Breaking News:

Berita Viral

Dramatis! Proses Evakuasi Pria Obesitas 210 Kg di Gianyar setelah Pingsan di Rumah, Diangkut Pikap

Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya.

Editor: Dika Pradana
TribunBali
Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tiba-tiba pingsan di rumah, pria obesitas 210 kg asal Gianyar, Bali dievakuasi oleh tim BPBD Gianyar menuju ke RSUD Sanjiwani.

Proses evakuasi pria obesitas tersebut terbilang dramatis lantaran petugas dan warga sempat kebingungan bagaimana cara membawanya ke rumah sakit.

Hingga pada akhirnya, mobil pikap BPBD Gianyar pun disiapkan untuk mengangkutnya.

Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya
Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya (TribunBali)

Dalam kasus ini, pria obesitas tersebut bernama I Putu Bagus Trisna Hadibrata (34), akrab disapa Bombom.

Pria berbobot 210 kilogram itu merupakan warga Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar.

Dia tiba-tiba tak sadarkan diri pada Sabtu (3/2/2024) pukul 21.30 Wita.

Pihak ambulans PMI Gianyar, yang sempat dihubungi oleh BPBD Gianyar tidak bisa melakukan evakuasi.

Baca juga: KISAH Pilu Engky Tukang Ojek di Tangerang Obesitas 200 Kg, Sulit Gerak, Kaki Bengkak Sebelah:Infeksi

Baca juga: KISAH Sungadi, Pemuda Obesitas 165Kg di Sragen Tak Pernah Rasakan Sekolah: Kabur Tiap Ada Ambulans

"Tidak memungkinkan pasien masuk ke ambulans, karena kondisi yang sangat besar," ujar Wakil Kepala Markas PMI Gianyar, I Made Gede Lokayasa.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba membenarkan bahwa pihaknya sempat berkoordinasi dengan PMI Gianyar untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Saat itu ia menerima laporan jika pria yang akrab dipanggil Bombom dalam kondisi pingsan di rumah.

"Dikarenakan memang tidak memungkinkan masuk ke ambulans, sehingga kami evakuasi tubuh korban menggunakan pickup," ujar Suamba.

Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya
Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya (TribunBali)

Suamba mengatakan, proses evakuasi ke atas pikap membutuhkan proses yang cukup panjang karena membutuhkan tenaga banyak orang.

"Dibantu oleh warga setempat, sekitar pukul 21.45 Wita, Bombom bisa diangkat dari kamarnya untuk dilarikan ke rumah sakit. Saat itu yang bersangkutan pingsan," ujar Suamba.

Menurut Suamba, sebelum melakukan evakuasi, pada Jumat (2/2/224), pihaknya sempat dimintai tolong oleh keluarga untuk memindahkan Bombom dari tempat tidurnya ke tempat tidur yang lain.

Saat itu Bombom sempat mengerang kesakitan diduga karena mengalami sakit asam urat.

"Sebelumnya kita juga turunkan Tim TRC untuk memindahkan tubuhnya, saat itu ia kesakitan. Tapi masih sadarkan diri," ungkap Suamba.

Baca juga: INNALILLAHI! Pria Obesitas 200 Kg di Tangerang Tutup Usia, Komplikasi: Paru-parunya Penuh Air

Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya
Inilah momen dramatis evakuasi pria obesitas di Gianyar, Bali setelah pingsan di rumahnya (TribunBali)

KISAH Pilu Engky Tukang Ojek di Tangerang Obesitas 200 Kg, Sulit Gerak, Kaki Bengkak Sebelah: Infeksi

 Menjadi tulang punggung keluarga, seorang tukang ojek di Tangerang, Banten bernama Engky menderita obesitas 200 kg.

Berat badannya yang terus membesar membuatnya kini susah untuk bergerak.

Padahal dirinya selama ini diandalkan sebagai tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dunia.

Engky, tukang ojek di Tangerang alami obesitas 200 kg, kaki bengkak sebelah
Engky, tukang ojek di Tangerang alami obesitas 200 kg, kaki bengkak sebelah (Tribun)

Selain itu, Engky mengalami pembengkakan pada kaki kirinya, sehingga ukuran kaki kanannya lebih kecil.

Diduga, pembengkakan pada kaki kirinya itu disebabkan karena adanya infeksi.

Kini Engky hanya tinggal bersama ibunya di Jalan Salak 4, Desa Pesanggrahan, Solear, Kabupaten Tangerang.

Engky tidak bisa bergerak karena pembengkakan tubuhnya sejak awal tahun 2023 lalu.

