5 Fakta Pengusaha Jusuf Hamka Mualaf, Disunat di Usia 17 Tahun, Ucap Syahadat di Usia 24 Tahun

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut 5 fakta dari pengusaha sukses Jusuf Hamka Mualaf. Disunat di usia 17 tahun, ucap syahadat di usia 24 tahun.

Sebagian orang pasti penasaran dengan kisah hidup pengusaha sukses Jusuf Hamka Mualaf.

Belum lama ini, Jusuf Hamka Mualaf membongkar perjalanan kisah hidupnya di masa lalu.

Baca juga: 7 Potret Tempat Tinggal Teuku Ryan di Aceh Sebelum Menikahi Ria Ricis, Intip Kamarnya saat Bujangan

Diungkapkan jika Jusuf Hamka disunat untuk pertama kalinya di usia 17 tahun sebelum ia memutuskan untuk mualaf.

Hal itu diungkap langsung oleh Jusuf Hamka saat menjadi bintang tamu di podcast milik Novel Baswedan yang tayang pada 28 Desember 2023 lalu.

Lantas, seperti apa fakta-fakta terkait pemilik nama asli Jauw A Loen atau Alun Joseph? Dirangkum TribunNewsmaker dari berbagai sumber berikut ulasan lengkapnya.

1. Mengenal agama Islam

Ternyata dari kecil Jusuf Hamka tinggal di lingkungan lintas agama.

Termasuk ketika Jusuf Hamka bergaul dengan teman-temannya yang berbeda keyakinan.

Pengusaha yang pandai bergaul ini pun bisa berteman dengan siapa saja, termasuk penjual batu akik yang biasa menitipkan barang dagangannya ketika memasuki waktu sholat.

Seperti diketahui, dari pergaulan dengan banyak teman ini, akhirnya ia memutuskan untuk melakukan sunat.

Semua tak lain atas obrolan bersama teman-temannya dan atas dasar kesehatan.

"Akhirnya temen-temen lagi pada ngumpul ada beberapa temen non musim katanya biar bersih buat kesehatan," ujar Jusuf Hamka dikutip TribunNewsmaker dari kanal YouTube Novel Baswedan.

"Ada 3-4 orang non musim yang bawa yang muslim, katanya buat kebersihan dulu," lanjutnya.

Baca juga: 5 Potret Nia dan Adit AFI Terbaru, Awalnya Cinlok hingga 12 Tahun Menikah, Bahagia Dikaruniai 2 Anak

2. Cerita unik saat sunat

Kemudian, Jusuf Hamka menceritakan bagaimana kejadian unik saat sunat yang dilakukannya di usia 17 tahun tersebut.

Diketahui bersama 3 orang temannya, ayah Fitria Jusuf ini justru mengalami hal sial kala obat bius yang disuntikkan belum bereaksi sempurna.

"Waktu disunat itu yang lain mah aman-aman aja, giliran saya pas mau kena saya berteriak karena obat biusnya rupanya masih belum bereaksi," ujarnya.

"Wah katanya tunggu 10 menit, setelah 10 menit dia coba-coba lagi saya bilang jangan pakai gunting dong coba disentil-sentil," sambungnya.

3. Menjadi mualaf

Diketahui jika beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1981 di usianya yang menginjak 24 tahun, Jusuf Hamka resmi menjadi seorang mualaf hingga kini.

Jusuf Hamka pun memiliki karier yang mentereng dengan memiliki banyak perusahaan besar.

Salah satunya adalah perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).

4. Dikenal dengan sebutan Babah Alun

Jusuf Hamka atau yang juga dikenal dengan nama Babah Alun lahir di Jakarta pada 5 Desember 1957.

Selama sebagai pengusaha, pria yang kini berusia 65 tahun ini juga dikenal sebagai motivator dan politikus Partai Golongan Karya.

Jusuf Hamka merupakan bos PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Perusaan tersebut ikut berperan dalam pembuatan jalan tol Cawang-Tanjung Priok.

Selain itu, ia juga menjad pengelola jalan tol di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jusuf Hamka kerap disebut sebagai pengusaha jalan tol.

Selain di CMNP, ia juga memegang jabatan penting di beberapa perusahaan terkenal. Misalnya menjadi komisaris utama PT Mandara Permai, Komisaris PT Indosiar Visual Mandiri, dan lainnya.

5. Bekerja di Toko Kayu

Sebelum menjadi pengusaha, Jusuf Hamka dahulu hanyalah seorang pedagang es mambo di depan Masjid Istiqlal.

Saat berjualan, ia sering kali menerima sedekah lebihan uang hasil pembelian es mambo dari pembelinya yang kebanyakan jemaah masjid. "Saya jual es mambo, temen saya dulu omzetnya misalnya Rp 100 ribu, saya pulang bisa bawa Rp 130 ribu."

"Karena apa? orang tuh duit lebihannya 'udah ambil deh' mereka sedekah, kasih infak ke saya. Gitu," cerita Jusuf pada TribunJakarta.com, April 2021.

Pada tahun 1974, Jusuf Hamka juga pernah bekerja untuk sebuah usaha kayu di Samarinda. Ia juga tinggal dan tidur di atas rakit. Saat tak punya uang, ia memancing ikan di dekat jamban.

"Kalau nggak punya duit, saya modal sabun saya potong, lalu saya kasih pancingan. Saya lempar pancingannya ke deket jamban. Langsung dimakan, itu namanya ikan jamban."

"Tapi ya kami lapar, kita makan. Itulah hidup. Tidur bantalnya tas travelling saya, lalu pakai kelambu. Jadi seperti ini pasti ada kerja keras," tuturnya.

Dalam akun Instagram-nya, @jusufhamka juga bercerita pada 1986-1989 sempat menyambi sebagai seorang sopir traktor pembuat jalan di Desa Bukuan, Kecamatan Palaran, pinggir Sungai Mahakam.

Pemilik nama Alun Joseph itu mendapatkan gaji Rp 750 ribu per bulan.

"Namun atas dasar kehendak dan dengan gerak Allah SWT, Kunfayakun, si pembuat jalan tersebut saat ini telah dipercaya pemerintah sebagai pengelola Jalan Tol di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, alhamdulillah, rezeki anak soleh," tulisnya dalam postingan Minggu (4/4/2021).

(TribunNewsmaker.com)