'Karma' Presiden Hungaria Setelah Ampuni Pelaku Pelecehan Seksual, Kini Sadar tapi Sudah Terlambat!
Presiden Hungaria mendapatkan 'karma' setelah mengampuni pelaku pelecehan seksual, langsung dapat tentangan.
Editor: Delta Lidina
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kabar mengejutkan datang dari pemerintahan Hungaria.
Presiden mereka, Katalin Novak resmi mengajukan pengunduran dirinya pada Sabtu (10/2/2024).
Hal ini karena 'kekeliruan' yang dilakukan oleh Katalin Novak sendiri.
Kesalahannya itu lalu menimbulkan keresahan dan dampak buruk bagi masyarakat Hungaria.
Katalin Novak lengser setelah mendapat desakan dari oposisi dan kritik publik setelah keputusannya mengampuni pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.
Pada pengumuman pengunduran dirinya tersebut, Novak juga memberi alasan dirinya mengampuni pelaku pelecehan tersebut.
“Saya memutuskan untuk memberikan pengampunan pada bulan April lalu, dengan keyakinan bahwa terpidana tidak mengeksploitasi kerentanan anak-anak yang dia awasi,” kata Novak dalam pidatonya dalam pidato nasional yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.
“Saya melakukan kesalahan, karena pengampunan dan kurangnya alasan justru memicu keraguan terhadap nol toleransi yang berlaku terhadap pedofilia,” ujarnya dikutip dari Reuters.
Baca juga: Gadis Korban Pelecehan Payudara di Ngawi Patah Kaki Usai Jatuh dari Motor, Pelakunya Remaja 19 Tahun
Kebijakan yang dianggap kontroversial menuai banyak kritik, terutama keluarga korban.
Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di ibu kota Budapest pada hari Jumat, menyerukan agar Novak mundur.
Pada bulan April 2023, Novak telah memberikan pengampunan kepada sekitar dua lusin orang menjelang kunjungan Paus Fransiskus – di antaranya adalah wakil direktur panti asuhan yang telah membantu mantan direktur tersebut menyembunyikan kejahatannya.
Sang direktur divonis hukuman delapan tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur antara tahun 2004 dan 2016.

Sementara sang wakil direktur yang tidak melakukan aksi pedofilia menerima hukuman tiga tahun.
Wakil direktur panti asuhan dekat Budapest, divonis penjara selama tiga tahun setelah memaksa anak-anak untuk mencabut klaim pelecehan terhadap direktur panti tersebut.
Direktur tersebut sendiri telah dipenjara selama delapan tahun karena menganiaya anak-anak di fasilitas yang dikelola pemerintah.
Sumber: Tribunnews.com
Gebrakan Baru Donald Trump, Segera Rancang Perdamaian di Gaza, Sebut Israel Bisa Angkat Kaki |
![]() |
---|
7 Ucapan Prabowo yang Banjir Tepuk-tangan di Sidang Umum PBB, Tamparan Keras Buat Kesombongan Trump |
![]() |
---|
'Kami Diperlakukan Lebih Rendah dari Anjing!' Pidato Prabowo Getarkan Sidang Umum PBB, Semua Terdiam |
![]() |
---|
Qatar Bersiap Balas Israel, Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani Bersumpah Akan Lawan Netanyahu |
![]() |
---|
7 Fakta Baru Penembakan Charlie Kirk, Tyler Robinson Diminta Ayah Serahkan Diri, Pesan di Amunisi |
![]() |
---|