Berita Viral
Sadis & Brutal! Petugas Keamanan di Semarang Nekat Bunuh Bosnya, Motif Pembunuhan: Emosi Tak Digaji
Emosi tak digaji, seorang petugas keamanan di kawasan industri Banjardowo Semarang bunuh bosnya.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Emosi tak digaji, seorang petugas keamanan di kawasan industri Banjardowo Semarang bunuh bosnya.
Pelaku merupakan warga Genuk, Kota Semarang berinisial MH (50) yang diketahui membunuh atasannya, Edy (56).
Seperti diketahui, kejadian bengis itu terjadi pada Sabtu (10/2/2024) pagi pukul 07.30 WIB saat pergantian jadwal jaga.
Baca juga: Lansia 60 Tahun di Bandung Tanam 20 Batang Ganja di Pekarangan Rumah, Ngaku Dikonsumsi Sendiri
Tersangka MH mendatangi pos keamanan dan cekcok dengan korban yang merupakan kepala pos keamanan di sana.
"Yang membuat sakit hati, saya ditendang, saya naik darah, itu senjata ditodongkan saya, saya tangkis, tangannya saya tekuk," ujar MH saat jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Senin (12/2/2024).
Dia mengaku hendak mengajukan usul ganti jadwal. Di samping itu dia juga mengatakan belum dibayar selama dua tahun terakhir.
Menurut pengakuannya, dia telah bekerja selama tiga tahun dan gaji bulanan sebesar Rp 2,8 juta.
Akibatnya, dia melampiaskan semua kekesalannya usai cekcok dengan bosnya.
Dia menembakkan air soft gun sebanyak lima kali dan memukul kepalanya dengan batu paving setelah korban tersungkur di lantai.
"Menanyakan upah dan shift kerja, terjadi cekcok, tersangka emosi dan mengambil air soft gun, dipukul ke kepala ganggangnya dan ditembakkan, hasil otopsi ditembak 5 kali," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andhika Dharmasena dalam konferensi pers, Senin (12/2/2024).
"Setelah korban jatuh, tersangka emosi, sambil emosi dan dipukulkan (batu) ke kepala korban sehingga mengalami pecah di kelapanya," sambung Andhika.
Usai menghabisi bosnya, tersangka meninggalkan tempat kejadian perkara dengan membawa senjata.
Dia pulang dan berganti pakaian. Kemudian pukul 10.00 WIB, seorang warga melaporkan temuan jasad bersimbah darah ke Polsek Genuk.
"Laporan tersebut didapat dari pelapor pukul 10.00 WIB dilaporkan ke Polsek Genuk ada seorang sersimbah darah."
"Inafis dan unit resmob olah TKP dan penyelidikan dan mencari saksi-saksi," jelasnya.
Baca juga: Tragis! Pemuda di Maros Tewas Tenggelam di Air Terjun Pung Bunga, Ditemukan di Kedalaman 4 Meter
Kurang dari 3 jam, polisi sudah berhasil mengamankan tersangka. Usai berganti pakaian, tersangka MH kembali ke TKP dan kaget mendapati polisi ramai-ramai di sana.
Akhirnya di hadapan polisi, dia mengaku melihat dua pengendara sepeda motor yang menghajar korban.
Setelah diselidiki polisi, MH ketahuan berbohong.
"Tersangka kembali, ganti pakaian, balik ke TKP, mengaku melihat tersangka yang membunuh korban, dua orang menaiki sepeda motor dan mengahbisi korban. Usai diselidiki, yang bersangkutan berbohong," tandasnya.
Atas perbuatannya tersangka dijerat Pasal 340 KUHP 338 KUHP atau 354 ayat 2, 351 ayat 3 KUHPidana.
Diduga Ngamuk, Pria ODGJ di Boyolali Bunuh Ibu Kandung Pakai Batu di Kebun, Ketahuan Sehari Kemudian
Warga Boyolali digemparkan dengan kejadian pembunuhan seorang anak pada ibu kandungnya sendiri.
Kejadian ini tepatnya terjadi di Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, yang mana korba tewas bernama Trinem (65).
Kasus ini tersungkap berawal dari temuan jenazah korban di kebun belakang rumah pada Minggu (11/2/2024).
Baca juga: Anak Durhaka! Wanita dan Pacarnya Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Cinta Tak Direstui, Awalnya Dijebak
Sebagaimana dilansir dari Tribunsolo, terduga pelaku yakni anak korban, Supriyadi disebut mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Awal mula kasus ini terungkap adalah saat adik korban, Siti Maryati hendak memberi pakan sapi miliknya.
