Berita Viral
Bocah Bagi-bagi Duit Rp55 Juta di Sekolah, Guru Syok Langsung Telepon Ortunya, Sumber Uang Terungkap
Seorang anak laki-laki bagi-bagi duit Rp 55 juta di sekolahan. Sang guru pun syok dan langsung menelpon orangtua pihak murid.
Penulis: Eri Ariyanto
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang anak laki-laki bagi-bagi duit Rp 55 juta di sekolahan.
Sang guru pun syok saat mengetahui kejadian itu dan langsung menelpon orangtua pihak murid.
Sumber uang yang dibagikan seorang murid itu pun akhirnya terungkap. Seperti apa kisah lengapnya?

Baca juga: Pernikahan Super Mewah Habis Rp461 Miliar, Pengantin Wanita Diberi 100 Gelang Emas di Leher
Dikutip TribunNewsmaker dari Sanook, kisah seorang anak laki-laki yang membawa 25.500 yuan (sekitar Rp 55 juta) ke sekolah viral.
Uang yang dibawa anak itu untuk diberikan kepada guru dan teman sekelas.
Sontak hal ini menimbulkan kehebohan di jejaring sosial Tiongkok.
Diketahui, anak laki-laki itu adalah seorang siswa yang belajar di sebuah sekolah dasar di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, setelah Tahun Baru Imlek.
Sesampainya di sekolah, anak laki-laki tersebut memberikan amplop merah kepada guru dan teman sekelasnya. Jumlah ini mencapai 25.500 yuan (sekitar Rp 55 juta).
Kata guru itu ketika anak laki-laki itu mengeluarkan sejumlah uang dari tas sekolahnya Guru kaget dan buru-buru bertanya kenapa.
Siswa tersebut kemudian dengan tenang mengatakan bahwa ia ingin membagikan amplop merah tersebut kepada guru dan teman sekelasnya.
Anak itu juga memperhitungkan dengan cermat untuk membagi amplop merah tersebut secara merata kepada seluruh kelas.
Guru segera menghentikan tingkah laku siswanya dan menghubungi orang tua.
Ketika orang tua anak laki-laki itu mengetahui hal ini Mereka juga sangat terkejut, dan mengatakan mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa.
Sebelumnya orang tuanya mengungkapkan bahwa 25.500 yuan (sekitar Rp 55 juta) bukanlah seluruh uang putra mereka.
Tapi itu adalah uang dia dan saudara perempuannya.
Dan dia memberikan uang itu kepada guru dan teman sekelasnya bahkan tanpa memberitahu adiknya.

Baca juga: Mobil Tak Dikenal Parkir di Halamannya, Pria Ini Syok saat Mengecek, Penumpang Lagi Asyik Bercinta!
Setelah dilarang oleh guru dan orang tua Anak laki-laki itu sedih.
Sementara itu, netizen mengkritik kejadian itu dari banyak sisi.
Banyak orang yang beranggapan bahwa apa yang dilakukannya berasal dari niat baik untuk berbagi dan mempererat tali silaturahmi.
Beberapa orang menganggap bocah ini terlalu boros, an tidak perlu membagikan amplop merah untuk membangun ikatan persahabatan.
Selain itu, banyak orang yang berpendapat bahwa orang tua perlu mengajari anak mereka cara mengelola amplop merah dengan lebih tepat.

Dapat Warisan dari Nenek, Wanita Ini Ingin Bagikan Harta Rp425 M, Ternyata Kekayaannya Capai Rp66 T
Dapat warisan dari sang nenek, seorang perempuan ini berencana membagikan hartanya.
Seperti diketahui, perempuan yang memiliki hati mulia itu berasal dari Austria.
Lebih mengejutkannya, harta warisan yang berencana dibagikannya nilainya mencapai 25 juta euro (sekitar Rp 425,3 miliar).
Baca juga: Eks Office Boy di Lampung Timur Jadi Polisi Gadungan, Kelabui 10 Gadis, Harta Para Korban Dirampas
Perempuan itu bernama Marlene Engelhorn, yang masih berusia 31 tahun dan tinggal di ibu kota Wina.
Ia ingin 50 warga Austria bisa membantunya untuk menentukan bagaimana uang itu harus didistribusikan.
"Saya mewarisi kekayaan, dan juga kekuasaan, tanpa melakukan apa pun untuk itu." ucapnya, sebagaimana diberitakan BBC News pada Rabu (10/1/2024).
"Negara bahkan tidak menginginkan pajak atas hal itu," lanjutnya.
Austria diketahui telah menghapuskan pajak warisan pada 2008, salah satu dari segelintir negara Eropa yang tidak memberlakukan pajak warisan atau pajak kematian.
Engelhorn sendiri menganggap itu tidak adil.
Ia adalah keturunan Friedrich Engelhorn, pendiri perusahaan kimia dan farmasi Jerman, BASF, dan mewarisi jutaan dollar ketika neneknya meninggal pada September 2022.
Kekayaan Traudl Engelhorn-Vechiatto diperkirakan oleh majalah AS Forbes mencapai 3,8 miliar euro (Rp 64,4 triliun).
Sebagaimana dilaporkan BBC News, pada Rabu pekan lalu, sebanyak 10.000 undangan yang menargetkan warga negara Austria yang dipilih secara acak mulai berdatangan ke kotak surat di Austria.
Mereka yang ingin mengambil bagian dalam inisiatif Engelhorn, yang dikenal sebagai Good Council for Redistribution, dapat mendaftar secara online atau melalui telepon.
Dari sampel awal sebanyak 10.000 warga Austria yang berusia di atas 16 tahun, 50 orang akan dipilih, dengan 15 anggota pengganti yang juga akan dipilih jika ada yang mengundurkan diri.

