Berita Viral
Tak Bisa Bayar Utang 300 Ribu, Anak SMA Nekat Bunuh Penjaga Warung di Pinggir Jalan, Ibu Anak Satu
Pengakuan anak SMA yang nekat bunuh penjaga warung, sebut karena utang 300 ribu kepada kakaknya
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral anak SMA nekat membunuh penjaga warung yang juga Ibu anak satu, mengaku demi bayar utang.
Polisi menangkap anak SMA yang menjadi pembunuh SF (27) pemilik warung di Pandeglang, Banten, pada Jumat (9/2/2023).
Wakil Kepala Kepolisian Resor Pandeglang Kompol Iwan Nurfrianto mengatakan, pelaku berinisal S (19) ditangkap dalam pelariannya di Kota Serang, Provinsi Banten.
“Sebelum 1x24 jam berhasil mengamankan pelaku di wilayah Serang,” kata Iwan saat ungkap kasus di Polres Pandeglang, Sabtu (10/2/2024).
S disebut membunuh SF dengan empat tusukan di leher dan punggung dengan sebilah pisau.
Dia melakukan hal tersebut karena didasari kebutuhan uang untuk membayar utang.
Baca juga: Sadis & Brutal! Begal di Ogan Ilir Tusuk Seorang Mahasiswi Unsri hingga Tewas, Ini Kronologinya
“Setelah korban tidak berdaya, pelaku mengambil uang Rp 200.000 dan satu ponsel,” kata Iwan.
Kepada wartawan, S mengaku terpaksa melakukan aksinya tersebut karena kebutuhan untuk membayar utang kepada kakaknya yang dia pinjam sebesar Rp 300.000.
S juga mengaku, saat ini dia masih berstatus sebagai pelajar.
“Iya masih sekolah kelas 3 SMA,” kata dia.

Karena perbuatannya tersebut, S dijerat Pasal 365 Ayat 3 dengan ancaman penjara 15 tahun.
Sebelumnya diberitakan, SF (27) pemilik warung di Kampung Prebujaya, Desa Kadubelang, Kecamatan Mekarjaya, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten diduga menjadi korban pembunuhan saat tengah menjaga warungnya, Jumat (9/2/2024).
Saat ditemukan, dia dalam posisi terbaring dengan darah mengalir dari lehernya.
Kasus Penusukan Pasutri di Rumah Tebet, Diduga Pelaku Sakit Hati Ditagih Utang

Pasangan suami istri jadi korban penusukan di rumah mereka sendiri di Tebet, terduga pelaku disebut sakit hati.
Tetangga pun menceritakan mengenai sosok pelaku yang diduga menusuk pasangan suami istri tersebut.
Sepasang suami dan istri, MY dan H (43), ditemukan dalam keadaan tertelungkup di rumahnya, wilayah Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2023) malam.
Nahasnya, MY ditemukan tewas, sedangkan istrinya mengalami luka tusuk. Adapun penusukan itu diduga terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tebet Komisaris Jamalius Nababan berujar, insiden berdarah itu diketahui setelah tetangga mendengar suara teriakan wanita diduga H dari dalam rumah itu.
Saat ini, penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Tebet dan Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH! Asyik Ikuti 17-an Agustusan, Emak-emak Ini Jadi Korban Penusukan, Motif Belum Jelas
Baca juga: UPDATE Penusukan Siswi SMA di Kelas, Ternyata Sering Teror Rumah Korban hingga Ancam Akan Dibakar

Ada pria keluar dari rumah korban
Berdasarkan keterangan saksi, kata Nababan, seorang pria disebut keluar dari rumah pasangan suami istri MY dan H tak lama setelah insiden terjadi.
Awalnya, warga sekitar mendengar teriakan seorang wanita diduga H. Warga kemudian menuju sumber suara tersebut.
"(Warga) melihat seseorang keluar dari rumah korban dengan memegang senjata tajam diduga berupa pisau," ungkap Nababan, Sabtu (26/8/2023) malam.
Warga kemudian masuk ke dalam rumah dan menemukan MY sudah tewas bersimbah darah. Adapun H mengalami luka tusuk.
"Kemungkinan (pelaku dan korban) saling kenal," ujar Nababan.
Hal itu berdasarkan keterangan dari warga sekitar atau tetangga MY. Dengan petunjuk itu, polisi masih mendalami perkara pembunuhan ini.

Korban dan pelaku diduga bertetangga
Ketua RT 10 Kebon Baru, Ahmad Satiri atau yang lebih dikenal sebagai Sodik menduga pelaku penusukan MY dan H diduga adalah tetangganya sendiri.
"(Pelaku diketahui) tetangga ini sebelah," ujar Sodik di lokasi, Minggu (27/8/2023).
Sodik mengatakan, pelaku terlibat masalah utang piutang dengan korban. Pelaku tak terima karena korban suka menagih utang dengan cara keras.
"Masalah utang piutang. Jadi mungkin negosiasinya terlalu keras jadi akhirnya si pelaku 'gelap mata'," terang dia.
Pelaku juga kerap menyewa motor korban untuk mengojek tanpa membayar uang sewa.
"Terus suka sewa motor juga. Buat warga sini biasa narik ojek. Satu hari harganya Rp 50.000. Terus suka pinjamkan uang juga korban. Makanya ada masalah utang piutang," terang dia.

Polisi periksa 2 saksi
Nababan mengatakan, polisi memeriksa dua saksi terkait kasus pembunuhan MY.
Polisi masih menunggu kondisi H membaik untuk bisa memberikan keterangan kepada polisi. Termasuk mencari tahu keberadaan pelaku.
"Masih menunggu istri korban untuk bisa diminta informasinya," kata Nababan.
Sebab, pelaku diduga saling kenal dengan korban. Hal itu berdasarkan keterangan dari warga sekitar atau tetangga MY.
Dengan petunjuk itu, polisi masih mendalami perkara pembunuhan ini. "Walau mungkin hanya sekilas info dari warga demikian, sedang kami dalami terus," ujar dia.
(Kompas.com)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi, Rizky Syahrial)
Diolah dari artikel di Kompas.com dan di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Nasib Vivian Wilson Putri Transgender Elon Musk, Ngekos Sekamar 3 Orang Padahal Bapaknya Kaya Raya! |
![]() |
---|
Momen Kompol Cosmas Menangis, Komandan Brimob Pelindas Affan Kurniawan Dipecat dan Terancam Penjara! |
![]() |
---|
Kondisi Kucing-kucing Uya Kuya yang Sempat Hilang, Cinta Kuya Posting Foto Saat Anabul Masih Kecil |
![]() |
---|
Wajah Glowing, Driver Ojol yang Temui Gibran Dicurigai, Kini Ungkap Penghasilan: Tiap Hari Perawatan |
![]() |
---|
Kontroversi Nilai Ijazah Ahmad Sahroni yang Rata-rata 6, Ini Rekam Jejak Pendidikannya dari SD |
![]() |
---|