Dia hendak mengambil pakan sapi di kebun belakang rumah.
Namun, malah menemukan kakaknya, Trinem tidak bernyawa.
Hal ini dibenarkan oleh tetangga korban, Mustofa (37).
Baca juga: DIDUGA Sakit Hati hingga Ada Ritual, Anak Bunuh Ibu Kandung di Tegal, Gundukan Tanah Bikin Curiga
Melihat kondisi Trinem yang bersimbah darah, Siti berteriak.
Warga yang mendengar teriakan itu lalu mendekat ke lokasi kejadian.
Siti Maryati menduga bahwa kakaknya tewas di tangan anaknya yang menderita gangguan jiwa.
"Trinem dipateni anak'e. Trinem dipateni Supri (Trinem dibunuh Anaknya, Trinem dibunuh Supri)," kata Mustofa menirukan jeritan adik korban dikutip dari TribunSolo.com
Warga yang datang ke lokasi melihat ada batu yang tertempel bercak darah.
"Darahnya sudah terlihat kering.
Di dekat lokasi juga ada batu yang juga terlihat ada darahnya," tambahnya.
Dia mengaku tak mengetahui secara pasti waktu kejadiannya.
Hanya saja, jika dilihat dari kondisi korban, diperkirakan korban meninggal dunia sudah sejak Sabtu malam.
"Anaknya ini memang kerap ngamuk (menganiaya ibunya)," pungkas Mustofa.
Baca juga: KRONOLOGI Awal Mula Nurhasanah Frustasi & Jadi ODGJ Cantik, Dikurung di Kamar: Stres Tak Bisa Bicara
Pelaku Ditangkap
Polisi sudah mengamankan Supriyadi (27) terduga pelaku pembunuhan ibu kandung di Dukuh Randualas, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego.
Supriyadi diduga membunuh ibunya dengan batu.
Pelaku juga disebut warga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Polisi juga membawa Supriyadi ke RSJ untuk dipastikan kejiwaannya.
Selain itu, Polisi juga membawa jenazah Korban Trinem (65) dibawa ke RS Moewardi Solo.
Itu untuk melakukan autopsi pada jenazah korban.
Polsek Klego bersama Inafis Polres Boyolali telah melakukan olah TKP di Dukuh Randualas, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego.
Polisi juga telah mengamankan teruga pelaku yakni anak kandungnya.
Supriyadi (27) yang telah diamankan ke Polsek Klego kemudian dibawa ke RSJ untuk diperiksakan kondisi kejiwaannya.
"Menurut keterangan warga sekitar,
yang bersangkutan ini telah mengalami gangguan jiwa sejak sekitar 4 tahun lalu.
Kartu berobat di RSJ juga ada," kata Kapolsek Klego, Iptu Utomo.
Supriyadi diduga kuat sebagai pelaku utama atas tewasnya ibu kandungnya itu.
Pasalnya, saat diamankan ada bercak darah pada kaki dan jari Supriyadi.
Apalagi, menurut keterangan saksi yang dimintai keterangan, teruga pelaku saat kambuh kerap melakukan hal serupa.
Hanya saja, pihaknya belum bisa meminta keterangan dari Supriyadi.
"Belum bisa diajak komunikasi lah," kata Utomo.
Selain telah mengamankan terduga pelaku, pihaknya juga sudah mengamankan dua barang bukti.
"Untuk barang bukti yang kita amankan,
ada batu dan sandal yang terdapat bercak darah korban," tambahnya.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
| Makin Aktif di TikTok, Menkeu Purbaya Ikut Bikin Tren "November N-nya Apa?", Sebar Optimisme! |
|
|---|
| Sosok Admin Medsos Walkot Surabaya, Tak Sadar Bocorkan Strategi 'Pura-pura Kerja' saat Live Medsos |
|
|---|
| MasyaAllah! Sisi Lain Menkeu Purbaya yang Lekat Imej Koboi, Ternyata Merdu Baca Al Quran saat Macet |
|
|---|
| Parah! Fakta Nampan MBG Diduga Ilegal di Ruko Ancol, Palsukan Label Made in China, Ini Kata Polisi |
|
|---|
| Alasan Budi Arie Segera Ganti Foto Wajah Jokowi di Logo Projo, Tugas Mengawal Sudah Selesai |
|
|---|