Baca juga: Tangis Pengantin Wanita Lihat Pacar Datang ke Pernikahannya, Dua-duanya Nyaris Pingsan di Pelaminan
"Jika para politisi tidak melakukan tugasnya dan melakukan redistribusi, saya sendiri yang harus mendistribusikan kekayaan saya," jelasnya dalam pernyataannya.
"Banyak orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan pekerjaan penuh waktu, dan membayar pajak untuk setiap euro yang mereka hasilkan dari pekerjaan. Saya melihat ini sebagai kegagalan politik, dan jika politik gagal, warga harus menghadapinya sendiri," tambahnya.
Lantas, bagaimana cara mendapatkan warisan dari Engelhorn?
Memilih 50 orang untuk membagikan warisan
Direktur Pelaksana Foresight Institute yang mendukung inisiatif ini, Christoph Hofinger, menjelaskan bahwa prosedur pembagian uang warisan milik Engelhorn belum ditentukan.
Prosesnya adalah akan lebih dulu dibentuk dewan untuk mendistribusikan kembali uang ahli waris tersebut yang terdiri dari 50 orang dari semua kelompok umur, negara bagian, kelas sosial, dan latar belakang.
"Kelompok ini akan diminta untuk menyumbangkan ide-ide mereka untuk bersama-sama mengembangkan solusi demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan," jelas dia.
Mereka akan mengambil bagian dalam serangkaian pertemuan yang akan diadakan di Salzburg dengan para akademisi dan organisasi masyarakat sipil dari bulan Maret hingga Juni tahun ini.
Penyelenggara mengatakan bahwa pertemuan-pertemuan tersebut akan bebas hambatan, dengan penitipan anak dan penerjemah yang tersedia jika diperlukan. Biaya perjalanan akan ditanggung dan para peserta akan menerima 1.200 euro (sekitar Rp 20 juta) untuk setiap akhir pekan yang mereka hadiri.
Marlene Engelhorn percaya bahwa diskusi yang mereka lakukan akan menjadi "layanan bagi demokrasi" dan karenanya mereka harus diberi kompensasi yang layak.
"Saya tidak memiliki hak veto. Saya menempatkan aset saya untuk membantu 50 orang ini dan menaruh kepercayaan kepada mereka," ungkap dia.
Jika mereka tidak dapat menghasilkan keputusan yang "didukung secara luas" tentang apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut, uang tersebut akan dikembalikan kepada Engelhorn.
Tidak jelas berapa proporsi warisannya yang akan diberikan.
Namun, pada 2021, Engelhorn mengatakan bahwa ia ingin membagikan setidaknya 90 persen warisan karena ia tidak melakukan apa pun untuk mendapatkannya dan hanya beruntung dalam "undian kelahiran".
Setelah 16 tahun Austria menghapuskan pajak warisan, pajak ini masih diperdebatkan, dan satu partai politik besar, oposisi Sosial Demokrat, menginginkan pajak ini diberlakukan kembali.
Pemimpin Sosial Demokrat Andreas Babler mengatakan kepada lembaga penyiaran publik ORF bahwa ia ingin hal ini menjadi syarat utama untuk negosiasi koalisi potensial, setelah pemilihan umum Austria berikutnya yang akan diadakan akhir tahun ini.
Partai Rakyat yang konservatif, yang saat ini menjadi mitra senior dalam pemerintahan koalisi Austria dengan Partai Hijau, telah menolak proposalnya.
Sekretaris jenderalnya, Christian Stocker, mengatakan bahwa meskipun Babler ingin membebani warga Austria dengan seruannya untuk menerapkan pajak kekayaan dan warisan, Partai Rakyat memberikan keringanan.
"Kami menolak pajak baru, masyarakat harus dibiarkan memiliki lebih banyak pendapatan bersih," jelas dia.
(TribunNewsmaker.com/Eri Ariyanto)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Baru Pindah ke Peru 5 Bulan, Terungkap Jabatan Zetro Leonardo Purba di KBRI, Bukan Diplomat |
![]() |
---|
Terduga Pelaku Penembakan Zetro Leonardo Purba, Polisi Peru Duga Pembunuh Bayaran Negara Asing |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Resmi Laporkan Kasus Penjarahan Rumah ke Polisi, Ini Daftar Barang Mewah yang Hilang |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Zetro Leonardo Purba Ditembak Hingga Tewas di Peru, Jatuh Beserta Sepeda & Istri Syok |
![]() |
---|
Pilu Sosok Dandi Ojol Korban Demo di Makassar, Dituduh Intel, Tewas Dikeroyok saat Rekam Aksi Massa |
![]() |
---|