Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Halaman 180 Kurikulum Merdeka, Rasa Simpati

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perhatikanlah bagian soal dan kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP halaman 180 Kurikulum Merdeka, anak-anak akan menjawab soal-soal mengenai kalimat persuasif.

Simaklah bagian soal dan kunci jawaban mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP halaman 180 Kurikulum Merdeka, anak-anak juga akan mempelajari mengenai ungkapan rasa peduli atau simpati yang ada di kalimat persuasif.

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 7 SMP Halaman 207 Kurikulum Merdeka, Isolasi Geografis di Wilayah

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Halaman 180 Kurikulum Merdeka:

Tabel 6.2 Kalimat Persuasif dan Bukan Persuasif

1. Apakah kalimat persuasif itu?

Jawaban:

Kalimat persuasif adalah kata-kata yang bersifat membujuk secara halus supaya pembaca menjadi yakin dan mengikuti imbauan penulis.

2. Apakah kalian pernah membaca kalimat persuasif dalam teks pidato?

Jawaban:

Saya pernah membaca kalimat persuasif dalam teks pidato. Misalnya, di buku Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 174 175.

Baca juga: Soal & Kunci Jawaban IPA Kelas 8 SMP Halaman 78, Mekanisme Inspirasi & Ekspirasi Sistem Pernapasan

3. Apakah ungkapan rasa peduli atau simpati itu?

Jawaban:

Ungkapan rasa peduli atau simpati adalah kata-kata yang menyatakan makna khusus, seperti rasa kasih, setuju, atau suka.

4. Pernahkah kalian menggunakan ungkapan tersebut untuk diucapkan pada orang lain atau pernahkah kalian membacanya dalam teks pidato?

Jawaban:

Saya pernah menggunakan ungkapan tersebut untuk diucapkan pada orang lain atau membacanya dalam teks pidato.

Misalnya, ketika berdiskusi tentang teks pidato di buku Bahasa Indonesia kelas 8 halaman 174 175.

Pengertian, Struktur, dan Contoh Kalimat Persuasif

Persuasi adalah ungkapan yang bertujuan untuk membujuk dan merayu, artinya membujuk orang lain agar mau mengikuti.

Kalimat persuasif merupakan salah satu jenis kalimat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Kalimat persuasif adalah jenis kalimat yang digunakan atau dimaksudkan untuk membujuk atau mengajak orang untuk melakukan suatu tindakan atau kegiatan.

Tulisan persuasif umumnya menggunakan alasan-alasan implisit secara halus agar seseorang tidak merasa terpaksa untuk menjalankan atau melaksanakan sesuatu yang kita inginkan.

Struktur teks persuasif

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menjelaskan beberapa struktur teks persuasif, sebagai berikut:

• Pengenal isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicarannya itu.
• Rangkaian argumen, yaitu berupa sejumlah pendapat penulis/ pembicara terkait dengan isu yang dikemukan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu.
• Pernyataan ajakan, merupakan sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/ pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat maupun tersirat. Adapun kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.
• Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang bisanya ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah.

Contoh kalimat persuasif

Bebebrapa contoh kalimat persuasif, di antaranya:

• Mari jaga kesehatan dikala musim hujan!
• Ayo kita daftar kampus merdeka!
• Bersiaplah mengikuti kuliah tatap muka minggu depan!
• Mari budayakan lingkungan bersih dan aman!
• Belilah produk UMKM sekarang juga!

Referensi:

Mansyur M., Tunda, Amin. (2022). Bahan Ajar Bahasa Indonesia . Lombok Tengah NTB: Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Indonesia.

Risnawati, L. (2019). Pembelajaran Menelaah Struktur Teks Persuasi yang Berorientasi Pada Rangkaian Argumen dan Pernyataan Persuasif Dengan Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VIII SMPN 10 Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. SKRIPSI UNIVERISTAS PASUNDAN.

*) Disclaimer:

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan Kompas.com