Baca juga: NASIB Pria Obesitas 200 Kg di Surabaya, Kini Jalani Operasi akibat Pendarahan di Kepala, Belum Sadar

Baca juga: NASIB PILU Pria Obesitas 200 Kg Terpeleset di Kamar Mandi, Tak Bisa Bangun, Kini Dievakuasi Damkar

Ketua RT setempat Sarwono mengungkapkan Engky merasakan pembengkakan di di tubuhnya sejak setahun lalu.

Sebelumnua, Engky masih bisa berjalan dan mengendarai sepeda motor.

"Pembengkakan yang dialami dia enggak tahu dari faktor makan atau kenapa, mungkin ada yang lain, saya kurang paham,"kata Sarwono pada Selasa (9/1/2024).

Sehari-hari, Engky mengandalkan keluarganya untuk makan. Kini, Engky telah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

Ia dibawa menggunakan ambulans pada Senin (8/1/2024) untuk mendapatkan penanganan medis.

Engky, tukang ojek di Tangerang alami obesitas 200 kg, kaki bengkak sebelah
Engky, tukang ojek di Tangerang alami obesitas 200 kg, kaki bengkak sebelah (TribunTangerang)

Penjelasan RSUD Kabupaten Tangerang

Sementara itu, pihak RSUD Kabupaten Tangerang memastikan kondisi Engky stabil.

Pria berusia 33 tahun itu menjalani perawatan intensif dengan penanganan sejumlah dokter spesialis.

"Selain tim spesialis IGD, pasien juga ditangani dokter spesialis penyakit dalam, bedah dan gizi, tapi kami juga melihat perkembangannya, kalau memerlukan koordinasi dengan spesialis yang lain akan tambahkan timnya," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kabupaten Tangerang, Mohamad Rifki.

Rifki menyampaikan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terkait pernapasan dan tekanan darah terhadap Engky.

Akan tetapi, pihaknya pun akan tetap berfokus terhadap pasien tersebut lantaran memiliki pembengkakan pada dua kakinya.

Baca juga: DRAMATIS! Pria Obesitas 150 Kg di Jaktim Dievakuasi ke RS, Petugas Damkar Sampai Turun Tangan

"Ke dua kaki pasien bengkak, terutama kiri, karena sebelah kiri itu memang lebih besar, mungkin karena kurangnya higenis sehingga menimbulkan infeksi," kata dia.

"Kami juga akan cari dalemannya seperti apa, sehingga penanganan lebih cepat," sambungnya.

Menurutnya, Engky pernah melakukan operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 2021 lalu terkait kedua kakinya tersebut.

Akan tetapi, penanganan terhadap pasien harus terputus lantaran terkendala biaya untuk perobatan sehari-harinya.

"Kami belum tahu ada penyakit bawaan atau tidak, tapi akan dicek semuanya kalau bisa ditangani akan kami tangani," tuturnya.

"Kalau pasien butuh penanganan multi disiplin, akan kami evaluasi setiap harinya dan kalau memungkinkan bisa ditangani secara komprehensif disini," jelasnya.

"Tapi kalau penanganan lebih spesifik kita akan koordinasi dengan ke RSCM," terang Mohamad Rifki.

Engky, tukang ojek di Tangerang alami obesitas 200 kg, kaki bengkak sebelah
Engky, tukang ojek di Tangerang alami obesitas 200 kg, kaki bengkak sebelah (Tribun)

Reaksi Pj Gubernur Banten

Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meminta kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang untuk memberi penanganan khusus terhadap Engky (33).

"Iya kami sudah komunikasikan dengan pihak rumah sakit untuk mempersiapkan dan memberikan pemantauan terhadap pasien obesitas, agar kondisinya bisa tetap terjaga dan terkontrol dengan baik," ujar Al Muktabar kepada awak media, Selasa (9/1/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan, telah meminta kepada seluruh layanan fasilitas kesehatan di Provinsi Banten untuk dapat mendata secara rinci apakah terdapat warga yang memiliki potensi gejala obesitas.

Dengan menghindari sejak dini gejala obesitas di masyarakat tersebut, potensi untuk menghindari resiko kematian dapat terlaksana.

Pasalnya, dua kasus pasien obesitas di Kota Tangerang beberapa lalu berujung pada resiko meninggal dunia yang dialami pasien.

"Koordinasi dengan faskes juga iya kami lakukan, supaya dapat memberikan pemantauan terhadap masyarakat-masyarakat yang mengalami gejala obesitas," kata dia.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat, agar dapat menerapkan pola hidup sehat dalam kegiatan sehari-hari demi menghindari penyakit obesitas.

"Kebetulan ibu (istri saya) adalah guru besar Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) dan kami sering mendiskusikan hal ini karena perlu disosialisasikan kepada masyarakat," tuturnya.

"Karena obesitas itu kan menyangkut perilaku hidup dalam sehari-hari, maka dari itu masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rajin berolahraga," terang Al Muktabar.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari inievakuasipriaobesitasGianyarpingsan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved