Breaking News:

Pemilu 2024

Yuni ART Nyaleg Dapat Suara Tinggi, Sebelumnya Ada Tukang Urut Jadi Anggota DPRD, Modal Pas-pasan

Jauh sebelum Yuni Sri Rahayu terjun ke dunia politik, ada sesama pekerja kerah biru yang sudah lebih dulu berjuang lolos menjadi anggota legislatif. 

TribunJakarta dan PKS
Sebelum Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) yang maju sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta daerah pemilih (Dapil) VII, ada tukang urut jadi anggota DPRD. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Sri Rahayu (41) pembantu rumah tangga viral setelah mencalonkan diri sebagai calon legislatif (caleg) dari Partai Buruh di kontestasi Pemilu 2024. 

Yuni yakin bisa lolos setelah maju untuk daerah pemilihan (dapil) 7 Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Pesanggrahan dan Setiabudi. 

Selama kampanye, Yuni mengaku hanya memiliki modal yang pas-pasan. 

Dia hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 2,5 juta untuk pembuatan alat peraga kampanye seperti poster, stiker, gantungan kunci hingga kalender. 

Modal tersebut diperoleh dari hasil menyisihkan gajinya. 

"Budget saya minim, memang bisanya segitu," katanya. 

Meski bersaing dengan caleg-caleg berlatar belakang mentereng dan modal selangit, Yuni tak gentar. 

Ia memiliki tujuan yang mulia untuk menjadi seorang wakil rakyat. 

Baca juga: Modal Pas-pasan, Yuni ART yang Nyaleg Ungguli Astrid Kuya di Dapil 7 DPRD DKI: Kampanye Sebisanya

Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) yang maju sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta daerah pemilih (Dapil) VII saat ditemui di kontrakannya, Cilandak, Jakarta Selatan,
Yuni Sri Rahayu (41), pekerja rumah tangga (PRT) yang maju sebagai calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta daerah pemilih (Dapil) VII saat ditemui di kontrakannya, Cilandak, Jakarta Selatan, (Kompas.com)

Yuni ingin memperjuangkan nasib pekerja rumah tangga (PRT) yang masih kurang sejahtera dan dianggap sebelah mata. 

Ia ingin berjuang menyusun Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).

Dengan RUU PPRT, para pembantu rumah tangga bisa mendapatkan perlindungan lebih baik saat mengalami masalah, atau memberikan jaminan atas ketentuan kerja.

"Itu UU yang mengatur di mana di dalamnya ada hak dan kewajiban para PRT dan pemberi kerja. Di situ banyak diatur tentang jam kerja, jaminan sosial, perlindungan PRT kalau menghadapi problem dari majikan atau pemberi kerja. Mengatur juga PRT yang dipekerjakan secara langsung oleh majikan atau yayasan," ungkap Yuni.

"Jadi semuanya mengatur benar-benar khusus tentang PRT. Karena UU yang sekarang, UU Ketenagakerjaan, di situ kan hanya mengatur pemberi kerjanya itu pengusaha, bukan pemberi kerja/majikan," imbuh dia.

Yuni diketahui mendapa suara cukup tinggi, bahkan mampu ungguli artis Astrid Kuya.

(Kiri foto) Yuni Sri Rahayu, pembantu rumah tangga yang tengah berjuang maju sebagai caleg DPRD DKI dari Partai Buruh dan (Kanan foto) Iyus Gusmana, tukang urut yang terpilih menjadi anggota legislatif DPRD Kota Serang dari PKS.
(Kiri foto) Yuni Sri Rahayu, pembantu rumah tangga yang tengah berjuang maju sebagai caleg DPRD DKI dari Partai Buruh dan (Kanan foto) Iyus Gusmana, tukang urut yang terpilih menjadi anggota legislatif DPRD Kota Serang dari PKS. (Kolase TribunJakarta (TribunJakarta dan PKS))

Tukang urut jadi anggota DPRD Serang

Jauh sebelum Yuni Sri Rahayu terjun ke dunia politik, ada sesama pekerja kerah biru yang sudah lebih dulu berjuang lolos menjadi anggota legislatif. 

Iyus Gusmana (33), warga Kota Serang, Banten, yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang urut berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kota Serang. 

Ia lolos pada Pemilihan Umum Legislatif pada 9 April 2014 silam. 

Baca juga: Sosok Yuni Sri Rahayu, ART yang Nyaleg DPRD DKI dengan Modal 2,5 Juta, Tak Mampu Beri Bingkisan

Ia maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan bersaing di daerah pemilihan Kota Serang II yang meliputi Kecamatan Serang. 

Dalam pemilihan tersebut, ia meraih suara 4.770. 

Sama seperti Yuni, Iyus juga memiliki modal kampanye yang pas-pasan.

Dana itu, katanya, sangat kecil dibandingkan pesaing-pesaingnya. 

Bahkan, rekan-rekannya sesama caleg DPRD Banten dan DPR membantu membikin atribut kampanye untuk Iyus. 

Stiker, misalnya, dibuatkan caleg DPRD Banten. 

"Saya tidak menghitung dana yang sudah dikeluarkan. Tidak ada persiapan yang terlampau besar. Kalau ada rezeki, ya digunakan," katanya dilansir Kompas.

Iyus Gusmana (kanan foto berpeci), tukang urut yang menjadi anggota legislatif DPRD Kota Serang dari PKS
Iyus Gusmana (kanan foto berpeci), tukang urut yang menjadi anggota legislatif DPRD Kota Serang dari PKS (via TribunJakarta)

Cara Iyus untuk berkampanye, mendulang dukungan dari masyarakat terbilang tak rumit. 

Dia mengaku hanya menjalin komunikasi dengan jaringan keluarga besar, teman dan masyarakat. 

Warga menilai Iyus merupakan sosok yang ramah, santun dan mudah bergaul sehingga banyak yang menyukainya. 

Dalam pemberitaan yang dimuat di situs resmi PKS, setelah terpilih, Iyus Gusmana pernah dipercaya oleh anggota fraksi lain menjadi pimpinan komisi di DPRD Serang.

Mantan tukang urut itu pernah memimpin rapat paripurna Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Kota Serang. 

(TribunJakarta)

Diolah dari artikel tayang di TribunJakarta.com

Tags:
YuninyalegDPRDARTtukang urut
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved