim pada akhir Oktober ke Alaska Airlines dan disertifikasi pada awal November, menurut data FAA.
Pabrikan pesawat AS Boeing mengatakan, pihaknya mengetahui pendaratan darurat tersebut, berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi dan siap mendukung penyelidikan.
Max adalah versi terbaru Boeing 737 dan mulai beroperasi pada Mei 2017.
Jendela Alaska Airlines Menganga
Pada Jumat (5/1/2024), Alaska Airlines mengalami kejadian kurang sedap.
Pihaknya terpaksa menghentikan armada pesawat 737-9 setelah terjadi insiden yang menyebabkan jendela pesawat dan bagian badan pesawat meledak di udara, sehingga memaksa pendaratan darurat di Portland, di negara bagian Oregon, AS.
Insiden itu terjadi tak lama setelah lepas landas dan lubang tersebut menyebabkan penurunan tekanan kabin.
Data penerbangan, menunjukkan pesawat naik ke ketinggian 16.000 kaki (4.876 meter) sebelum kembali ke Bandara Internasional Portland.
Maskapai tersebut mengatakan Penerbangan 1282 – yang menuju Ontario, California – mendarat dengan selamat dengan 174 penumpang dan enam awak.
Kecelakan Boeing 737 di Indonesia
Semua jet Boeing 737 Max dilarang terbang di seluruh dunia selama hampir dua tahun setelah dua kecelakaan: yang pertama di Indonesia pada Oktober 2018 menewaskan 189 orang, dan pesawat kedua jatuh lima bulan kemudian di Ethiopia, menewaskan 157 orang.
Pesawat diizinkan terbang kembali setelah Boeing merombak sistem kontrol penerbangan otomatis yang salah aktif dalam kedua kecelakaan tersebut.
Boeing sedang menunggu sertifikasi untuk jet 737 Max-7 yang lebih kecil dan Max-10 yang lebih besar.
FAA telah meneliti Max dengan cermat selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2021, dikatakan bahwa mereka melacak semua pesawat 737 Max menggunakan data satelit.
Artikel diolah dari Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|
Sosok Giorgio Armani Desainer Tenar Meninggal di Usia 91 Tahun, Dulunya Jadi Pembersih Jendela Toko |
![]() |
---|
Sosok Travis Kelce, Lamar Taylor Swift Pakai Cincin Berlian Rp9 M, Atlet Football, Kekayaan Rp 1,4 T |
![]() |
---|